L&H- Capt 2

8 0 0
                                    


~~Exo For life

godanhan haruga gilgo gireotdeon nal
hansum gadeuk jichin mameul dajaba
oneuldo naeildo tto dasi ireona
harul sara gagetjyo

magyeonhan gidaedo memareun useumdo
chacheum byeonhae sigani jinagado
seoreoun maeumeun dodanan sangcheoneun
sarajiji anhayo

seogeulpeun uri oechimi deullinayo
haneobsi chamgo tto gyeondyeotjyo
meon gireul geotda eodumi chajawado
du soneul japgoseo neul hamkkeyeonneunde

bulkkeojin changmun teum sai hanjulgi bit
eonjenganeun hwanhi bichwojugireul
barago baramyeon kkok irwojilgeora
mitgo gidaryeonneunde

seogeulpeun uri oechimi deullinayo
haneobsi chamgo tto gyeondyeotjyo
meon gireul geotda eodumi chajawado
du soneul japgoseo neul hamkkeyeonneunde

wae amureon daedabi eomnayo
wae amureon mal eobsi sumgyeowannayo

godanhan haruga gilgo gireotdeon nal
hansum gadeuk jichin mameul dajaba
oneuldo naeildo tto dasi ireona
harul sara gagetjyo

nananannana.. terdengar suara Hana bersenandung,menyanyikan lagu kesukaannya,

padahal ngga ngerti lirik, sok sokan nyanyi koryah :D

*Penulis suka Exoh BTW heheh :D :D 

dalam nyanyiannya ada sesuatu yang sangat mengganjal, sudah lulus SMA tapi tidak punya tujuan untuk melangkah kemana

bahkan orang tuanya tak menanyakannya, seolah lulus SMA yah lulus saja. Tak ada yang perlu di pikirkan lagi.

Kesal ... tapi selalu di pendamnya, padahal dulu orang tuanya yang memaksanya sekolah di SMA, sementara niatnya ingin langsung sekolah di SMK, setelah lulus bisa langsung kerja.

Saat ini Hana merasa seperti benalu dalam rumahnya,

Bukan Hana namanya kalo tidak selalu netthink. Terjadi begitu saja tiga tahun terakhir ini, saat ia menyaksikan orang tuanya bertengkar, saat ia di paksa sekolah di SMA yang bahkan dia tidak sukai, saat ia harus memikirkan nasib kedua adiknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP.

Hal tersebut cukup membuatnya tidak menyukai sikap orang tuanya, mereka benar benar egois, tidak memikirkan anak-anaknya. Hanya memikirkan perasaan mereka.

Lalu untuk apa kami di lahirkan, kakak ku yang sudah sarjana dan sudah menikah tentu tidak terlalu dekat dengan kami, hanya aku dan kedua adikku yang tinggal dengan orang tuaku saat ini.

Yang ku benci saat ini bukanlah mereka yang sedang bertengkar, tapi mereka menunjukkan ini pada kedua adik ku. Sungguh membuatku sakitt, tanpa seorang pun yang bisa ku beritahu.

Di sekolah aku terkenal sebagai Happy virus, teman ku ada yang memanggilku gembira, ada juga yang memanggilku Ria.

Ntah knapa sesampainya di rumah aku bisa jadi seseorang yang kalem dan pendiam, seperti dua kepribadian yahh :D

***

Teringat kejadian tiga tahun lalu, saat itu Hana masih duduk di bangku kelas 10, tidak tau kenapa tiba-tiba orangtua hana bertengkar hebat. Hingga saat ini Hana tidak mengetahui sebabnya, dan tidak ingin tahu sebenarnya. Baginya jika mengetahui alas an orang tuanya bertengkar malah semakin menjadi beban.

Hana tidak ingin memberitahukan kepada kakaknya, lagipula ibunya melarangnya, katnya takut kalau kalau kakakku kepikiran, dan menjadi beban pikiran dalam hidup kakakku.

Ck, lalu ibu pikir ini tidak jadi beban dalam hidupku??

Ingin sekali ku berteriak seperti itu pada ibuku, betapa beratnya seorang anak yang masih labil seperti ku menangung semau ini,

Dan ibuku tidak ingin memberitahukan kakakku tentang masalahnya ??

Takut jadi beban ??

Takut kalau kalau kakakku depresi dan sakit karna memikirkannya ??

Lalu aku ?? aku bagaimana ?? apa aku tidak penting baginya ?? hah tentu saja tidak penting , sedari dulu aku memang di perlakukan paling keras. Terlambat pulang sekolah selalu di pukul, tidur siang juga di pukul.

aku di jadikan pelampiasan mamaku saat mereka bertengkar, tapi setelah itu terjadi ibuku selalu menatapku dengan tatapan kasihan. Mungkin dia menyesal memperlakukan ku seperti itu, atau mungkin dia merasa menyesal melahirkanku ?? ahhh hal yang tidak ingin berhenti ku pikirkan.

Terkadang aku ragu, aku ini anaknya atau bukan ? memikirkannya saja sudah membuatku terpuruk, lagi lagi air mataku terasa memenuhi pelupuk mataku, setiap kali aku memikirkannya.

Tapi ku putuskan untuk bungkam, yahhh setidaknya aku masih memikirkan perasaan ibuku, kalau kalau aku berontak nantinya. aku kuattt.. yahh benar benar kuat di luar, namun rapuh di dalam.

***

Lexa & HexaWhere stories live. Discover now