Bayang merambat pelan memenuhi sudut ruang
Anomali-anomali berdatangan
Mengacak akal pikiran secara bergiliran
Angin berdesir tenang
Wajahku menengadah penuh kenang
Sebuah wajah terlintas dalam pikiran
Aku membayang
Tak terasa senyum disudut bibirku berkembang
Lalu tiba-tiba rindu merangsek masuk merasuki angan, perihal tuan yang sudah jauh terbang
Rindu ini semu ia takkan bisa bertemu
Aku pun mulai jemu kala ia menyerbu tak tau malu
"Kau sudah kalah" seruku padanya , lebih baik menyerah dan lenyaplah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Puan menangis
RandomKumpulan diksi-diksi sakit hati , caci-maki , iri dengki dan puja-puji. Kritik dan saran di persilahkan.