Guys mau ngasih tau, mungkin cara bicara Abell ke Alvaro akan aku ubah. Mungkin menurut aku itu jadi seolah-olah sifat Abell tuh jatoh bangat ke Alvaro. Jadi aku bakal ubah gaya bicaranya jadi gue, lo. NEXT YA =>
___"Yaudah, gue duluan ya" Abell pun berdiri dan beranjak pergi untuk ke kelas.
Brugh.
"Kerjaan lo jatoh trus"
"Ihhh, bukannya bantuin juga" ucap Abell yang masih sibuk membersihkan roknya, hingga tersadar ada tangan yang terulur untuk membantunya berdiri. Abell pun melihat tangan itu dan tertuju pada muka lelaki yang tidak asing itu.
"Eee- ehh lo kak" Abell yang menerima uluran tangan itu pun menerimanya dan segera bangun.
"Maaf, gue ga sengaja""Gapapa, maaf juga"
"Ehh iya gpp kak, gue duluan ya kak" Abell pun pergi sambil menunduk.
"Lain kali belajar jalan, biar ga jatoh terus" teriak Alvaro yang samar samar di dengar oleh Abell, dan membuat Abell sedikit tersenyum bukan karena senang tetapi karena malu.
***
Tut...tut...tut
"Halo kak"
"..."
"Dimana? gue udah nungguin di depan gerbang dari tadi sampai sekolah sepi"
"..."
"Yah, yaudah deh. Dah" tut, sambungan di putus sepihak dengan kakaknya.
"huft, mending tadi gue nerima ajakan Yura buat bareng deh" kesal Abell dengan suara pelan.
Tin, suara klakson dari motor besar itu berbunyu.
"Ngapain?"
"Ngapain apa nya?"
"Ngapain lo masih di sini"
"Kalo ngomong jangan irit bangat si kak, ga rugi ko" omel Abell.
"Ngapain lo masih di sini"
"Mmm- nunggu kakak tapi ternyata ga bisa jemput" jawab Abell sambil menggaruk tenguknya yang tidak gatal.
"Naik"
"Hah?"
"Naik" ucap Alvaro dengan nada yang sedikit meninggi.
"Engga usah"
"Naik gue bilang"
Abell yang merasa takut pun langsung naik ke motor hitam milik Alvaro.
"Pegangan, nanti lo jatoh. Tenang ga modus"
"Ii-iya kak" Abell dengan ragu langsung memegang jaket milik Alvaro dan secara tidak langsung memeluk tubuh Alvaro.
Selama perjalanan hanya degupan kencang yang Abell rasakan, karna sebelumnya tidak pernah dekat dengan cowo mana pun selain Noval. Keheningan pun tertutupi ketika Alvaro berbicara.
"Nama lo siapa?" tanya Alvaro sambil memandangin Abell dari spion yang masih bersandar di punggungnya.
"Gue, Abell"
"Oh" jawab Alvaro.
Keheningan pun kembali lagi, sampai tidak tersadar Abell tidur dalam pelukan Alvaro.
"Lo mau di sini sampe kapan?" tanya Alvaro yang melihat Abell yang matanya masih terpejam sambil memeluk erat tubuh Alvaro.
"Bell" tidak ada jawaban sama sekali.
"Yaampun tidur" ucap Alvaro sambil melepas tangan Abell yang melingkar di tubuhnya perlahan lalu turun dari motor.
"Bell bangun udah pagi, eh salah udah sampe"Abell pun membuka matanya dan melihat sudah berada di depan rumahnya.
"Ehh, udah sampe. Maaf kak gue ketiduran" ucap Abell sambil mengucek matanya."Mau sampe kapan di situ, kalo masih ngantuk lanjut tidur lagi tapi ga di sini"
"Iya makasih kak, hati-hati ya" ucap Abell yang sudah turun dari motor hitam itu sembari melambaikan tangannya dari dalam pager dan lanjut berjalan masuk ke rumahnya.
TBC.
488, segini aja dulu. Ngebut biar sampe bagian 3 doang ko, jangan lupa voment ya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
About You [HIATUS SEMENTARA]
Random"Kata orang lo dingin, tapi kenapa sama gue ngeselin gini sih"