Jo Jinho. Pemuda manis itu kini berada di jenjang pendidikan tertinggi. Sebagai mahasiswa, tentunya ada hal yang janggal dari dirinya.
Tubuhnya mungil dan juga wajahnya sangatlah imut. Membuat beberapa mahasiswa maupun mahasiswi jatuh hati dengan keimutannya. Wajahnya juga sangatlah polos, membuatnya benar-benar terlihat seperti anak kecil. Bukankah dia sangat manis?
Tapi tidak bagi kedua adik kelas nya yang baru saja memulai masa perkuliahan. Jinho mungkin memiliki wajah polos seperti seorang bayi, tapi sifat yang di sembunyikannya lumayan menyebalkan.
"Wooseok-ah! Belikan aku roti melon di kantin!"
"Yuto-ya! Berhenti mengeluh! Sekarang, fotokopi kan tugasku ini! Aku sudah sangat lelah!"
"Wooseok-ah!"
"Yuto-ya!"
Segala ucapan perintah keluar dari mulut pemuda mungil itu. Salahkan saja Wooseok yang saat itu membuat lelucon tentang ukuran tubuh Jinho yang bodohnya malah Yuto tertawakan. Alhasil, kedua pemuda ini kini menjadi tawanan lelaki manis bermarga Jo tersebut.
"Hyung, ayolah! Kami sudah lelah!" Wooseok mengeluh. Nada dan wajahnya memelas, tapi di hati kecilnya dia sama sekali tidak merasa bersalah.
Di lain sisi, Yuto hanya dapat menghela napas untuk yang kesekian kalinya. Dia memang kelelahan, tapi apa boleh buat? Toh ini juga kesalahan dia karena sudah meremehkan kakak tingkat mungil mereka.
Selagi Wooseok dan Jinho berdebat, tentu saja Yuto masih menuruti perintah Jinho untuk membersihkan ruangan paduan suara yang baru saja selesai digunakan. Aturannya pemuda ini bisa langsung pulang dan bertemu dengan pacar kesayangannya. Tapi kembali lagi kepada kesalahn yang telah dia dan Wooseok perbuat.
SRAK!!!
Wooseok menarik hoodie hitam yang dikenakan oleh Yuto, membuat pemuda itu terkejut dan menjatuhkan beberapa kertas yang telah dirapikannya, "Yuto! Ayo kita pulang! Hyung kecil ini sangat menyebalkan. Aku hanya membuat candaan tapi dia terlalu serius untuk hal itu!" Wooseok berujar sambil terus menyeret Yuto hingga ke pintu keluar.
"Y-yak! Aku mau saja keluar, tapi-- WOSEOK-AH MENUNDUK!!!"
Pletak!!!
Yuto berusaha mengingatkan, tetapi mungkin dia terlambat. Kepala sahabatnya baru saja dipukul menggunakan sebuah penggaris kayu oleh Jinho. Menyebabkan Wooseok melepaskan Yuto yang di seretnya dan segera mengaduh kesakitan.
"Hyung macam apa kau?! Tidak ada manis-manis nya sama sekali!"
***
Kedua iris hitam pemuda itu terus menatap tiga orang yang kini tengah berargumentasi. Dua orang, lebih tepatnya.
Melihat tingkah laku pemuda bertubuh kecil, membuatnya menyunggingkan senyuman kecil di sudut bibirnya.
"Jo Jinho, ya? Manis juga."
-----
A/n :
Di kepalaku cuman ada YuKi/JinHongseok pas ngetik ini. Jadi aku lebih milih buat ngetik JinHongseok drpd YuKi. Hehe. :(Seharunya aku belajar--
KAMU SEDANG MEMBACA
[1.✔] Him ▪ Pentagon [JinHongseok]
Fanfiction"It's all about him." Ini semua kisah tentang dia, Yang berjuang untuk mendapatkan hati seseorang yang disukainya. . . . . . . Warning : - B x B - [Probably] Harsh-words - [Probably] Out of Character Baru pertama kali ngetik dan publish cerita di W...