°°Adhyāya mūru°°

26 6 2
                                    

Author POV
Seiring berjalannya waktu, Aku menjalani hari-hari sebagai senior yang friendly terhadap junior karena Aku tidak suka membully orang tanpa kesalahan.

Dan sekarang Aku duduk dibangku 3SMP setahun lamanya Aku menyukai seorang Wikan dalam diam karena Aku tak berani mengungkapkan sedikitpun kecuali pada temanku dan saat Aku duduk di 3SMP.

Aku bertambah teman dengan tiga orang yang ramah Pertama bernama Aurora Setiawan dengan sifat manja dan netral, Kedua Ni Gusti Almira dengan sifat yang baik dan kutubuku, Ketiga dengan sifat dan segala kamalasan yang sama sepertiku yaitu Theresia Renta Manulang.

😮😮😮

Hari ini Aku adalah hari senin dimana semua orang selalu ingin bermalas-malasan termasuk Aku tapi Karena hari ini Aku harus sekolah dan melihat Wikan sebagai obat rindu hahaha.

Aku melawan malasku lalu bergegas untuk mandi. Berpakaian sekolah, sarapan dan mandi. Dan berpamitan kepada mamaku yang sedang berkutat dengan pekerjaannya.

" Maa, bagi uang jajan?" Kataku sambil membuka telapak tangan
"Ni Lex, hati-hati ya nang, belajar yang bener biar jadi ga kaya mama sama papa" ucapan mama yang membuat pagiku yang ceria menjadi kemurungan dan dengan senang hati Aku mengambil uang jajanku

"Maaa, Lexxa berangkat dulu yaaaa" ucapku sambil mengambil kunci motor kesayanganku.

Jangan kalian tanya kemana papaku kemana. Mama ku selalu membuat sarapan dipagi hari, sedangkan manusia itu hanya terbaring diatas bedcover sambil memeluk bantal.

Tanpa peduli hutang yang ia buat dengan otak sok pintarnya. Kadang tak habis pikir tapi begitulah

Tanpa berniat bangun pagi untuk mencari pekerjaan karena saat ini dia menjadi pengangguran yang lebih tepat sebagai manusia yang ku benci.

😇😇😇

Selama perjalanan ke Sekolah Aku selalu melewati jalanan yang membuatku merasa senang karena bertemu dengan Wikan + jalanan untuk kebut-kebutan dijalan, Aku memang selalu senang dengan Jalanan halus dan lebar juga tanpa kemacetan karena Aku terlalu senang saat menancap gas diatas 40km/jam dan selama mengendarai Motor Aku belum pernah merasakan kecelakaan.

Dan betapa senangnya Aku saat melihat Wikan yang sudah didepanku

"Asik cuci mata gua enak bener dah" kataku dalam hati hahaha

Karena Jalanan tak terlalu padat dan Wikan mengendarai hanya sebatas 30 atau mungkin 40km/jam Aku menyalipnya dengan kecepatan 60km/jam.

Lalu mataku melihat gerbang sekolah dengan satpam yang baik dan bisa dijelaskan Aku cukup Akrab dengannya Karena Aku senang cabut dan selalu bertemunya hehehe.

Aku memencet klakson motorku dan melewatinya lalu masuk ke kawasan parkir. Aku langsung turun dan membuka bagasi motorku lalu mengambil bekal yang disiapkan mamaku serta menutup dan mengunci kembali dengan benar.

Aku berjalan ke arah kelasku dengan gaya khasku yang selalu menarik dimata orang lain dan aku selalu mendapat sapaan dari junior dan sebayaku sambil memegang kotak makanku. Baru beberapa langkah, "Lexxa tunggu guaa!!" Ada teriakan di belakangku yang berlari sambil memanggilku tak disangka dan tak lain dia Adalah ....




Seorang Wikan Abram Batu Bara hahaha

Karena Aku tak percaya Aku berhenti melangkah dan mengucek mataku dan benar Adanya dia Wikan.

Aku berusaha menetralkan wajahku yang terlalu senang dipanggilnya, dan Aku berdiri mematung dan tak lama dia datang dan mengacak rambutku yang terlalu indah bagiku dan orang lain. Hehehe pd abis tapi emang bener wlee😂

"Sekali lagi lo ngebut kaya tadi gua jitak ampe biru lu" katanya dengan raut tak suka
Aku yang tak suka dan tak sudi diatur orang lain termasuk Wikan

"Apaasi, suka-suka gua lah lagi tu motor punya gua. bensin? gua bli sendiri kaga ade ceritanya gua ngemis bensin ke lo" kataku dengan muka datar kea poto ktp hehehe

"Yeeu, bocah sedeng dingetin sama orang ganteng bukannya seneng ato jingkrak-jingkrak malah cuek gasik lo ah" kata Wikan dengan muka murung dibuat-buat dan tanpa memperdulikannya Aku berkata

"Bacod kutil badak" dan berjalan mendahuluinya tanpa disuruh dia dan entah ada angin apa dia merangkulku dengan senyuman yang manis tapi bagiku biasa saja

   Author POV

Lexxa memang suka sama Wikan tapi bukan berarti Wikan bisa mengatur kehidupannya tanpa hak atau pun status yang jelas karena seorang Lexxa benci diatur, diceramahi, diremehkan dia seperti ini karena tingkah orang tua nya dan hanya melakukannya semata-mata untuk pelampiasannya.

Aku yang dirangkulpun hanya bersikap-bodo amad.

Saat Aku menaiki tangga bersamaan dengan Wikan banyak pasang mata yang iri dan menyukai saat melihat tangan Wikan masih setia merangkulku.

Karena kelas kami berbeda kami berpisah dan masuk ke kelas masing-masing sebelum berpisah Wikan mencium puncak kepalaku dan menurunkan tangannya yang ada dipundakku lalu mendahuluiku sambil berlambai tangan dengan senyumnya.

Sementara Aku yang mendapat perlakuan seperti itu berdiri mematung tak percaya dan segera lari ke kelas ku. Wikan yang melihat langsung tertawa terbahak-bahak "Hope u everything with me and always Babe" gumam Wikan saat melihat Lexxa menghilang dibalik pintu.

TBC
THANKYOU SUDAH MEMBACA HAHAHA
DONT FORGET TAP VOTE AND COMMENT!!
SEE U NEXT CHAPTER

J U S T M E {REVISI BERJALAN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang