HAPPY READING!
Kenapa rasanya sesakit ini saat seseorang yang pernah mengisi hatimu, sudah berbahagia dengan yang lain.
-Aleta Giovaniaa-
^^^
"Arga" ucap Aleta, sembari menatap Arga lekat lekat. Arga yang ditatap seperti itu hanya bersikap biasa biasa saja.
Arga sudah tau bahwa ia dan Aleta akan bertetangga, karena tempo hari lalu ia sempat mengantarkan Aleta pulang ke rumahnya saat ia digoda oleh pria mabuk waktu itu.
Aleta dan Arga kini saling bertukar pandangan satu sama lain. Sampai mereka tidak menyadari bahwa sedari tadi ada bunda Aleta yang memperhatikan mereka.
Ranita memperhatikan Aleta dan Arga secara bergantian. "Aleta kamu sudah kenal Arga?" Tanya Ranita. Aleta masih setia memandangi Arga dengan lekat, dan mengabaikan pertanyaan Ranita, ibundanya.
Merasa tidak ditanggapi oleh Aleta, kini Ranita beralih menatap Arga. "Nak Arga, kamu sudah kenal Aleta" tanyanya kepada Arga. Arga pun sama, ia juga tidak menanggapi pertanyaan Ranita.
Karena lagi lagi ia merasa terkacangi, oleh dua orang anak muda berusia 18 tahun ini, Ranita lalu menghela nafasnya kasar. "Mau sampai kapan pelotot pelototan kek gitu?, Bunda sempet searching Google , kalok tatap tatapan lama lama bisa copot lo matanya" Alibi Ranita, sambil mengulum senyumnya.
Aleta dan Arga langsung gelagapan mendengar ucapan Ranita, sambil sesekali menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "E-em silahkan masuk Tante" ucap Arga gelagapan sambil mempersilahkan Ranita masuk ke dalam rumahnya.
Saat sudah masuk ke dalam rumah Arga, Ranita langsung dikejutkan dengan keberadaan temannya yang sudah lama tidak bertemu.
"Hallo Jeng, udh lama ya gak ketemu" ucap seorang wanita cantik, jika dilihat dari penampilannya ia sekitar berumur 40 tahun juga sama seperti bunda Aleta. Maya Ayunda, panggil saja ia Maya, ia adalah ibunda dari Arga.
"Iya nihh, gimana kabarnya sekarang?" Tanya Ranita.
"Seperti yang kamu lihat, baik" Jawab Maya menyudahi sesi cepaka cepikinya.
Aleta dan Arga mengernyitkan keningnya bingung ketika melihat dua orang perempuan berusia 40 tahun, tengah berbincang dengan sangat akrab di ruang tamu tanpa menghiraukan sedikitpun Aleta dan Arga yang masih berada di ambang pintu dengan tatapan bingung. Bagaimana bisa bunda Aleta dan Arga bisa seakrab seperti ini, kira kira seperti itulah yang dipikiran Aleta dan Arga.
"Arga, Aleta sini" panggil Ranita sambil mengayun ayunkan jari jemarinya memberi syarat.
"Kalian udh saling kenalkan?" Tanya Ranita, lalu Aleta dan Arga mengangguk anggukan kepalanya bersamaan, sebagai jawaban.
"Yaudah kamu Arga, ajak jalan-jalan Aleta aja gihh keliling komplek, kasian tuhh Aleta pasti bosen di rumah terus" suruh Maya kepada anak semata wayangnya.
Dan Aleta berpikir sejenak, mengapa bunda dari Arga mengetahui namanya, tapi persetan dengan itu semua, lebih baik ia memikirkan bagaimana caranya ia untuk menghindari tawaran dari Maya
"e tante kayaknya gk bisa dehh, soannya...""Aletaa" potong Ranita, disela sela bicara Aleta sambil menatap anaknya tajam, memberi kode agar anaknya itu tidak menolak. Jika ibundanya sudah menatapnya tajam, Aleta tidak akan bisa menolak, jika ia menolak uang jajan lah yang akan dipotong oleh bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETA
Teen FictionSeorang anak gadis SMA, yang bersikap dingin di depan orang tetapi di belakang ia akan bersikap hangat dengan seseorang yang sudah dekat dengannya. Membuat semua orang yang ingin berdekatan dengannya penasaran akan siapa sosok Aleta sebenarnya. Apak...