Chapter 59

357K 20.3K 3.4K
                                    

Siapin hati☡☡☡☡☡

Typo komen!!!

Happy Reading❤❤

Pagi ini Alena sudah siap dengan seragam sekolahnya seperti biasa, tetapi hanya da satu kekurangannya pagi ini, matanya terlihat bengkak karena semalaman dia menangis.

"Nay," panggil Alena saat melihat Nayla keluar dari kamarnya, yang juga sudah siap untuk berangkat ke sekolah.

Nayla melirik Alena sekilas lalu melenggang pergi. Buru-buru Alena menahan tangan Nayla.

"Apasih kak?" Tanya Nayla, mata gadis itu pun tidak berbeda dengan Alena.

"Kamu harus percaya kalau kakak gak mungkin ngelakuin itu Nay,"

"Awalnya aku juga gak percaya, tapi kata nenek dia melihat kalau kakak sendiri yang ngerusak lukisan aku,"

Alena tak habis pikir dengan nenek tua itu yang tega memfitnah dirinya.

"Jadi kamu lebih percaya sama nenek daripada aku?"

"Nenek gak mungkin bohong kak,"

Alena tertawa "Gak mungkin bohong? Aku yakin kalau yang ngerusak lukisan kamu adalah dia, dia sengaja fitnah aku Nay, kamu tau kan dari dulu dia gak suka sama aku,"

"Kak Alena jangan melemparkan kesalahan sama nenek, mana mungkin dia tega ngerusak lukisan aku,"

"Jadi kamu pikir aku tega?"

"Nenek juga gak tau mengenai lukisan itu, hanya kita berdua yang tau,"

"Bisa saja dia dengar omongan kita Nay, dia pasti sengaja ngelakuin itu karena dia benci sama aku,"

"Udahlah kak, kakak gak perlu mengelak terus, jujur saja kalau kakak iri dan sengaja merusaknya hanya karena papa gak pernah sayang sama kak Alena,"

"Logika Nay, kalau pun aku iri sama kamu, udah dari dulu aku hancurin setiap barang pemberian papa untuk kamu, saat dulu papa beliin kamu boneka apa aku pernah merusaknya? Apa pernah aku merusak kue yang di berikan papa sama kamu saat ultah? Ngga kan Nay?"

Nayla terdiam, benar apa yang di ucapkan Alena, jika gadis itu tak pernah sekali pun merusak barangnya.

"Gak ada bukti kalau bukan kakak ngerusaknya," ucap Nayla lalu meninggalkan Alena.

Sementara Alena terlihat sedih saat dia tak berhasil membuat Nayla percaya.

"Percuma kamu ngomong sama cucu saya, dia tidak akan percaya!!" Sahut seseorang.

Alena menatap nenek Nur muncul dari balik dinding. Ternyata nenek tua itu menguping pembicaraannya.

"Saya tau kalau itu perbuatan anda kan?" Tanya Alena menatap tajam Nur.

Nur tertawa lalu menghampiri Alena "Kalau iya memangnya kenapa?" Ejek Nur.

Nur saat itu tak sengaja melewati kamar Alena yang sedikit terbuka, seolah dewi fortuna berpihak kepadanya, dia bisa punya rencana untuk mengadu domba Alena dan Nayla saat mendengar percakapan keduanya.

"Jadi itu benar anda yang melakukannya?"

Nur mengangguk dan tersenyum "Benar, saya yang merusaknya, dan itu berhasil membuat Nayla benci sama kamu,"

"Anda itu memang jahat yah, saya tak habis pikir jika bunda harus memiliki ibu jahat,"

"Itu karena saya tidak suka keberadaan kamu di sini,"

Lilin [TELAH TERBIT & DISERIESKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang