never

3.9K 337 32
                                    

Semua orang sangat kasihan pada Beomgyu. Mereka menyuruh Beomgyu move on, menikah lagi, bahkan mencampakkan Taehyun demi orang lain yang lebih baik.

Baik itu dari rekan-rekan kantornya, teman terdekatnya, sanak saudara, keluarganya, bahkan dari keluarga Taehyun.

Mereka setuju bahwa Taehyun sudah tak bisa tertolong lagi secara mentalnya. Tidak hanya melukai diri sendiri, Taehyun juga tidak jarang melukai orang lain bahkan suaminya sendiri. Jangankan mereka, boneka bayi yang dipanggilnya Seonie bahkan pernah dilempar dan dibanting hingga kepalanya putus. Biasanya setelah melukai orang lain, dia akan menyesal lalu mulai melukai dirinya sendiri.

Cukup aman dikatakan bahwa Taehyun sudah gila.

Tubuhnya memiliki banyak sekali bekas luka yang diperbuat oleh dirinya sendiri. Sangat menyakitkan melihatnya, terlebih selalu Beomgyu yang melihatnya karena dialah yang menawarkan diri untuk memandikan Taehyun setiap pagi sebelum pergi kerja.

Luka-luka di tubuh Taehyun, menorehkan luka yang lebih besar di dada Beomgyu.

Mengapa ini harus terjadi pada orang yang teramat dicintainya? Mengapa tidak dirinya saja yang mengalami hal ini?

Semua orang yang awalnya kasihan, lama-lama capek juga dan mulai memberikan punggung pada mereka. Secara terang-terangan mengatai Taehyun gila di hadapan Beomgyu, dan berusaha membuat Beomgyu berpaling dari Taehyun.

"Kau pantas mendapatkan yang lebih baik, Bung."

"Anggap saja kalian sudah bercerai. Toh dia sudah gila, mana peduli suaminya selingkuh atau menikah lagi."

Beomgyu marah besar mendengarnya. Tapi dia tidak serta merta memukul mereka begitu saja. Cukup dengan membiarkan dan mengabaikan mereka. Pada akhirnya terlihat juga wajah asli mereka yang tersembunyi di balik topeng "aku peduli padamu".

Tidak ada yang benar-benar peduli pada mereka. Semuanya memikirkan diri mereka sendiri.

Jadi buat apa Beomgyu mendengarkan omong kosong para homo sapiens itu?

Lebih baik jika dia fokus pada istrinya seorang. Dengan makan teratur biar tidak sakit, bekerja dengan ulet supaya hasilnya maksimal dan barokah, dan yang paling penting adalah cukup memikirkan istrinya.

Para pelakor lebih baik mundur dan kembali ke goa masing-masing. Beomgyu tidak punya waktu untuk kalian.

Pagi sebelum berangkat ke kantor, Beomgyu akan mengajak istrinya untuk mandi dan sarapan bersama. Untuk mencuri-curi waktu tentunya, karena dia kadang baru pulang tengah malam.

Taehyun menurut saja saat dibangunkan pagi-pagi. Dia turun dari ranjang, lalu pergi ke kamar mandi dengan digandeng Beomgyu. Matanya masih setengah terpejam saat bajunya dilepas satu persatu dan dituntun masuk ke bathtub yang sudah diisi air hangat. Beomgyu mengikuti tak lama kemudian, mengambil posisi duduk di belakang Taehyun sehingga Taehyun bisa bersandar di dadanya.

"Masih ngantuk," erang Taehyun saat Beomgyu mulai menggosokkan air yang sudah dicampur dengan sabun itu ke tubuh Taehyun.

"Tidur saja, Sayang."

Taehyun pun mencari posisi nyaman di dada Beomgyu. Erangan manjanya keluar saat Beomgyu menghujaninya dengan afeksi.

Beomgyu sebenarnya rindu, rindu sekali dengan masa di awal-awal pernikahan mereka. Pada saat itu hormon mereka seolah meledak-ledak, sehingga tiada hari tanpa sex.

Tapi sejak Taehyun hamil hingga detik ini, mereka belum melakukannya lagi. Beomgyu takut kalau dia akan melukai istrinya lebih parah.

Beomgyu melirik ke bawah saat merasakan pergerakan yang lebih muda. Taehyun tidak benar-benar tidur. Tangannya sejak tadi tidak bisa diam membelai dada dan abs Beomgyu. Sesekali Beomgyu juga merasakan bibir Taehyun yang memberikan kecupan kupu-kupu di dadanya.

lostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang