Six

6.8K 481 91
                                    

Hari yang sangat melelahkan,ir Naruto. Tubuhnya seperti jelly lemas dan tidak bertenaga.

Sedangkan Sasuke? Jangan di tanya dia masih terlihat segar bugar, yaiyalah bagaimana ngak segar bugar orang dari tadi cuma duduk manis sambil nyuruh nyuruh Naruto.

" Sudah cukup! Aku lelah. Peduli amat Ama teme bau kambing! Pokoknya habis ini aku mau resign."

Naruto berteriak dengan kencang tidak peduli dengan semua orang yang tengah melihatnya.

" What the hell, bisakah kau berhenti berteriak dan bantu aku membawa kardus ini."

Dengan geram Subaru meneriaki Naruto, bisa-bisanya anak itu berteriak di saat mereka sedang bekerja. Sungguh kekanak-kanakan pikir Subaru.

Setelah mendapat amukan dari Subaru Naruto kembali melanjutkan pekerjaannya, mengangkat kardus tentunya.

.

.

.

" Sayang, ayolah temani aku berbelanja."

Terlihat seorang wanita dengan baju ketat dan kekurangan bahan, tengah merengek kepada sasuke, dan Naruto yang melihatnya entah mengapa menjadi terbakar.

What the hell, siapa wanita jelek ini, berani-beraninya memanggil sayang kepada teme jelek- pikir Naruto

Tanpa Naruto ketahui bahwa Sasuke dari tadi sedang memperhatikan segala gerak-gerik Naruto juga raut wajahnya yang berubah-ubah.

setelah itu ia menyeringai dengan kejam seperti mendapatkan sebuah ide yang cemerlang, dan Naruto melihatnya.

Oh shit, apa yang akan dilakukan oleh si teme jelek- pikir Naruto lagi.

" Hn, memangnya kau tidak bisa pergi sendiri Karin?"

Sasuke berujar kepada Karin namun pandangannya tidak lepas dari Naruto yang seperti sedang menahan kekesalan, saat ia menjawab ucapan Karin.

" Tidak bisa di sana ada teman-teman ku mereka pasti membawa pasangan, sedangkan aku sendiri." Karin menjawab dengan nada yang ia buat semelas mungkin.

Naruto yang melihat adegan di mana sang bos sedang di pepet olah wanita berkedok ular merasa jengah akhirnya ia pun berjalan keluar dengan kaki yang di hentakan dengan keras ke lantai.

Brak!!

Bunyi pintu yang di hempas Naruto dengan tidak berperikemanusiaan membuat ke dua orang yang berada di ruangan tersebut kaget.

" Siapa sebenarnya pemuda itu Sasuke-kun, menyebalkan sekali." Tanya Karin kepada Sasuke yang hanya di jawab dengan kata andalannya.

" Sebaiknya kau keluar dari ruangan ku sekarang Karin, aku jengah melihat wajah bulukmu." Sasuke berdiri dari tempat duduknya ia berjalan mendekati pintu namun ia berhenti sejenak, " Dan jangan datang lagi kemari atau aku benar-benar akan menghancurkan wajah bulukmu itu." Lanjut Sasuke.

Karin yang mendengar ucapan Sasuke hanya bisa terdiam membisu dengan wajah memerah antara malu atau marah.

" Berani sekali kau menolak ku Sasuke, lihat saja aku akan membuat mu bertekuk lutut di hadapanku." Ucapnya dengan seringai jahat yang terukir di bibirnya.

Sekertaris BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang