BAB 3 || mata biru

38 5 1
                                    

Mata lo indah, boleh tukeran gak sama mata gue? Gue janji cuma sehari aja kok!

—Senja

—&—

"Bang leonnnnnnn!" teriak nya di depan sebuah pintu dengan gantungan bernama Leone Peta Samudra ,ia adalah kakak dari Senja.

Baru saja ingin menggedor pintu kembali, muncullah seorang pemuda dengan earphone di telinga nya. "Apaan sih?" tanya nya.

"Gue mau curhat,"

Leon menghela nafas lelah. "Bisa besok aja gak?gue lagi males"

"Gak! Harus sekarang, ini gawat"

"Paling juga lo curhat tentang kucing yang di tinggal pas lagi hamil, Ck!" Leon berdecak mengingat betapa bodoh nya dia ketika mendengarkan curhatan adik nya itu tentang kucing liar yang di tinggal sang jantan ketika sedang hamil.

Senja terkekeh, "Gak, ini gue serius." ucap nya meyakinkan. Akhirnya Leon mengangguk dan berjalan ke dalam kamar nya di ikuti Senja.

Senja kini berada di balkon kamar Leon, lalu meluncurlah cerita demi cerita mengenai surat misterius yang diterima Senja. Leon fokus mendengarkan cerita adik nya, sesekali ia meminum kopi.

"Gitu. Gue bingung yon soalnya gue dapat surat nya itu gak menentu semisal 3 hari sekali atau 2 hari sekali," jelas nya.

Senja mengeluarkan beberapa kertas dari saku celana nya lalu memberikan nya pada Leon. Leon mengambil kertas tersebut lalu membaca nya, ia bingung ketika membaca surat tersebut yang membahas tentang potongan kisah masa lalu, Senja memang suka curhat pada nya. Namun untuk tentang Langit Biru ini ia sama sekali tidak tahu, Senja pun dulu tidak pernah cerita tentang ini.

"Lo sama sekali gak inget emang nya?"

"Gak, tapi ya pas tadi di sekolah gue kenalan sama cowok, gue merasa gak asing gitu yon. Kayak pernah ketemu tapi gak tau dimana" papar Senja. Senja tidak mengada-ngada ia jujur menceritakan kejadian tersebut pada Leon.

"Lo kenal?nama dia siapa?" tanya Leon.

"Xabiru Algieba." Leon lantas menatap adik nya tersebut ketika nama itu di ucapkan nya.

"Kenapa?" tanya Senja ketika menyadari perubahan raut wajah Leon.

Pembicaraan yang awalnya santai meskipun serius, kini berubah menjadi menegangkan. "Serius Xabiru?lo gak salah kan?" Selidik Leon.

"Bener," satu kata yang mampu membuat Leon terdiam di tempat nya. "kenapa sih? kok lo kayak kaget gitu?" Lanjut Senja.

Buru buru Leon mendatarkan raut wajahnya kembali. "Gapapa, ya mungkin lo emang pernah ketemu sama dia kali"

"Kenal dari mana sih yon, dia anak baru di NuLa"

"Sssttt, udah mau maghrib mending lo mandi, badan lo bau. Sana!" Suruh nya enteng membuat Senja jengkel. Daripada membuat emosi, Senja langsung berlari keluar kamar Leon.

Ternyata dia sudah kembali. Batin Leon.

——————————

For A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang