Part 4

8 0 0
                                    

  "kai pengen _"

kania dan ania menatap kaila yang kini memegang tangan ania.

  "kai cuma pengen minta sama  bunda,  buat selalu ada buat kita! nemani kita peluk kita segalanya lah "

  "kai cuma pengen walaupun ayah ninggalin kita tapi bunda jangan " kini air mata kaila sudah benar-benar tertumpah seakan beban yang selama ini ia tahan ingin ia luap kan.

  "kai sama kak nia butuh bunda bukan uang bunda hiks"

  "bunda kai mohon, jadi bunda yang kai kenal bukan kayak sekarang hiks hiks " kania memeluk kaila dan ania kini seakan air mata menjadi saksi kerinduan dan penyesalan yang terpendam

  "kai,nia,bunda minta maaf ya bunda janji waktu bunda hanya buat kalian " ania mencium pucuk kepala putri nya memeluk mereka lebih erat seakan menyatakan betapa menyesal nya dia.

*****

kania memberhentikan mobil nya di sebuah gedung sma nya dulu yang kini menjadi sekolah adik nya

  "cepat turun keburu telat gue" kaila berdecak kesal mendengar kakak nya yang sepanjang jalan hanya mengomel karena dirinya telat bangun

  "sabar ngapa dikit, cepat tua mampus lo" sumpah kaila yang hanya di sambut juluran lidah oleh kania

  "peduli amat, nyatanya gua lebih laku dari adek gua" teriak kania sembari melajukan mobil nya meninggalkan kaila yang menatap ingin memangsa

"untung loh kakak gue "

kaila berjalan melewati koridor tanpa segaja lagi,ia harus menahan pandangan nya

menahan agar air mata nya juga mau berkompromi, kejadian kemarin sangat menyisakan bekas luka yang dalam.

kaila mempercepat langkah nya dengan kini keringat yang telah membasahi sekujur tubuh nya selayak nya melihat setan
dasar alay banget dah

yaya menatap kaila bingung bagaimana tidak, ini masih pukul 07 pagi tapi lihat lah penampilan sahabatnya ini
oh my good sangat sangat berantakan

"lo habis lari meraton ya kai " yaya menatap kaila bingung

  "enggak "

"lo habis di kejar anjing "

  "enggak"

kaila masih mengatur detak jantung dan nafas yang masih belum teratur

  " oke jadi lo kenapa?" yaya menatap kaila yang kini juga menatap yaya

  "sante buk , tau gue cakep " ucap kaila sembari menunjukkan gigi putih nya

  "idih bunda lo doyan apa pas lo hamil,anak nya PD banget dah" kaila mengerucut kan bibir nya

menambah kesan imut di wajah baby fash nya.

  "berapa hari ini lo kemana kai " dea berdiri tepat di depan meja kaila, membuat kaila menatap dea

  "gue gak kemana-mana,cuma ngabisin waktu sama kak kania dan bunda " jawab kaila menatap dea yang hanya beroria
  "kai gue minta maaf ya" sambung dea sembari memegang kedua tangan kaila

  "ya de, gue juga minta maaf ya kemarin juga gue kebawa emosi"

  "lo gak mau dengar penjelasan gue kai, kenapa gue kemarin kaya itu " dea menatap ceria itu menunggu jawaban.

kaila menggeleng pelan sembari menghampiri dea dan memeluk nya

  "gak perlu dea, yang lalu biar berlalu " seru kaila, dea memeluk kaila lebih erat

  "Makasih kai lo emang sahabat terbaik "

yaya yang menyasikan fenomena ke ajaiban kesembilan tersenyum hangat alay banget dah yaya

memeluk ke dua sahabat nya itu rasa haru menyelimuti mereka

-''-

  "kaila gila "

  "banci ini gak wajar "

  "sumpah gak punya otak"

  "benar lakik gak tu cowok "

kini tiga serangkai itu sedang berada di belakang sekolah,kaila yang mengajak nya

ya sebab kejadian beberapa hari yang lalu yang membuat kaila enggan masuk sekolah.

kejadian yang begitu memalukan pastinya banyanggin aja deh...

  "ini uda gak bisa di toleran kai " bentak dea yang sudah naik pitam

   "Bener banget kai,kita gak terima lo di bilang murahan " yaya ikut menimbrung

  "gays tenang " teriak kaila yang membuat ke dua teman nya bungkam.

kaila menatap kedua teman nya sembari tersenyum,walaupun kini kedua teman nya itu tau bagaimana perasaannya yang sudah hancur berkeping keping

  "ini yang buat gue iri sama lo kai, lo masih bisa tersenyum dan bilang lo Baik-baik aja padahal _"

"gue Baik-baik aja, dan Makasih kalian selalu ada di sisi gue" kaila memeluk kedua sahabatnya itu.

  dea dan yaya memeluk hangat pelukan hangat itu.



oke gays gimana plis comen plus vote ya☆
amatir ni gua

secangkir kopi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang