HAPPY READING!
Sikapmu membuatku bertanya tanya,
Apakah kamu memang seperti itu?
Haruskah aku mencari tau? Atau tidak?
Tapi hatiku berkata bahwa aku harus mendekatimu.- Arga Pratama -
^^^
Arga kini sedang berada di kamarnya, ia merebahkan tubuhnya di ranjang king size sembari menatap manik manik atap kamarnya, ia sedang memikirkan kejadian yang tadi ia lihat di ruang musik sekolah.
Ia memikirkan Aleta, iya Aleta. Perempuan yang bersikap dingin padanya saat di kelas tadi. Ia tidak menyangka bahwa perempuan itu memiliki suara yang bisa di bilang sangat merdu untuk telinganya.
Baru kali ini Arga menemui perempuan yang bersikap dingin padanya, beda halnya dengan perempuan lain yang selalu mencari kesempatan untuk mendekati Arga.
Sudah setengah jam lebih Arga memikirkan sosok Aleta dipikirannya, tanpa disadari rasa kantuk pun menyerang Arga, lalu Arga memejamkan matanya dan tertidur. Ia sangat lelah karena sedari tadi ia mengintipi perempuan yang bernyanyi di ruang musik itu, siapa lagi jika bukan Aleta.
~•~
Aleta kini sedang berada di sebuah kafe yang tak jauh dari kediamannya. Kafe ini adalah tempat favorit Aleta, karena kafe ini terkesan klasik dan membuat Aleta tertarik. Dan rasa makanan dan minumannya pun tidak main main, makanan disini benar benar sangat enak di lidah Aleta.
Tidak terasa langit sudah semakin gelap dan waktupun menunjukkan pukul 09:45. Aleta segera bergegas dan meninggalkan kafe. Ia memilih untuk berjalan dari pada menggunakan mobil atau kendaraan lainnya. Karena jarak kafe dan rumahnya juga tidak terlalu jauh.
Tapi dari kejauhan tampak lelaki berbadan gempal dan berotot tengah memandang Aleta dengan tatapan nafsu, sepertinya ia sedang dikuasai oleh minum minuman keras.
Tidak salah, karena hari ini Aleta tengah mengenakan hotpants pendek berwarna hitam dan baju kaos putih polos serta jaket jeans yang membaluti tubuh putihnya. hari ini Aleta benar benar terlihat seksi.
Aleta yang setengah takut dan setengah berani itupun seketika menegang kala pria itu semakin dekat dengan Aleta, jalanan yang sepi pun tidak memungkinkannya untuk berteriak meminta tolong.
Dan lagi lagi pria itupun semakin terlihat jelas di depan Aleta, dengan berjalan sempoyongan bak orang mabuk seperti biasanya.
"Hallo cantik, main sama abang yuk" pria itu tersenyum nakal sambil mencolek dagu Aleta
Aleta yang berdiri mematung itu, tidak tau apa yang harus ia lakukan, rasa takut telah menguasai pikirannya dan membuat kakinya lemas layaknya jelly
Bughhh,
Tiba tiba seseorang pria, menarik kerah baju orang mabuk itu dan langsung memukul rahangnya dengan keras. Lalu darah segar pun mengalir dari sudut bibir pria mabuk yang tadi menggoda Aleta, yang sekarang tengah terkapar tak berdaya di jalanan.Seketika Aleta mengernyitkan dahinya, melihat sosok siapa yang telah menolongnya. Tampangnya seperti ia pernah liat sebelumnya. Tak disangka orang itu adalah Arga, lelaki yang tadi ia bentak saat di kelas.
"Lo gapapa?" Tanyanya membuat Aleta membuyarkan lamunannya.
"Gapapa, makasi udah nolongin gue" jawab Aleta sambil menatap Arga.
"Yaudah, di mana rumah lo? Tanyanya lagi, membuat Aleta kebingungan.
"Mau ngapain?" Tanya Aleta yang masih kebingungan
"Gue mau anterin lo pulang, biar aman" jawab Arga dan langsung naik ke motor ninja berwarna merah miliknya.
Lalu Aleta pun menurutinya dan langsung menyusul Arga yang sudah duduk di motornya sembari menatap Aleta dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
~•~
Perjalanan untuk sampai ke rumah Aleta hanya membutuhkan waktu 5 menit saja.
Saat sudah di depan gerbang rumah Aleta, ia pun segera turun dari motor ninja milik Arga dan membuka helm yang tadi Arga berikan kepadanya.
"Makasih" ucap Aleta
Arga langsung menghembuskan nafasnya kasar "Iya, lo udah 5 kali lebih ngucapin makasih" yang benar saja saat diperjalanan Aleta tak berhenti hentinya mengucapkan terima kasih.
Saat Arga mengatakan itu, Aleta tersenyum manis kepada Arga, yang bisa saja membuat orang jantungan saat melihat itu.
"Ohhyaa, gue balik dulu" ucap Arga sambil memasangkan helm full face di kepalanya
~•~
Saat ini sudah pukul 6:55 berarti 5 menit lagi sudah akan masuk kelas. Aleta sudah duduk rapi dengan novel yang selalu ia baca dan juga Arga yang notabenenya duduk di sampingnya saat ini tengah bermain game di ponselnya.
Hari ini, Aleta mendapat pelajaran yang paling ia benci seumur hidupnya siapa lagi jika bukan MATEMATIKA, entah kenapa pelajaran yang paling ia tidak sukai itu selalu saja mendapat jam yang paling lama.
Setelah 2 jam mendapat pelajaran matematika, kini waktunya untuk para murid beristirahat. Para murid murid sekolah biasanya menghabiskan waktu istirahatnya di kantin. Tapi tidak dengan Aleta ia malah mengabiskan waktu istirahatnya untuk bermain game, membaca novel dan mendengarkan lagu.
Arga yang sedari tadi memperhatikan Aleta bermain game pun, penasaran dengan sosok perempuan yang disampingnya. Entah kenapa Aleta selalu bersikap dingin dan acuh kepada orang.
"Lo gak kekantin?" Tanya Arga untuk memecah keheningan, karena sedari tadi hanya Arga dan Aleta yang masih di dalam kelas, dan enggan untuk kekantin.
Krikk krikk
Krikk krikk
Keheningan masih melanda.
Aleta tidak menjawab pertanyaan dari Arga, ia masih fokus kepada game yang sedari tadi ia mainkan.
Arga hanya bisa menghembuskan nafas kasar, lalu memalingkan wajahnya ke pintu kelas sambil melihat ponselnya dan Ia sesekali melirik Aleta yang masih sibuk akan gamenya.
Arga berpikir apakah Aleta melupakan kejadian semalam. Lalu ia menghembuskan nafasnya sekali lagi dan menengok ke arah Aleta.
"Al" ucapnya
"Aleta" ucapnya lagi
"Aleta Giovaniaa" ucapnya lagi sekali dengan wajah datar
Aleta yang mendengar itupun langsung memberhentikan acara bermain gamenya, dan langsung menengok ke arah Arga yang sedari tadi mengganggunya dengan ekspresi datar seperti biasa
"Kenapa" ucap Aleta dengan ekspresi dingin
"Lo gak kekantin? Jawab Arga
"Gak" ucapnya datar, dan kembali fokus kepada gamenya.
Arga yang mendengar itupun, semakin penasaran akan siapa Aleta sebenarnya.
Sikapnya memang benar benar tidak bisa di tebak.~•~
Hari ini Aleta ada latihan basket di sekolahnya, karena satu minggu lagi SMA Nusantara akan melakukan perlombaan dengan SMA Angkasa.
Jadi Aleta harus berlatih dengan keras untuk membawa nama baik sekolah.Aleta dipilih untuk menjadi ketua dari tim basket perempuan, kenapa? karena guru olahraga melihat potensi bakat yang besar dalam diri Aleta.
Sama halnya dengan Arga ia juga mengikuti latihan basket untuk mewakili SMA Nusantara, ia juga dipilih sebagai ketua untuk tim basket pria. Meski dibilang masih baru, tapi kemampuan basket Arga sangat luar biasa. Ia sangat pandai dalam mendribel dan juga membuat lawan lengah karena taktik yang ia kuasai.
See you next chapter 🙏
Jangan lupa voment :")
![](https://img.wattpad.com/cover/208150710-288-k275382.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETA
Teen FictionSeorang anak gadis SMA, yang bersikap dingin di depan orang tetapi di belakang ia akan bersikap hangat dengan seseorang yang sudah dekat dengannya. Membuat semua orang yang ingin berdekatan dengannya penasaran akan siapa sosok Aleta sebenarnya. Apak...