BAB VII

25 8 8
                                    

dalam benaknya selalu berfikir. "apa ini takdir yang selamanya akan menggeragoti hidupku?".

Kemudian, ada seorang bapak-bapak menghampirinya. Yaa, ia adalah RT di daerah halaman rumah Zafran. Ia mengampiri Zafran lalu menepuk bahunya pelan

"nak, kondisimu sudah mulai membaik?." tanya pak RT

"ya seperti ini pak." ucap Zafran

"saya hanya ingin sampaikan kepada kamu, kamu kan sekarang sudah tidak memiliki siapa-siapa. Alangkah baiknya kamu tinggal di panti asuhan, disana kamu akan dijaga dan dirawat hingga besar nanti." Seru pak RT

"saya masih mempunyai ibu pak, walaupun ibu tidak lagi bersama saya. Ibu hanya sedang istirahat dipangkuan Tuhan. Dulu ibu pernah berjanji akan menjumpai saya di akhirat nanti." ucap Zafran sambil tersenyum

"saya tidak ingin merepotkan orang lain pak." Balas Zafran

"itu sudah tugas mereka, kamu pun tidak akan merepotkannya. Karna saya tahu kamu anak lelaki yang tangguh Zafran." sahut pak RT

"hmmm-." gumam Zafran

"gimana? Mau?." tanya pak RT

"saya fikir terlebih dahulu ya pak, sekarang saya ingin pergi ke makam ibu. Nanti jika saya berubah fikiran. Bapak mau antarkan saya ke panti asuhan itu?." ucap Zafran sambil mengerutkan keningnya

"iyaa nak, yasudah pergi dulu. hati-hati ya nak." jawab pak RT

"assalamualaikum pak." zafran mencium tangan pak RT

"waalaikumsalam." balas pak RT mengusap kepala Zafran

Dengan suara uang recehan yang tergesek disaku celananya, ia berjalan kearah makam ibunya. Telapaknya yang bersentuhan dengan aspal dan tanah merah tetap terus melangkah

Sesampai dipemakaman, Zafran bertekuk lutut dihadapan nisannya. Memeluknya, bahkan menciumnya

Rindu, sangat rindu. Kedua orang tuanya pergi begitu cepat meninggalkannya diusia muda. Batinnya ingin selalu menangis, tubuhnya membutuhkan pelukan hangat keduanya. Rasanya ingin cepat menjumpai mereka. Tuhan terlalu terburu-buru mengambil nyawa mereka

Zafran POV
Dengan telapak tanganku yang kecil, dengan jemariku yang mungil. Aku mendoakan yang terbaik untuk mereka

Mulai disinilah aku berjanji, untuk selalu berusaha menjadi manusia yang baik dan berguna bagi kehidupanku

Aku meminta restu oleh mereka, untuk menjalani perjalanan hidup tanpa mereka untuk saat ini

Aku harap, kedua orang tuaku dapat mendengar doaku. Dan Tuhan mengabulinya

Tetesan air mataku berjatuhan hingga tanahnya sedikit basah, berharap pelukan dari keduanya

Di dalam hati kecilnya pun berucap
"andaii raga itu akan tetap selalu ada, dapat menemaniku disetiap langkahku. Menjagaku dan mendo'a-kanku".

                                 •••

Tidak terasa cukup lama Zafran berada dihadapan makam ibunya. Dirinya terbungkuk tidur, tangannya menggenggam erat nisan. Terlihat nampak pulas diwajahnya

Di sepertiga malam, ada seorang hansip yang sedang meronda didaerah makam. Ia terkejut melihat anak kecil yang tertidur diatas makam seorang perempuan

"apakah anak kecil itu hantu?." ucap hansip dalam hati

Tetapi hansip itu tetap menghampiri Zafran, selangkah demi langkah ia menyalahkan senter kearah Zafran. Yang sinarnya membuat Zafran terbangun lalu mengucak kedua matanya

"nak, kamu gapapa? Kenapa kamu berada disini?." tanya hansip

"emmm." respon Zafran yang hanya menguletkan tubuhnya

"rumahmu dimana? Ingin saya antar?." ucap hansip

"tidak pak, saya hanya tertidur disini. Saya bukan hantu kok, bapak jangan takut dengan saya." jawab Zafran sambil bangun dari duduknya

Baju putihnya yang kotor dipenuhi tanah, dengan rambut yang tidak beraturan serta wajahnya dengan mata sedikit membengkak akibat terlaku sering menangis
















Note:
Sesudah membaca jangan lupa untuk vote dan commentnya ya

   ⬇️ ⭐️               ⬇️💬

berjuang untuk hidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang