Empat

70 9 4
                                    

  Abell sedang berjalan sendirian melewati lorong sekolah sehabis dari perpustakaan untuk mengembalikan buku yang dia pinjam, saat melewati ruang guru Bu Naya memanggilnya untuk di minta membantunya.

"Abell, sini sebentar" panggil Bu Naya yang baru saja keluar dari ruang guru.

"Iya, ada apa ya bu?"

"Tolong bantu ibu bawain buku biologi ke kelas XII Ipa 4, kamu ikutin ibu aja" ajak Bu Naya lalu berjalan di depan di iringi Abell di belakangnya.

"Aduh, itu kan kelas kak Alvaro" batin Abell yang takut jadi bahan perbincangan teman-teman Alvaro.

Setelah jalan melewati koridor kelas XII Ips, akhirnya mereka sudah berada di depan pintu kelas XII Ipa 4.

"Pagi anak-anak" ucap Bu Naya yang baru saja memasuki kelas XII Ipa 4 yang di iringi Abell di belakangnya.

"Pagi bu..." seru semua murid.

"Itukan yang deket sama Alvaro"

"Ohhhh... itu yang pulang bareng Alvaro"

"Cewe genit dasar, gue yang suka dari lama aja ga pernah dapetin"

Itulah bisik-bisikan yang Abell dengar saat pertama masuk kelas XII Ipa 4 bersama Bu Naya.

"Taruh sini aja Bell, makasih sudah mau membantu ibu. Kamu boleh kembali ke kelas"

"Baik bu"

Abell pun berbalik badan untuk meninggalkan kelas itu, namun dia merasa ada yang memperhatikannya dari barisan belakang.

Dia pun menoleh dan mendapati Alvaro yang tidak berhenti memperhatikannya, Abell pun memberikan sedikit senyuman sebagai tanda sapaan tapi tidak ada respon apapun dari Alvaro yang masih dengan ekspresi datar sambil memandanginya.

Abell pun pergi meninggalakan kelas itu dan berjalan melewati koridor kelas XII untuk kembali ke kelasnya.

***

"Nanti gue ke rumah lo ya. Gua kangen sama tante Meta, tapi gue balik dulu buat ganti baju" ucap Yura sambil membereskan bukunya.

"Oke"

Setelah selesai membereskan buku dan memasukannya ke dalam tas, mereka berjalan menuju gerbang melewati lorong sekolah.

"Raa, itu bukannya kak Bian" tanya Abell yang melihat Bian dari arah yang berlawanan.

"Iya, ada kak Alvaro juga tuh eaaa" ledek Yura sambil menyenggol tubuh Abell yang hampir terjatuh.

"Ish lo mah, kalo gue jatoh disini gimana? malu tau" kesal Abell.

Mereka lanjut berjalan hingga pandangan Abell dan Alvaro pun bertemu. Abell yang malu karna ternyata Alvaro juga memperhatikannya langsung menoleh ke arah lain untuk memberhentikan kontak matanya.

"Eits bentar tunggu-tunggu" ucap Bian sambil menghadang Abell dan Yura.

"Oh lo yang kemaren bareng Alvaro, lo pacaran sama Alvaro?" tanya Bian seperti orang penasaran.

"Engga, kemaren gue sama kak Varo cuma ga sengaja ketemu"

"Ngeyel bangat gue bilang juga apa, udah ayo cabut" ajak Alvaro pada Bian dan melirik ke arah Abell sekilas.

"Ehh iya iya, gausah narik juga kali Al" balas Bian yang di tarik paksa oleh Alvaro.

"Lagian lo" ucap Alvaro yang sudah melepas cekalan baju Bian dan sudah jauh dari pandangan Abell dan Yura.

"Eh Al, lo ga suka gitu sama Abell? dia kan cantik" tanya Bian sambil melirik sedikit ke arah Alvaro yang sibuk melihat jalanan.

"Ga"

About You [HIATUS SEMENTARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang