Chapter 60

457K 22.5K 5.2K
                                    


Double update😉

Udah seneng pasti kalian😁 hayo ngaku

Sonya yang sedang menikmati makan malam bersama suami dan putrinya tak sengaja menyenggol gelas hingga terjatuh ke lantai dan pecah. Hingga pecahan kaca itu mengenai kakinya dan berdarah.

"Astaga sayang kamu gak apa-apa?" Satria beranjak dari kursinya dengan wajah khawatir melihat kaki istrinya.

"Aku gak apa-apa," jawab Sonya.

Entah mengapa Sonya teringat dengan Alena, perasaannya pun tak enak.

"Kenapa harus memikirkan anak itu?" Gumam Sonya. Padahal ada ikatan batim antara dirinya dan Alena tanpa dia sadari.

Nur masuk ke ruangan itu setelah Dimas keluar tanpa sepengetahuan siapapun. Alena membuka matanya pelan dan melihat Nur tertawa mengejeknya.

"Bagaimana hadiah dari saya Alena? Indah bukan?"

"Apa ini juga kelakuan anda?" Tanya Alena nyaris berbisik.

"Saya heran mengapa kamu selalu menuduh saya? Tapi tebakan kamu memang selalu benar," jawab Nur terkekeh.

Alena ingin sekali mencakar Nur jika saja tubuhnya tak lemah. Masih ingat di mana ada seseorang yang merekam aksi Alena? Yah itu adalah Nur yang memang sudah mengambil posisi di ruangan itu seolah tau jika Alena akan ke sana.

"Mengapa anda melakukan ini?"

"Jawabannya simpel, saya mau kamu di usir dari sini, dan saya tidak mau kamu tinggal bersama mereka,"

"Anda sangat jahat,"

"Baru sadar?"

Alena menangis meratapi hidupnya yang seperti ini. Dia sangat lelah, dia muak, jika saja bunuh diri itu tidak dosa.

"Pergi," usir Alena.

"Saya juga ingin pergi tanpa kamu kasih tau," ucap Nur lalu meninggalkan ruangan itu.

Lalu di meja makan ada Dimas, Dinda dan Nayla yang tengah menyantap makan malam. Tanpa sepengetahuan Dimas, Dinda menyuruh bibi mengantarkan Alena makanan.

Setelah selesai, Dinda mencoba mengajak suaminya berbicara berdua di kamar.

"Mas,"

"Jika kamu ingin membahas anak itu mending tidak usah," ucap Dimas seolah tau apa yang ingin di sampaikan Dinda.

"Tapi mas, kamu itu sudah sangat keterlaluan sama Alena"

Ceklek

Dimas dan Dinda menoleh saat pintu kamar mereka terbuka.

"Ehem maaf yah ibu mengganggu," ucap Nur.

"Ada apa bu?" Tanya Dimas.

"Emm ibu ingin mengatakan sesuatu,"

"Apa yang ingin ibu katakan?" Tanya Dinda menatap tajam ibunya. Masalah ini datang karena ibunya itu, yang sengaja memberitahukan kelakukan Alena.

Dinda tau jika putrinya itu tidak akan melakukan hal ini jika tak punya alasan. Mungkin nanti dia akan bertanya pada Alena.

"Ibu hanya ingin mengatakan pada kamu Dimas, bagaimana jika Alena di usir saja malam ini?"

"Ibu!!" Bentak Dinda tak habis pikir dengan ibunya itu yang bertindak seenaknya.

Lilin [TELAH TERBIT & DISERIESKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang