Sementara itu di tempat yang berbeda ***
'Hexa'terdengar suara perempuan paruh baya berteriak memanggil seorang anak laki laki kira kira berumur 22 tahun itu dengan nada yang parau
''jangan panggil aku dengan nama itu, namaku ryan bukan hexa dan jangan halangi aku untuk pergi''
'tapi kamu baru saja kembali tadi, kenapa ingin meninggalkan mama lagi, kamu tidak perlu pergi bekerja keluar negri seperti itu, di sini juga mama masih bisa biayain kamu nak'
'ahhhh aku lupa, harta warisan papa di berikan seluruhnya kepada mama kann, aku tidak punya hak sedikit pun, dan aku tidak butuh di biayai oleh orang yang membuat papaku menderita di akhir hidupnya'
" RYAN LIHEXA jaga ucapanmu !!! kau tidak punya sedikit pun sopan santun kepada mamamu"
*ryan hanya melirik sinis dari sudut matanya, seorang laki laki yang seharusnya di panggilnya papa, yahhh benar mamanya menikah lagi dengan setelah belum lama papanya meninggal karena kecelakaan, belum sembuh luka yang di dapat sepeninggal papa kandungnya, lalu dengan mudahnya mamanya menikah lagi dengan laki laki lain.
'lalu kau sendiri ??? apa kau seorang yang punya sopan santun ?? apa kau seseorang yang patut di hormati setelah kau merebut kebahagiaan keluarga kami!!! Kau menikah dengan mama sesaat setelah kematian papa, aku tidak yakin sebelumnya kalian berdua tidak memiliki hubungan special, atau kalian yang membuat papa kecelakaan
Plakkkk...
Sebuah tamparan melayang ke pipi Ryan,
'jaga sikapmu!!! Aku menikahi mamamu karena menuruti permintaan terakhir papamu'
Ryan mengusap pipinya, tidak pernah sekalipun ada yang menyakitinya seperti ini, bahkan mendiang papanya
''bersenang senanglah kalian berdua, aku akan tetap pergi'' suaranya sendu, mengingat sakit yang di rasakannya bukan sakit di badannya, tapi di batinnya
"Ryan, tolong jangan tinggalkan mama lagi nak "air mata mamanya mengalir deras di pipinya
Tanpa menghiraukan mamanya, dia tetap melangkah keluar tumah. Sudah 3 tahun terakhir ini Ryan bekerja di luar negri. Bukannya dari kalangan orang tidak mampu, hanya saja Ryan tidak ingin berada di rumah yang menurutnya seperti neraka itu.
Ryan juga keadaan terpaksa harus menginjakkan kaki di rumahnya karena ada dokumen yang di perlukan, setelah kenangan 3 tahun lalu yang begitu menyakitkan baginya. Dia bekerja sebagai customer service di perusahaan saudara dari teman SMA nya dulu di Thailand.
Kebetulan Ryan adalah lulusan dari SMK jurusan tenik komputer.Perusahaannya bergerak di bidang Website perjudian, di luar negri memang di legalkan, jadi tidak ada masalah selagi ada passport dan bayar visa.
Hufftttt...
Terdengar untuk kesekian kalinya laki-laki yang sedang duduk di sebuah café itu menghela nafas. Harinya sungguh berat, mengingat tangis mamanya saat kejadian tadi pagi sebenarnya Ryan menyayangi mamanya, tapi mengingat kejadian tiga tahun lalu membuatnya begitu kasar terhadap mamanya.
Laki laki kelahiran Jakarta itu memiliki postur tubuh ideal dengan warna kulit putih bersih, wajahnya babyface.
*autor kira juga dia masih umur 19 tahun :D hehehe... intinya ganss dehhh, bayangin sendiri aja yakkkk
Di lengan kanannya terukir tato bulu burung merak, lalu ada ukiran nama, ukurannya kecil, hanya bisa di lihat dari jarak dekat. 'lexa' ????
***
YOU ARE READING
Lexa & Hexa
Roman d'amourbagaimana jika orang yang terlihat baik ternyata diam-diam menusukmu dari belakang dan bagaimana jika orang yang sering membullymu ternyata menyukaimu ? Hidup itu penuh dengan orang-orang yang tidak dapat di terka :)