chapter 10

5 0 0
                                    

   Keesokan harinya aku berangkat kesekolah menggunakan sepadah ku, aku sedang tidak mood untuk mengendarai mobilku.

   Aku memikirkan kejadian semalam dimana Zidan menciumku. Tentu kami tidak melakukan hal lain nya yang lebih jauh. Namun bibir nya sangat lembut kurasa aku akan mengingat nya selama hidup ku.

   Pelajaran mtk di jam pertama dan guru itu langsung memberi kami tugas sebelum ujian besok. 5 soal yang masing masing soal memiliki anak yang jika aku totalkan soalnya menjadi 35.

   Semua anak berisik karna menunggu jawaban dari murid yang pintar. Aku melihat Zidan mengerjakannya dengan santai sedangkan temannya mengobrol dengan asik. Zidan hanya akan membagi jawabannya kepada teman geng nya saja. Tentu saja.

  Aku melihat soal nya dan semua sama seperti apa yang Zidan ajarkan dengan ku, hanya berbeda angkanya. Aku mengerjakan dengan semangat karna ku masi mengingat semua caranya. Jika ini salah setidaknya ini masih tugas kan?.

   Setelah selesai kami mengoreksi nya bersama, dan tidak ku sangka nilai ku bagus. Hahaha aku merasa seperti orang yang sangat jenius.
Tentu nilai ku tidak sempurna tapi cukup untuk melewati kkm.

Saat istirahat aku memutuskan untuk tetap duduk sendiri dan tidak memikirkan untuk bergabung dengan Zidan. Itu terasa aneh saja jika aku menghampiri nya sendiri yang penuh dengan orang orang terkenal itu.

   Namun tidak ku sangka, Zidan dan temannya mengampiri meja ku. Aku merasa semua mata yang ada di kantin tertuju ke arah meja ku. Kami tertawa bersama menertawakan hal yang tidak ku sangka dapat mereka lakukan.

  'Haii gaiss.. ' ucap dinta menghampiri meja kami.
' dateng ya ke pesta gue besok malem di rumah gue ' undangnya.
'Asikk partyy' ucap bayu.
' tenang aja lu juga di undang ko' ucap nya kepada ku. Aku hanya tersenyum dan menganggukan kepala.

  

Falling For A Bad Boy [•EDITING•]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang