chapter 8

9 0 0
                                    


   *Keesokannya*
 
Aku mengambil buku yang kuperlukan untuk pelajaran hari ini di loker. Semua orang melihat ke arah pintu masuk seperti baru saja ada alien yang jatuh.

  Zidan dan gangnya masuk, dengan muka bonyok dan almet kami yang terlihat sangan keren dengan nya.
Zidan yang memiliki memar merah di pipi nya, hansaplas di hidungnya, dan perban di tangannya melihat ke arah ku. Dia hanya melewati ku? Tidak menegurku? Ada apa? Apa yang salah ? Pikirku.

   Aku berjalan ke arah kelas ku dengan cepat setelah mendengar bel masuk. "Kumpulkan PR minggu kemarin yang bapak kasih" ucap guru matematika.

   Aku melihat ke arah Zidan yang sedang membokar tasnya, aku berjalan ke arah meja nya karena aku tau dia tidak akan menemukan buku itu di sana.

   "Nih bukunya, kemaren ketinggalan di rumah" ucapku.
   "Makasih" balasnya sambil berjalan meninggalkan ku untuk mengumpulkan tugasnya.

   Secepat itu kah mood nya berganti?.

   Semua pelajaran berjalan dengan cepat. Beberapa kali aku melihat Zidan sedang memperhatikan ku, namun tidak sama sekali menegurku.

Aku berjalan ke arah loker untuk menaruh beberapa buku yang tidak ku perlukan. "Heh cupu, mulai sekarang jauhin Zidan kalo lu gamau di bully  satu sekolah" ucap dinta bersama teman teman nya.

   Aku bahkan tidak melihatnya datang, muncul dari mana dia? Apa dia selalu mengikuti ku. "Apasih yang diliat Zidan dari lo, sampe dia bela belain berantem gara gara lo" bentaknya.
 
   Kesabaran ku sudah habis dengannya. Aku tidak bisa diam saja sekarang, sekarang waktunya untuk melawan. Tidak ada lagi bully untukku.

   "Kalo gua mau ngejauh gua bakal ngejauh tanpa lo suruh. Kalo gua ga mau ngejauh lo gausah ngurusin gua, karna hidup gua bukan urusan lo" ucapku dengan keras. Semua orang besorak untuk apa yang ku ucapkan. Aku yakin tidak ada yang pernah melakukan itu kepadanya sebelum nya.

   Zidan melihat ku dari kejauhan dan nampak tersenyum ke arahku seolah bangga kepada apa yang ku lakukan.

  Dinta terlihat sangat malu dan berlari yang di ikuti teman nya. Lilia memberi ku jempol dan pergi mengikuti Dinta.

   Aku memikirkan perkataan nya bahwa Zidan berkelahi karena aku. Karena Zidan tidak membicarakan apa pun kepada ku, Aku yakin dia juga tidak mau membicarakannya padaku.

  Aku memutuskan untuk bertanya kepada Austin.

Me : aku mau nanya.

* 3menit kemudian*

Austin 😎 : iya mel kenapa?

  Me : kerumah aku aja tin, gaenak nanya di sini.

Austin 😎 : yaudah nanti sore gua kesana jam 6 an ya.

Aku menutup handphone ku dan pulang untuk beristirahat. Memikirkan semua pertanyaan yang akan ku tanyakan kepada Austin nanti.

Falling For A Bad Boy [•EDITING•]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang