" Chapter 11"

106 19 0
                                    

"Ica!!!" seru Lena memanggilku yang berdiri didepan Lab IPA mengenakan cardigan abu abu pucat pemberian ayahnya saat lena berulang tahun.

"Lena?" aku tersenyum menghampiri Lena yang melambaikan tangannya mengajakku ke tempatnya.

"Gimana pelatihan lusa? gw belum ada kertas karton nih,lo udah ada ga?" Tanya Lena.

Aku menjawab pertanyaannya dengan menggeleng kepala. Sebenarnya dari kemarin aku memang berencana mengajak Lena membeli karton tetapi kupikir Lena yang akan membelikan ku tetapi ternyata lena juga belum membelinya, berharap memang hal yang buruk.

"Yaudah nanti sore kita pergi ya? biar gw yang jemput lo"

"Yaudah, lo chat gw kalau mau pergi gw gamau lo chat gw di bawah rumah gw"

"Iyaiya gampng lah"

Lena mengecek hp nya membuka aplikasi whatsapp, terlihat nama kk Rizal yang dia pin di beranda chat. Wajar nama kk Rizal dia pin, toh juga dia suka sama kk Rizal dan aku tidak bisa marah dengan posisi seperti ini,backstreet .

Lena menjemputku membawaku pergi ke tempat stationery berkumpul.Seperti biasa lena tidak berhenti berbicara menceritakan bagaimana dia setiap malamnya mencoba mencari topik agar bisa memulai obrolan chat dengan kk Rizal.Cemburu?tidak tapi kupikir dengan keadaan aku berpacaran dengan kk rizal,harusnya kk rizal bisa jaga jarak dengan dia,dasar!

Selesai membeli karton lena membawa ku ke kafe dekat sekolah kk rizal,SMA GANESHA 1.Wajar saja jika senior senior berkumpul disana untuk makan sore.Pangsit yang dipesan Lena daritadi belum juga ku sentuh sedikitpun padahal pangsit Lena sudah hampir habis.

Aku tiba tiba tidak enak badan,mungkin aku masuk angin atau kecapean.Aku hanya khawatir sakit saat jadwal pelatihan di puncak nanti,bagaimana kalau aku sakit dan gagal mendapatkan lambang?

Lena yang daritadi memainkan handphonenya tersadar setelah melihatku tidak menyentuh pangsit ku yang sudah menggembung seperti ulat,ck!

Lena tiba tiba memegang tanganku dan mengelusnya sambil menatapku,dia mengangkat sebelah alisnya memastikan aku baik baik saja tetapi pada dasarnya aku tidak baik baik saja sekarang.Aku,gelisah.

Aku melihat Lena yang tersenyum kepadaku sambil mengelus tanganku,teringat rasa bersalah yang muncul lagi padaku.Aku benar benar bodoh telah melakukannya,kemanapun dan dimanapun rasa bersalah ini tidak akan bisa hilang.Lena orang yang baik,bagaimana bisa aku membohonginya?

Aku menggeleng sambil tersenyum membalas elusan tangan lena."gw gpp santai aja,gw cuma ga enak badan" usahaku membuat lena tetap tenang ternyata tidak berhasil,lena semakin panik hingga Lena menyambar kunci motor yang terletak di atas meja,"ayo pulang!nanti lo sakit" lena menarik tanganku menuju motornya yang terparkir didepan kafe yang ramai itu

"LENA!ICA!"

Laki laki yang bertubuh besar dengan kacamata yang bergantung di sela kerah baju putihnya tiba tiba datang berlari kearah aku dan lena,pancaran wajah khawatirnya hampir sama persis dengan wajah yang dipancarkan lena setelah mengetahui aku tidak baik baik saja.

Aku dan lena terhenti berbalik melihat senior lakilaki yang dikenal sedang dekat denganku,Kk Arkan.Aku terkejut melihat keringat yang bercucuran diwajahnya dengan rambut yang basah hingga kerah baju yang sangat berantakan,dasar fake good boy.

BACKSTREET!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang