Zafran mengantarkan jenazah ibunya ke pemakaman, tangisan haru terdengar sangat lama. Daun kering berjatuhan, langit gelap tidak berawan, angin kencang seolah membuat rerumputan sekitar bertegur sapa
Langkah kaki sudah terdengar untuk meninggalkan tanah merah itu. Apa daya, kini Zafran hidup seorang diri
Tidak ada teman untuk bertukar cerita
Rasa penyesalan didalam diri Zafran kini hadir, menyesal karna belum sempat membahagiakan ibunya. Belum sempat mengabulkan keinginannya
Ruang demi detik dilewati, banyak kenangan yang sudah mereka lakukan bersama. Sehingga membuat Zafran down berkepanjangan
Sesampai dipertengahan jalan, Zafran melihat seorang anak kecil. Yang bahkan umurnya lebih muda dari dia, bekerja mengambilkan botol gelas di pinggir jalan. Sendirian
Akan kah Zafran yang lebih tua darinya akan terus menerus seperti ini? Bukan kah yang diinginkan almarhumah ibunya Zafran menjadi seorang yang sukses?
Walaupun Zafran meyakini. Tidak mungkin baginya untuk menjadi seorang yang sukses, dari sudut ke-ekonomiannya saja sudah terlihat jelas
Zafran terjatuh setengah badan tidak berdaya, sambil meratapi kehidupannya dimasa yang akan mendatang. "bangkittt!." ucap Zafran dalam hati
Dia mulai menghapus air matanya, bangun dari keterpurukannya.
Tidak disangka, hal yang tidak diinginkan benar-benar terjadi. Disaat dia ingin kembali pulang, ada seorang anak gadis terjatuh dari sepedah mungilnya
"awwww sakit." gumam gadis itu dengan meringis
Zafran tersontak kaget mengampiri untuk menolongnya, dia mengangkat sepedahnya lalu memberi bantuan untuk membangunkan gadis itu dari jatuhnya
"kamu gapapa?." tanya Zafran
"Kaki aku berdarah." jawab gadis itu sambil menangis
Tiba-tiba seorang ibu itu datang sambil memegang tempat makan, mungkin saja orang tua dari gadis itu
"hei nak kamu gapapa?." tanya ibunya sambil memeluk gadis itu
"sakit buuuuuuuu..." sahut gadis itu yang masih menangis
"sayang ibu, yu kita pulang. Nanti ibu obati dirumah." gumam ibunya
"iyaa buu." jawab gadis itu
Ibunya yang melihat Zafran menolong anaknya. Segera berterimakasih, lalu mereka pergi untuk membersihkan lukanya dirumah
"sungguh, aku rindu ibu." ucap Zafran sambil mengelus dada
•••
Pagi hari tiba, kicauan burung-burung dan sinar matahari kini memasuki rumah Zafran
Zafran yang bangun dari tidurnya sambil mengucak kedua matanya berkata. "bu kenapa tidak bangunkan aku agar tidak kesiangan."
Tidak ada yang menjawab, sunyi, sepi dan hampa
"buuuu." sahut Zafran
"bu dengar tidak ? Ko diam saja." ucap Zafran sambil menguap
Selepas ucapannya, Zafran tersontak kaget. Dia lupa bahwa kini hidupnya sudah sebatang kara, lalu merintih
Dia segera melakukan rutinitasnya, bekerja menjual koran dipinggir jalan. Sampai panasnya begitu terik, tiada kata lelah untuknya
Semangatnya yang tinggi, membuat dia semakin bertekad
Jatuh, bangkitkan
Terluka, sembuhkan
Tidur, bangunkan
Lemah, perkuatkanSemua memang tidak ada yang indah
Mustahil jika harus selalu istimewa
Penderitaan yang kelam
Membuat waktu lama berputar
Sulit di utarakan
Sulit juga untuk di ringkas menjadi sebuah materiNote:
Sesudah membaca jangan lupa untuk vote dan commentnya ya⬇️ ⭐️ ⬇️💬
KAMU SEDANG MEMBACA
berjuang untuk hidup
General Fictionseorang anak kecil yang mempunyai keterbatasan ekonomi di dalam kehidupan keluarganya. zafran aldrean namanya, ia selalu iri dengan anak kecil lain yang selalu mendapatkan kebahagiaan lebih sebagai takdirnya tetapi, zafran tetap menjalani hidupnya...