Antisipasi Wabah VIRUS CORONA

630 22 1
                                    

Virus corona jenis baru telah menyebar ke sejumlah kota di China dan sederetan negara sekitar. Virus ini menyebabkan penyakit yang memiliki kemiripan dengan penyakit Pneumonia (radang paru-paru), setelah itu virus menyebar ke beberapa kota di China.

Selain di Wuhan, beberapa Negara melaporkan kasus-kasus suspek serupa dengan di Wuhan yaitu di Singapura, Seoul, Thailand dan Hongkong. Di Singapura dan Bangkok terdapat penerbangan langsung dari Wuhan.

WHO mengonfirmasi ada satu kasus di Thailand, terdeteksi virus baru yang berasal dari outbreak pneumonia di China. Kasus tersebut merupakan traveler dari Wuhan, China. Berdasarkan data United Nations Maret 2018, terdapat banyak negara atau tempat yang menjadi tujuan pengunjung dari Wuhan di antaranya Bangkok, Hong Kong, Tokyo, Singapura, Denpasar Bali, Macau, Dubai, Sydney dan masih banyak negara lainnya.

Media Amerika Serikat Bloomberg melansir bahwa virus ini telah menyebar ke lima negara yaitu Thailand, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat.

Apa itu virus corona?

Sejenis virus umum yang menyebabkan infeksi pada hidung, sinus atau tenggorokan bagian atas, sebagian besar dari virus corona tidak berbahaya namun ada salah satu tipe yang berbahaya, yakni virus corona tersebut.

Virus tersebut menyebabkan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) pada 2012 di Arab Saudi. Kemudian pada tahun 2015, sejumlah orang dilaporkan meninggal dunia, akibat sindrom pernapasan akut (SARS) pada 2003. Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) merilis jenis Betacoronavirus yang menjadi outbreak di Wuhan, terdapat 5 genom baru, yang berbeda dari SARS-coronavirus dan MERSCoronavirus.

Corona ini sendiri dalam bahasa latin artinya (mahkota) pada saat virus ini dilihat dibawah mikroskop elekron tampak seperti mahkota. Beberapa coronavirus diketahui beredar diperedaran darah hewan.

Gejala virus corona jenis baru?

° Demam
° Lemas
° Batuk kering
° Sesak atau kesulitan bernapas
° Namun ada yang memiliki gejala yang lebih berat pada orang dengan lanjut usia atau memiliki penyakit penyerta lain.

Virus dapat menyerang siapa aja, seperti anak-anak, remaja, dewasa muda dan lanjut usia, namun lebih banyak pada balita dan lanjut usia.

Pencegahan Virus baru

PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia) menyebut, ada beberapa vaksin pneumonia. Namun, belum ada yang dapat mencegah penyakit akibat virus corona jenis baru yang sedang outbreak saat ini.

Ini dia beberapa vaksin tersebut:

1. Vaksin Pneumokokus (atau PCV : Pneumococcal Conjugate Vaccine)

Vaksin PCV13 (merek dagang Prevnar®) memberikan kekebalan terhadap 13 strain bakteri Streptococcus pneumoniae, yang paling sering menyebabkan penyakit pneumokokus pada manusia. Masa perlindungan sekitar 3 tahun. Vaksin PCV13 utamanya ditujukan kepada bayi dan anak di bawah usia 2 tahun.

2. Vaksin Pneumokokus PPSV23

Vaksin PPSV23 (nama dagang Pneumovax 23®) memberikan proteksi terhadap 23 strain bakteri pneumokokus. Vaksin PPSV23 ditujukan kepada kelompok umur yang lebih dewasa. Mereka adalah orang dewasa usia 65 tahun ke atas, atau usia 2 hingga 64 tahun dengan kondisi khusus.

3. Vaksin Hib

Di negara berkembang, bakteri Haemophilus influenzae type B (Hib) merupakan penyebab pneumonia dan radang otak (meningitis) yang utama. Di Indonesia vaksinasi Hib telah masuk dalam program nasional imunisasi untuk bayi.

Bagaimanapun juga PDBI menyarankan agar masyarakat tidak panik. Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Masyarakat tetap waspada, terutama bila mengalami gejala demam, batuk disertai kesulitan bernafas. Segera mencari pertolongan ke RS terdekat

2. Health Advice

- Bersihkan tangan secara rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata, serta setelah memegang instalasi publik.

- Mencuci tangan dengan air dan sabun cair, bilas setidaknya 20 detik sebelum dikeringkan. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80% handrub.

- Menutup mulut dan hidung dengan tissue ketika bersin atau batuk.

- Ketika merasakan gangguan napas, gunakan masker dan berobat ke fasilitas layanan kesehatan.

3. Travel advice

- Hindari menyentuh hewan atau burung.

- Hindari kunjungan ke pasar basah, peternakan atau pasar hewan hidup.

- Hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran napas.

- Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan.

- Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah outbreak terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan.

- Setelah kembali dari daerah outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau sakit lain. Beri tahu dokter mengenai riwayat perjalanan Anda.

Vote, coment, share, follow ya cantik 💖
Shareee sebanyak-banyaknya agar semua orang tau 😊

By: Tips Cantik Real
Pict by: Tips Cantik Real
Cover by: Tips Cantik Real
Repost sertakan sumber
Follow akun kita yang lain ya 💖

Tips Cantik RealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang