Taehyung menghela napas, ingin sekali merutuki Jeon Jungkook karena kembali telat. Ini sudah tengah malam dan semua peralatan ada padanya.
Suara burung hantu senantiasa menemani Taehyung malam ini dan malam-malam sebelumnya saat ia bekerja. Burung hantu, aura gelap, dan suara jeritan. Semua itu sudah menjadi makanan bagi Taehyung.
Suara mobil mendekat. Taehyung jelas sudah bisa menebak siapa yang ada di balik kemudi. Ingin mengumpat tapi dia ingat berada di mana. Taehyung masih ingin keluar dari tempat ini dengan selamat.
"Tae, sorry banget tadi ada masalah dengan ramuan flick. Ramuannya berubah warna."
"Bagaimana sih, Kook. Nggak mungkin kita masuk tanpa membawa flick."
Taehyung sebal bukan main. Mereka sudah telat, berkunjung tanpa survey terlebih dahulu dan masuk ke sarang hantu tanpa ramuan flick? Mau bunuh diri? Dengan ramuan flick saja dia pernah hampir mati masuk sumur dengan diseret roh jahat. Tapi saat itu ramuannya telat bekerja. Dan sekarang? Taehyung tidak tahu harus bagaimaa lagi.
"Tunda aja dulu, kita tidur di mobil sampai pagi. Lalu survey dulu Jungkook. Kita tidak akan pernah tahu dimana letak pusaka dan pusat mistisnya tanpa survey."
Tidak ada balasan dari Jungkook. Tapi setelahnya Jungkook nekat masuk dengan hanya membawa pistol dan pisau.
"Kookie, dengarkan aku dulu. Jangan masuk ya. Kita eksekusi besok saja. Kita tidak akan pernah tau apa yang terjadi di dalam, dengerin aku."
"Kamu tunggu diluar, aku masuk sendiri dulu ya. Kalau memang suasananya mencekam aku bakal kabarin. Stay ya, kamu di luar aja Tae."
Setelah itu Taehyung sendirian menunggu dalam mobil.
Sudah tiga jam sejak Jungkook memasuki rumah client mereka. Dan sampai sekarang belum keluar juga.
Jam tiga adalah jam keluarnya para hantu, terutama roh jahat. Taehyung ingin menyusul tapi hatinya tetap memilih stay di luar, mengikuti kata Jungkook juga.
Drrtt drrrtt
Hpnya bergetar. Tampak ada satu buah pesan dari Jungkook untuk Taehyung.
Jungkook
Tae
Aku sudah menemukan pusat mistisnya
Aku akan segera keluarTaehyung
Hati-hati kookieSudah satu jam berlalu sejak Jungkook mengiriminya pesan. Jelas saja Taehyung khawatir karena ia tidak tahu kondisi di dalam rumah tersebut. Dari luar pagar saja sudah bisa diketahui kalau rumah tersebut memiliki banyak roh jahat. Meskipun ada beberapa yang tampak di penglihatan Taehyung dan memiliki aura kuning yang berarti hantu tersebut tidak menganggu.
Taehyung akhirnya nekat ingin masuk saja, menjemput Jungkook yang mungkin membutuhkan bantuannya. Taehyung tidak lupa membawa beberapa peralatan yang tidak di bawa oleh Jungkook, seperti tali dengan yang dibaluri oleh ramuan flick, borgol dan juga toples penghisap roh.
Taehyung berjalan menuju rumah. Semakin dekat aura gelap dan mencekam semakin terasa. Ada beberapa juga yang lalu lalang dan sempat berbisik ke arah Taehyung. Taehyung pura-pura tidak melihat karena bisa gagal menjemput Jungkook kalau para hantu itu tahu Taehyung bisa berkomunikasi dengan mereka.
"Tae,"
Taehyung kaget saat ada tepukan dan seseorang memanggil namanya. Dan Taehyung lega saat mengetahui bahwa itu Jungkooknya. Jungkooknya yang tidak tahu kenapa Taehyung merasa janggal. Aura dingin dapat terasa di tubuh Taehyung. Mungkin itu sisa-sisa Jungkook saat memegang beberapa benda gelap yang menyimpan banyak roh jahat.
"Yuk pulang. Sudah aku bereskan semuanya."
Taehyung akhirnya mengikuti Jungkook keluar dari perkarangan rumah dan tidak membahas sama sekali bagaimana Jungkook dapat menghilangkan pusat mistis di rumah tersebut.
"Kookie, are you okay?"
"Yes, sudah waktunya kita pulang."
Dan akhirnya mereka pergi tanpa tahu bahwa Jungkook yang asli terperangkap di dalam rumah dan tidak bisa bebas karena tersegel oleh tiruannya. Jungkook hanya bisa bebas jika pusaka yang dibawa tiruannya lenyap.