"Lo, suka sama Biru?"
Shena yang berjalan hendak membuka pintu ruangan langsung menghentikan niatnya dan berbalik menatap Wisnu dengan tatapan bingung mau bersikap seperti apa.
"Lo suka Biru?" Ulang Wisnu
"Kenapa tanya seperti itu?"
"Jawab aja, suka atau enggak", Wisnu membereskan piring bekas dia makan.
"Bukan urusan lo!" Shena langsung berbalik dan membuka pintu.
Wisnu melihat kepergian Shena. Kemudian dia mengambil ponselnya dan mengetikan sebuah pesan dan mengirimnya, entah kepada siapa.
~~~
Pertandingan sudah selesai dan tim basket putri harus pulang terlebih dahulu karena harus mengakui kekalahannya melawan tim tuan rumah.
Kekalahan bukan menjadi masalah dalam sebuah pertandingan, kekalahan dapat menjadi sebuah motivasi untuk menjadi yang lebih baik.
Hari ini Shena sedang ada di apartemen Farhan. Sepulang dari karantina dia langsung menuju apartemen Farhan.
"Gimana, udah mendingan?" Tanya Shena sambil memeriksa tangan Farhan.
"Lumayan lah, gak sesakit kemarin"
"Selama gak ada gue, siapa yang ngantar lo kontrol?"
"Biru. Dia yang sudah repot repot anterin gue sana sini,"
Shena yang mendengar nama Biru hanya ber-o ria dan pergi ke dapur untuk mengambil minum. Farhan mengikuti Shena ke dapur.
"Kok lo udah pulang sih?" Tanya Farhan yang kini sudah duduk di kursi dapur.
"Emang kenapa?"
"Bukannya masa karantina lo satu minggu, ya?"
"Emang." Jawab Shena, "tim gue kalah, jadi diperbolehkan pulang duluan"
"Terus, tim yang lain?"
Shena meneguk minumannya.
"Maksudnya?"
"Tim cowoknya,"
"Ohh, masih lanjut. Semoga bisa menang dan harumkan nama sekolah!"
"Aamiin." Ucap Farhan, "Besok lo sekolah?"
Shena mengangguk, "kenapa? Mau nebeng?"
"Enggak. Tanya aja,"
"Kenapa gak mau nebeng sama gue? Takut ketauan yang lain kalo lo saudara gue?" Cibir Shena
"Bukan, gue udah bilang mau nebeng Biru. Lagian nih ya, yang minta backstreet masalah ini kan lo, Shen, terus kenapa lo bilang gitu?"
"Bercanda kali, serius amat lo,"
"Tapi nih ya, kenapa sih lo gak mau jujur aja dari awal kalo kita saudaraan?"
"Gini ya, Bang. Gue itu gak mau manfaatin lo dalam keadaan apa pun, karna lo itu banyak yang ngenalin dan gue juga gak mau nama lo jadi jelek karna gue," jelas Shena
"Kalo gitu, kenapa lo malah manfaatin Raden buat lo famous di kalangan anak SMA se-Jakarta?"
"Beda Bang, Raden ini harus dimanfaatin karna dia manfaatin gue juga." Shena meneguk airnya,
"gini ya, Bang. Raden kan minta gue buat jadi pacar boongannya dia, dan gue setuju kan? Daripada gue dicap sebagai cewek gampangan, lebih baik gue manfaatin dia supaya gue terkenal. Dan itu cara satu-satunya, karna kalo gue porotin dia ya percuma dong orang gue juga bisa beli apa pun sendiri," Shena menjelaskan alasannya kepada Farhan.