ig : saniyyahputrisaid
Follback? Dm
Happy Reading❤❤
Saat Alena, Devan dan Mami sibuk menyantap makan malamnya. Sebuah mobil baru saja terparkir di halaman depan tanpa mereka sadari.
"Masakan mami emang paling juara di lidah aku," puji Alena pada Reni.
"Jelas, ini kan mami masakkan emang khusus kamu sayang," jawab Reni.
"Biasa aja tuh rasanya," sahut Devan.
"Dih, padahal semua lauknya di lahap habis," cibir Alena melihat semua piring kosong.
"Karena aku lapar," ucap Devan.
"Lapar apa emang doyan?" Ledek Alena membuat Devan mengedikkan bahunya.
Tanpa mereka sadari bahwa ada seseorang yang memperhatikan interaksi mereka di sana. Dialah papi Devan, yang sedari tadi berdiri mematung melihat siapa gadis yang duduk bersama putra dan mantan istrinya itu.
Devan yang menyadari keberadaan papinya pun langsung menggeram marah. Devan bangkit dari kursinya membuat suara decitan yang keras.
"Ngapain lagi anda ke sini?"
Sontak papi Devan membalikkan badan membelakangi mereka saat Reni dan Alena menoleh.
"Papi baru saja pulang kerja dan ingin bertemu kalian sebentar," ucap papi Devan.
"Kamu sudah makan?" Tanya Reni pada mantan suaminya.
"Sudah di kantor sebelum aku ke sini," jawabnya.
"Apakah ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan?"
"Ikut papi ke ruang kerja mamimu Devan, ada yang ingin papi bicarakan, jangan membantah papi kali ini," tegas papi Devan lalu meninggalkan mereka.
Devan dan Reni saling bertatapan, seolah bingung dengan sikap papinya. Sementara Alena mengamati punggung itu hingga menghilang. Alena kembali penasaran dengan wajah papi Devan, orang itu sangat familiar baginya.
"Ikuti saja papimu Dev, mungkin itu sesuatu yang sangat penting, dan juga mami hanya ingin berpesan jangan membenci papimu," ucap Reni.
Devan hanya mendengus "Selalu saja mami bersikap baik saat mami terluka karena dia," ucap Devan.
"Ada saatnya kamu tau alasan mami Dev,"
"Aku pergi dulu setelah itu aku antar pulang," ucap Devan pada Alena.
"Iya," ucap Alena mengangguk.
Devan pergi dan mengikuti papinya ke ruang kerja, sementara Alena dan Reni masih berada di meja makan membersihkan sisa makanan.
"Mih," panggil Alena membuat Reni menatapnya.
"Kenapa sayang?"
"Devan kayaknya benci banget sama om, tapi mami tidak seperti Devan yang terang-terangan membencinya,"
Reni tersenyum "Devan masih belum menerima jika kami bercerai lalu papinya menikah kembali,"
"Emm, apa mami gak sakit hati melihat mantan suami mami selalu datang ke sini tanpa beban?"
"Kami memiliki alasan untuk bercerai, mami tidak bisa membencinya, mami memahami papi Devan dengan baik, mami rela berkorban apapun untuknya,"
"Mami pasti sangat mencintainya, sampai mami rela melihat om menikah kembali,"
"Mami tidak pantas mencintai seseorang yang harusnya menjadi milik orang lain sejak awal sayang," ucap Reni tersenyum lalu menuju dapur.
Alena menatap Reni lekat-lekat, sangat terlihat jelas jika ibu dari pacarnya itu menyembunyikan kepedihannya.
Mana ada seorang wanita merelakan orang yang di cintainya menikah kembali. Tapi berbeda dengan mami Devan, yang berusaha tegar dan mampu menyembunyikan sakit hatinya dalam diam.
Alena mendekati Reni lalu memeluknya dari belakang.
"Maafkan Alena yang sudah membuat mami sedih," ucap Alena saat melihat bahu mami Devan bergetar.
"Bukan salah kamu sayang, mami hanya teringat masa lalu," jawab Reni menghapus air matanya.
"Dan karena kalimat Alena juga mami harus mengingat masa lalu itu,"
Reni membalikkan badannya lalu memegang pipi Alena.
"Mami tidak menyalahkan kamu sayang, hanya saja perasaan mami yang tidak bisa di kontrol, jangan salahkan diri kamu oke?"
"Iya mih,"
"Sejujurnya, sejak kamu menjadi pacar Devan dan selalu main kesini membuat perasaan mami senang dan perlahan mami bisa lupa kejadian menyedihkan di hidup mami,"
"Alena sayang sama mami, Alena gak suka kalau mami sedih, kalau mami butuh cerita, Alena siap jadi tempat curhat mami,"
"Betapa beruntungnya Devan memilih kamu sebagai pacarnya, ah calon mantu mami emang terbaik," ucap Reni memeluk Alena.
"Hehe mami bisa aja," ucap Alena membalas pelukan Reni.
●●●
Sementara di sisi lain, ada Devan yang berusaha menahan emosinya untuk tidak meledak sekarang juga.
"Apa istri anda tidak melayani anda dengan baik sampai anda harus selalu datang ke sini? Kenapa? Apa anda merasa bersalah karena meninggalkan saya dan mami begitu saja setelah menceraikannya?"
"Jangan kurang ajar Devan!!"
"Kenapa? Saya begini karena anda sendiri yang mengajarkan saya,"
"Papi ke sini tidak ingin bertengkar denganmu dan juga apa kamu bisa berhenti bersikap formal? Papi ingin kamu memanggil papi dengan sebutan papi lagi nak,"
"Sejak hari di mana anda berselingkuh dan menceraikan mami, di situlah saya memutuskan menganggap sosok ayah sudah hilang,"
"Papi tidak berselingkuh Devan!!!"
"Kalau tidak berselingkuh apa namanya? Anda menceraikan mami dan menikah dengan wanita yang pernah saya lihat berpelukan mesra dengan anda di restoran,"
"Kamu sudah berbicara cukup banyak Devan, papi tidak ingin membahas itu, papi hanya ingin bertanya apakah gadis di samping kamu tadi itu kekasihmu?"
Devan mengernyit bingung saat tiba-tiba papinya menanyakan tentang Alena.
"Dia pacar saya,"
"Kalau begitu putuskan dia,"
Devan melotot mendengar ucapan papinya yang spontan.
"Apa hak anda mencampuri urusan pribadi saya!! Anda sama sekali tidak berhak!!!" Geram Devan.
"Kamu dan dia tidak boleh menjalin kasih Devan, putuskan gadis itu!!!"
"Tidak!!! Saya sangat mencintai Alena, anda tidak berhak mengatur kehidupan saya, lebih baik saya keluar dari sini, saya menyesal mengikuti kemauan anda untuk berbicara," ucap Devan melangkah pergi.
"Cepat atau lambat kamu pasti akan memutuskannya Devan, jadi papi beri saran putuskan gadis itu sekarang,"
Langkah Devan terhenti "Sampai kapanpun saya tidak akan memutuskannya!!!"
"Apa kamu tahu siapa gadis itu Devan? Jika kamu tidak mencari tahunya, maka kamu akan menyesal,"
20 Januari 2020
Saniyyah Putri Salsabila Said
KAMU SEDANG MEMBACA
Lilin [TELAH TERBIT & DISERIESKAN]
Teen Fiction(NOVEL LILIN TELAH TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA MAUPUN TOKO BUKU ONLINE LAINNYA) (SEBAGIAN CHAPTER TELAH DI UNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN) #1 fiksiremaja 25 Februari 2020 #1 watty2020 25 Februari 2020 #1 bestseller 20 Februari 202...