Part 2

26 1 0
                                    

sejak pertemuan dengan yaya, yang mengiklaskan kenzo lelaki super duper cuek itu membuat yaya benar-benar berhenti berharap,apalagi ia mengerti sahabatnya telah jatuh hati terhadap lelaki itu.
sejujurnya yaya hanya sekadar mengagumi seorang kenzo, hanya mengagumi ketampanannya saja garis bawahi itu!!.
tapi kaila saja yang terlalu membawa suasana dasar alay!!
begitu lah seorang kaila gadis pering itu!!walau terkadang mulut gadis itu seperti mercon yang siap meledak kapan saja jika sedikit saja tersentuh api.
seperti pagi ini lihat lah gaya dan penampilan nya sak lana pemimpin perang yang hendak berjuang melawan penjajah!
"kaila,stop!"teriak dea menatap kaila sangar,kaila menatap seseorang yang meneriakinya.
"kaila stop! you know! "ucap dea sekali lagi. membuat dengan malas kaila menghentikan gerakan tangan nya yang sedang menjabak rambut angel.
"sumpah sadis amat lo kai"seru yaya yang sudah merangkul sahabat nya itu.
"apa nya yang sadis, itu gak bermoral kai! ingat udah berapa anak orang yang lo gituin! " bantah dea.
kaila menatap gadis yang berada di samping nya dengan tatapan bingung.
"maksud lo apa sih de,sumpah gue gak ngerti " balas kaila sembari menghentikan gerak langkah kaki nya.
"lo udah kelas berapa sih,masa omongan gue gak bisa lo ngerti sih kai! gue bilang stop sama kelakuan lo,lo sadar gak perbuatan lo itu hanya bisa buat_"
"buat apa de! buat lo malu punya teman kayak gue!"seru kaila menatap dea yang enggan menatap nya kembali.
"oke kalo lo malu punya teman kayak gue,no ploblem de! tapi yang mesti lo ingat gue kayak  gini cuma mau ngelindungi mereka yang tertindas de! " sambung kaila.
dea menatap mata bening itu,mata yang selalu menunjukkan kebahagiaan itu mata ceria itu,terkadang membuat kebanyakan orang iri ingin memilikinya.
"lo gak usaha begayak  jadi pahlawan kesiangan deh kai!! gak usaha sok bisa ngurus urusan orang lain,urus aja hidup lo yang masih ngemis ngarepin cinta cowok yang gak pernah cinta sama lo "ucap dea sembari menekan setiap ucapan nya.
yaya yang melihat pertengkaran ke dua sahabat nya itu hanya bisa terbungkam.
"udah gays, ngapain sih ribut kayak gini" yaya mencoba menenangkan suasana sekitarnya. lorong sekolah sudah sepi dari beberapa menit yang lalu akibat lonceng sekolah yang telah berbunyi, tapi ke tiga gadis itu masih berdiri di sana .
kaila tersenyum getir mendengar penuturan dea teman nya itu
"hahaha gue memang bukan malaikat yang gak pernah punya salah di mata kalian tapi setidaknya tuhan udah beri gue hati nurani yang gak bisa nengok yang lemah untuk di tindas!! tuhan masih beri gue mata yang berguna de, dan gue masih punya hati yang mesti gue jaga, lo bisa ngomong kayak gini karena lo belum pernah rasanya di tindas dea" mata bening itu menunjukkan betapa ia sangat membenci perkataan teman nya itu.
"dan perlu lo tau, kalo gue milih gue gak mau  nempati hati gue untuk cowok kayak dia!!" kaila pergi meninggalkan yaya dan dea yang hanya terpatung menatap kepergian kaila hingga menghilang di balik dinding.
yaya menatap dea tak percaya
"lo salah makan obat ya de!! sumpah kelakuan lo kayak gini buat gue benar-benar bingung biasanya lo yang bersifat dewasa dari pada kita-kita kali ini lo kenapa sih de ,sumpah gaya lo kaya bocah de" seru yaya sembari meninggalkan dea yang hanya terdiam
"gue juga bingung, gue gak tau!sory!

*****



secangkir kopi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang