BAB 8 || ayah

1 1 0
                                    

Assalamualaikum ya ughtea!💃🏻

***


"Ibu kan sudah bilang! Diam di kelas selama ada rapat! Kenapa kelas kalian berisik sekali?! Berdiri disini sampai bel pulang!" ucap bu Retno dengan kilatan amarah di mata nya.

Kelas XI MIPA 1 kini di hukum berdiri di lapangan oleh bu Retno. Ini semua karena kelas mereka bising dan tepat ketika bu Retno melewati koridor untuk memeriksa kelas.

"Lo si ah!" ketus Adara pada Rean, Rean memelototkan matanya pada Adara.

"Sialan! Lo yang jambak gue sampe mau putus nih kepala!" Bela Rean. Senja hanya memutar bola mata nya malas, bisa-bisa nya mereka tetap bertengkar ketika di hukum.

"Udah bego diem!" teriak Bayu dan menggeplak kepala Rean dari belakang. Rean mendengus sebal ke arah Bayu.

Beberapa anak dari kelas lain melihat ke arah mereka, tidak sedikit yang menertawakan MIPA 1, sedangkan Bayu dengan gaya pede nya hanya melambaikan tangan nya ke lantai atas, membuat para cewek langsung memaki kecil.
Tisha tertawa ngakak melihat penolakan halus dekel perempuan tersebut pada Bayu,

"Mampus kalah sebelum perang! Hahaha" tawa nya pecah membuat yang lain ikut tertawa karena tawa Tisha itu aneh, seperti mbak kunti.

"Eh lampir! Diem lo" ketus Bayu, Tisha geram mendengar Bayu menyebut nya lampir, ia mengangkat tangan nya untuk memukul Bayu namun kesialan menimpa nya, ada botol a*qua kosong jatuh mengenai kepala nya, tatapan Tisha lantas mencari ke atas dan mendapati cewek sedang tertawa, musuh bebuyutan nya!
Cewek itu suka pada Bayu, namun Bayu suka mengganggu Tisha dan membuat cewek bernama Kessie itu cemburu.

Ck! Mana mau gue sama curut kek bayu, kata Tisha ketika ia di labrak oleh toko make-up berjalan itu

Dengan kesal Tisha menarik lengan Senja dan membawa gadis itu berlari bersama nya menaiki tangga menuju lt2. Jika ia ada di dalam film kartun sudah pasti ada asap di kedua telinga nya.

"Eh eh pelan-pelan sha! Bisa nyangkut nih kaki gue" ringis Senja ketika ia menaiki tangga. Tisha tidak menghiraukan ucapan senja dan tetap menarik nya.

"ADARA!!! TOLONGIN GUE" teriak senja sebelum ia menghilang di belokan tangga.

"Heh jamet! Maksud lo apaan ngelempar botol a*qua ke pala gue?!" ucap Tisha ketika sampai di depan kelas IPA 4

Kessie dan 2 curut nya hanya tertawa mengejek melihat Tisha, "Tadi gue buang ke tempat sampah kok!" ujarnya.

"Maksud lo gue itu tempat sampah?!" Tisha berjalan maju ke arah Kessie membuat senja langsung menghadang nya,
"Minggir sen! Tuh setan kalo ga di basmi ga akan diem" ia mendorong senja membuat senja oleng dan terdorong.

"Dasar ondel-ondel! Lo mau sekolah apa mau mejeng?! Pantesan bayu ogah sama lo, cakep tapi palsu!" ucapan Tisha membuat Kessie menggeram kesal, tanpa aba-aba ia menjambak rambut Tisha, membuat Tisha menjambak balik rambut Kessie bahkan ia menyakar muka nya.
Senja serta kacung Kessie tampak kewalahan memisahkan dua cewek itu.

"Sha udah sha!" Senja menarik Tisha namun, Tisha menyentak Senja membuat gadis itu jatuh menabrak tong sampah, niat nya si baik eh berujung buruk.

"Lo semua bantuin dong! Mau bu retno dateng?!" teriak Senja geram pada siswa/i yang hanya menonton.

"ADA APA INI?!" suara cempreng membuat perhatian berpusat pada orang itu, "KALIAN KENAPA RIBUT?! KESSIE, TISHA, SENJA, CILA, NASYA! KE RUANGAN IBU SEKARANG!"

"Gue bilang juga apa tai, lo sih ah!" ucap senja pada Tisha, gadis itu hanya menyengir.

Biru dan Anta yang sedari tadi melihat pertengkaran itu dari pintu kelas hanya terkekeh,
"Yaelah cewek" kekeh Anta melihat mereka berjalan ke ruang BK dengan adu mulut antara Tisha dan Kessie.

For A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang