03[Noval]

2.8K 146 12
                                    

HAPPY READING!

Apakah ini awal dari sebuah cerita kita?

-Aleta Giovaniaa-

^^^

Aleta mengerjap - ngerjapkan matanya saat sinar matahari mulai masuk melalui sela - sela jendela kamarnya, dan hal itupun memaksanya untuk bangun dari alam mimpinya.

Pagi hari ini Aleta tidak ingin melakukan aktivitas apapun, karena sekarang adalah hari Minggu biasanya Aleta akan menghabiskan waktunya di rumah untuk bermain game, menonton film, makan, tidur dan lain - lain. Tapi ia baru saja menemukan hobi baru yaitu menulis sebuah novel dalam aplikasi yang sudah membuatnya jatuh cinta akan aplikasi itu.

Aleta melenggangkan otot ototnya yang terasa kaku, lalu beranjak dari tempat tidur berniat untuk membuka korden jendela kamarnya.

Sreekk
Aleta membuka korden jendela kamarnya dan langsung menyipitkan matanya saat sinar matahari dan hembusan angin pagi menerpa wajah cantiknya. Ia menghirup dalam - dalam udara pagi yang terasa sangat sejuk baginya, lalu menghembuskannya secara perlahan - lahan.

Tit Tit Tit
Aleta seketika mendongakkan kepalanya kebawah, untuk melihat suara apa yang menggangu ketenangannya itu. Ia mendapati sebuah truk pengangkut barang yang sedang memarkirkan dirinya di sebuah rumah mewah yang tepat berada di depan rumahnya itu.
Aleta berpikir apakah ada tetangga baru yang akan menempati rumah mewah yang sudah lama tidak ditempati itu.

Tok

Tok

Tok

10 menit sudah Aleta memandangi gerak gerik dari truk itu, sampai - sampai ia tidak mendengar bahwa sedari tadi ada yang mengetuk pintunya.

Tok Tok Tok

"Woyy, Tata bangun gak lo, kalok gak gue drobrak nihh pintu" Aleta tersentak kaget saat suara yang terdengar familiar di telinganya itu meneriakinya.

"I-iiya iya gue bangun" Aleta tergagap saat sang kakak mengancamnya dengan ancaman ingin mendobrak pintunya, jika itu terjadi ia pasti akan menjambak jambak rambut sang kakak hingga tak berambut.

"Ta bukak kagak, gue dobrak beneran nih pintu ya"

Brukk
"Ahh" pekik Aleta saat ia tak sengaja terjatuh karena kakinya kini terlilit oleh selimut yang Aleta buang sembarangan saat ia ingin membuka korden jendela kamarnya.

"Buset ini selimut, kenapa bisa disini sih" gumamnya saat ia ingin bangkit dari jatuhnya.

"Ta, dalam hitungan ketiga lo gak bukak nih pintu, gue gak segan segan buat dobrak nihh pintu beneran"

"Satu..."

"Dua..."

Kakak Aleta kini sudah mengambil ancang ancang untuk mendobrak pintu kamar adiknya itu. "Tig...a"

Gubrakkk

Ohh, tidakk,
Runtuh sudah pintu Aleta yang dicat dengan warna pink kesukaannya.

ALETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang