"Ra, kepala gue pusing bangat. Gue ga kuat" keluh Abell sambil memanggil Yura yang baris di depannya.
"Ehh aduh. Kan gue bilang gausah ikut upacara aja kalo lo ga kuat, ayo ke Uks" balas Yura sambil berbalik badan mengambil tangan Abell untuk di taruh di atas bahunya. Namun tubuh Abell terlalu lemas dan...
Brugh, semua gelap.
"Abell, bangun Bell. Tolong dong jangan liatin aja" panik Yura sambil berlutut di depan Abell, dan membopong kepala Abell dengan tangannya.
Abell sudah di bawa ke Uks oleh anak-anak PMR dan di temani oleh Yura.
"Kok gu- aduh pusing bangat" ucap Abell sambil memegang keningnya.
"Tadi lo pingsan, dah di sini aja dulu sampe lo bener-bener pulih"
"Nih minum" ucap Yura sambil menyodorkan teh anget kepada Abell.Abell menguatkan diri untuk duduk di ranjang dengan bersandar pada bantal Uks.
"Iya, makasih ya Ra" balas Abell sambil menerima teh anget yang di berikan Yura.
***
"Tadi gue denger dari anak kelas XI katanya Abell pingsan loh Al" jelas Bian yang duduk di kursi sebelah Alvaro.
"Serius lo?" balas Alvaro sambil menengok ke arah Bian.
"Emang muka gue bercanda?"
Alvaro langsung berdiri dan beranjak pergi.
"Mau kemana lo?" tanya Bian yang juga berdiri.
"Samperin Abell"
"Ehh gue ikut" ucap Bian sambil berlari mengejar Alvaro hingga kedua nya berjalan sejajar.
"Cepet bangat si lo jalannya" kesal Bian yang terengah-engah.
"Biasanya lo ga seperduli ini sama cewe, tapi kenapa pas gue kasih tau kalo Abell pingsan lo langsung panik gitu, jangan-jangan lo suka ya sama Abell. Cie Al" ledek Bian sambil berjalan tapi wajahnya menghadap ke Alvaro.
"Ya engga lah, gue cuma di suruh jagain dia sama orang tuanya" balas Alvaro dingin.
"Iya aja deh, lama lama juga lo suka sama dia" ledek Bian yang membuat Alvaro kesal tapi tidak membuat ada perubahan di wajah Alvaro, tetap datar.
Alvaro dan Bian baru saja memasuki ruang Uks mereka melihat 2 wanita yang sedang asik mengobrol.
"Gimana keadaan lo?" tanya Alvaro yang membuat kedua wanita itu menoleh melihat sumber suara.
"Udah baikan ko kak" jelas Abell.
"Boong, tadi kata nya pusing bangat" ceplos Yura yang membuat Abell melotot.
"Hehehe" kekeh Yura sambil menggaruk tenguknya yang tidak gatal.
Bian yang merasa tidak di ajak bicara pun tidak mau kalah.
"Ekhem" deham Bian pelan yang membuat Yura dan lainnya menoleh.
"Eh ada kak Bian ternyata" ucap Yura gugup.
"Dari tadi kali" balas Bian dengan sedikit kekehan.
"Keluar aja yuk, biar mereka bisa ngomong berdua" ajak Bian sambil merangkul Yura keluar Uks dan hanya tersisa Abell dan Alvaro di dalam, lain lagi dengan hati Yura yang merasa sangat gugup.
"Lain kali gausah di paksain ikut upacara kalo ga kuat" ucap Alvaro sambil duduk di bangku dekat ranjang Uks.
"Iya kak"
"Obatnya udah di minum?"
"Belum kak"
"Minum, biar lo sembuh" ucap Alvaro sambil menyodorkan obat dan air mineral kepada Abell.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You [HIATUS SEMENTARA]
Random"Kata orang lo dingin, tapi kenapa sama gue ngeselin gini sih"