Delapan

22 6 0
                                    

  Tok tok tok...

"Non, sudah ada Den Alvaro di bawah" teriak bibi dari luar kamar Abell.

"Iya bi" ucap Abell yang sedang bersiap, Abell menggunakan pakaian yang tidak terlalu mewah. Hanya dress biasa berwarna putih dengan rambut nya yang di biarkan tergerai.

"Aku grogi masa kak" ucap Abell sambil melihat pantulan diri nya di cermin.

"Jangan grogi, cantik nya ilang nanti" ledek Nesya sambil merapihkan rambut Abell.

Abell berjalan menuruni tangga yang di ikuti Nesya di belakang nya, Abell bisa melihat Alvaro sedang berbincang dengan Kevin.

"Rapih bangat ni kaya nya" ledek Kevin yang Abell mengerti maksud nya.

"Biasa aja hehe" balas Abell dengan senyuman yang menampilkan gigi rapih nya.

"Jarang-jarang nih dia rapih kalo ketemu cowo" ucap Kevin ke arah Alvaro sambil melirik Abell.

"Ini saran kak Nesya tau" balas Abell ke arah Kevin.

"Gpp, kamu cantik kok jadi lebih anggun" sela Nesya dengan sedikit senyuman.

"Tuh denger" sengit Abell sambil menatap tajam Kevin.

"Yaudah Abell berangkat dulu, kasian kak Varo nunggu lama"

"Gue duluan" ucap Alvaro kepada Kevin.

"Jagain Abell ya"

"Pasti" ucap Alvaro dengan sedikit senyuman.

"Bye kak Nesya, kak Kevin juga" ucap Abell sambil melambai ke arah kedua nya, karena tidak ada orang tua mereka yang belum pulang kerja.

"Iya hati-hati" balas Nesya sambil membalas lambaian Abell.

Kini Abell dengan Alvaro sedang berjalan menuju mobil milik Alvaro, sampai kedua nya masuk ke dalam mobil dan meleset pergi dari rumah Abell.

Dalam perjalanan Abell merasa tidak percaya diri ketika melihat Alvaro yang sibuk melirik nya.

"Ada yang aneh sama gue ya kak?" tanya Abell yang sedari tadi menunduk karena tidak percaya diri.

"Ehh- engga, lo beda aja" balas Alvaro lalu kembali fokus menyetir.

"Jelek ya? pulang aja deh gue ganti pake baju biasa aja" ucap Abell seperti orang ketakutan.

"Engga"

"Trus kenapa lo natap gue gitu?" tanya Abell mengahadap Alvaro yang masih sibuk menyetir.

"Lo cantik" ucap Alvaro sambil mengarahkan pandangan nya ke Abell yang masih melihatnya.

Dengan cepat Abell langsung membuang muka nya ke arah jendela, ucapan Alvaro benar-benar membuat jantung Abell berdegup lebih cepat atau bahkan wajah nya sudah merah sekarang.

Diam-diam senyum terukir di wajah tampan Alvaro karena melihat wajah Abell yang sudah memerah.

"Lo lucu" ucap Alvaro yang membuat Abell menoleh ke arah nya dan mengangkat sebelah alis nya sebagai tanda apa yang di maksud Alvaro.

"Kalo muka lo merah" lagi-lagi Alvaro membuat wajah Abell semakin memerah, mungkin seperti tomat.

Abell refleks menutup wajah nya dengan kedua tangan nya dan melirik ke arah Alvaro yang masih sibuk menertawakan nya pelan.

"Kenapa di tutup?" tanya Alvaro masih dengan sedikit kekehan.

"Malu" balas Abell yang masih setia menutup wajah nya dengan kedua tangan nya.

About You [HIATUS SEMENTARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang