Never Ending Story (SooKai)

1.3K 83 6
                                    

Choi Soobin & Hueningkai

Never Ending Story

Sookai

Written
By

Heartgyu16


  

    Kai Kamal Huening tak pernah menyangka bahwa ia akan bertemu lagi dengan lelaki itu.

Di sini, di tempat yang membuatnya terlihat sangat memalukan. Lelaki itu berada di hadapannya sekarang, setelah bertahun-tahun Kamal habiskan untuk terus mencoba melupakannya dan kini perasaannya kembali ke permukaan.

Sialan.

Lelaki itu masih belum berubah. Dengan lesung pipi dan senyum yang menawan. Mata sipit yang tajam. Tubuhnya yang semakin tinggi dan atletis. Oh, sial.

Kamal gugup sekali. Tangannya yang berkeringat, pelan-pelan menuangkan minuman anggur merah ke gelas kacanya yang sudah diletakkan di atas meja sebelumnya, berusaha untuk bersikap tenang. Dalam hati beberapa kali mengucapkan mantra secara random agar lelaki itu tidak menyadari siapa pelayan yang tengah menyajikan makanan di atas mejanya.

Kamal sungguh tak pernah menyadari ia akan bertemu lagi dengan Choi Soobin, cinta pertamanya di masa sekolah.

Dan sesungguhnya, saat masa sekolah; Kamal--pemuda berdarah Amerika-Korea yang masih kelas 1 SMA itu--telah jatuh hati pada kakak kelasnya.

Namun ia sadar--sangat sadar pula--bahwa cintanya masih merupakan hal yang tabu. Takut dipandang menjijikan oleh orang-orang termasuk pula Soobin sendiri. Karena itu, Kamal lebih memilih mundur dan mencoba melupakan perasaannya.

Tapi takdir seakan tak menyetujui. Kamal malah sering dipertemukan dengan Soobin dan menghabiskan waktu bersama di sekolah.

Saat itu sekolah mereka mengadakan perkemahan di pegunungan dan sungguh sialnya, Kai Kamal menjadi partner Soobin. Mereka satu tenda pula selama seminggu. Dan, tentu saja Choi Soobin, selaku kakak kelas memegang tanggung jawab penuh pada Kamal. Mereka berdua sering menghabiskan waktu bersama. Karena itulah perasaan Kamal padanya tak bisa pudar.

Bahkan setelah perkemahan, Soobin sering mendatanginya, mengajaknya makan bersama di kantin atau di luar sekolah sampai mengantarkannya pulang ke rumah. Terus seperti itu. Sampai akhirnya Soobin lulus sekolah sementara dirinya naik ke kelas 2.

Dua tahun yang ia lalui tanpa Soobin yang menemani seperti biasa membuatnya hampa, perasaannya pula menjadi samar, mengambang kesana-kemari.

Kamal pun mengira Soobin adalah cinta pertamanya yang telah usai di ujung jalan. Tapi, tidak. Soobin ternyata kembali ke hadapannya, memulai kembali perjalanan cinta pertamanya secara otoriter.

Singkatnya setelah lulus sekolah, Kamal memilih untuk bekerja, mengumpulkan uang untuk kehidupannya yang serba bercukupan--maklum saja, Kamal hidup sendiri, tak ingin memilih antara orangtuanya yang sudah berpisah dan memilih jalan hidup sendiri. Kamal sudah menjadi pelayan di restoran terkenal ini selama 4 tahun. Meski sangat lelah, tapi gajinya sangat cukup selama sebulan penuh. Kamal juga bisa menabung sedikit-sedikit.

Kamal malu. Jujur saja, bertemu dengan kakak kelasnya yang semakin tampan, mengenakan jas mahal dan jam tangan bermerk membuat hati Kamal tercubit. Sekali lagi, ia tak pantas dibanding dengan Soobin.

Lelaki itu sibuk dengan ponsel di tangan kanan sementara Kamal menyajikan sepiring spaghetti di atas meja dengan jantung yang bergemuruh dan pipi yang memanas. Kamal menggelengkan kepala. Ia cepat-cepat memalingkan wajah. Ia harus fokus dan cepat menyelesaikan pekerjaannya sebelum Soobin sadar.

Kamal pun akhirnya menyelesaikan pekerjaannya. Dengan kepala yang menunduk sopan, lantas Kamal hendak kembali ke dapur dengan terburu-buru. Sayang, pergerakannya terhenti manakala pergelangan tangannya dicekal seseorang. Refleks, ia menoleh, menatap tepat di mata Soobin. Lelaki itu memandangnya lamat-lamat, dahinya berkerut dan matanya semakin menyipit.

"Kai Kamal?"

Astaga, jantung Kamal ingin meledak saja rasanya.


Next?

The Teenager Diary [All TXT Pairing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang