PROLOG

55.5K 1.8K 39
                                    

[REPUBLISH]

TIDAK ADA PERUBAHAN APAPUN




"Ibu Rika yakin, kalo mereka itu orang baik?"

Perasaan Icha sudah tidak karuan, ketika mendengar penuturan dari ibu pengasuh di Panti Asuhan ini.

Wanita paruh baya itu mengangguk sambil tersenyum lembut, tangannya mengusap surai gadis yg sudah ia anggap sebagai putri kandungnya sendiri.

"Mereka pasangan suami istri yg sudah tidak bisa melahirkan anak lagi, sayang" jelas ibu Rika.

Icha masih belum faham, ia mengernyit. Melihat itu ibu Rika kembali tersenyum. Ah dia bahkan tidak rela memberikan putri cantik ini diadopsi oleh orang lain, ia sudah terlalu sayang dengan Icha, karna ia mengurus Icha sejak ia masih bayi di Panti Asuhan ini.

"Mereka menginginkan seorang anak perempuan, nak. Karna beliau mempunyai anak laki-laki semua, dan mereka udah pada gede" terang Ibu Rika lagi.

Icha ngangguk-ngangguk mengerti, tapi lalu dia menggeleng kecil.

"Icha gak mau jauh sama ibu" ucap Icha sambil memeluk ibu Rika, yg sudah ia anggap orang tua kandungnya sendiri.

Ibu Rika membalas pelukannya dengan hangat.

"Pintu Panti Asuhan ini selalu terbuka untuk Icha, kapanpun Icha mau pulang" ucap Bu Rika.

Bu Rika memeluk gadis 12 tahun ini lagi, ketika melihat bola mata gadis kecilnya berkaca-kaca.

"Ayo buruan kemas barangnya! Orang tua baru Icha udah nunggu!"

Icha hanya mengangguk lemah dan menenteng tas sekolahnya, yg isinya baju-bajunya saja.

Bu Rika menuntun Icha keluar kamar menuju Ruang tengah dimana disana ada sepasang suami istri yg sedang tersenyum melihat Icha.

"Ayo kenalan dulu" ujar Bu Rika

"Halo Icha!" Sapa wanita atau lebih tepatnya mama baru Icha.

Wanita itu bangkit dari duduknya menghampiri Icha memeluknya sebentar dan sedikit membungkuk untuk mensejajarkan dengan tinggi Icha, yg hanya sebatas dadanya.

"Panggil saya Mama ya" pinta wanita itu lalu memeluk Icha lagi.

Icha hanya mengangguk kaku.

"Panggil saya Papa ya nak" ucap sang pria, yg Icha yakini suami wanita ini.
Ia juga memeluk Icha lembut.

"Bu, kami pamit pulang ya. Saya akan menyuruh orang saya untuk kesini mengurus berkas-berkas Icha" ucap pria ini formal ke Bu Rika.

Sedangkan wanita ini sudah sibuk merangkul Icha menuntunnya menuju mobil mereka.

"Tasnya taro dulu didalem ya" ucap wanita ini lembut.

Icha menurut, langsung meletakan tasnya didalam mobil.

"Salim dulu ke Bu Rika yuk!" Entahlah perasaan wanita ini sangat bahagia, ketika ia merasa sudah mempunyai putri walaupun hasil adopsi.

Icha hanya mengangguk, lalu berjalan memasuki Panti lagi untuk berpamitan kepada Ibu Panti yg sudah ia anggap ibu sendiri.

"Bu, Icha pamit ya" pamitnya tangannya menyalami Bu Rika.

Bu Rika langsung memeluk Icha erat.

"Bahagialah nak! Bahagiamu bahagia ibu juga"

Icha mengangguk, tangannya sibuk menghapus air mata yg sudah mengalir dikedua pipinya.

"Kami pamit ya Bu" ucap wanita ini juga menyalimi Bu Rika.

"Iya, Hati-hati yaa" ucap Bu Rika

Mereka bertiga berjalan keluar area panti menuju mobil mereka berada. Tapi ketika sang wanita akan membuka mobil tiba-tiba saja suaminya ini menghentikannya.

"Ekhem, Icha"

"Iyaa?"

"Coba panggil papa"

"Papa?"

Pria itu tersenyum puas. Dia beralih menatap istrinya. Istrinya itu tersenyum haru.

"Panggil mama juga dong!" Pinta wanita ini sedikit merengek.

Icha tersenyum. Ternyata mereka orang baik.

"Mama?"

Wanita yg ia panggil mama ini langsung memeluknya erat. Suaminya pun ikut memeluk keduanya.

******

Januari 2020

NEW FAMILY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang