"Lo 2 hari kemarin kenapa gak ikut latihan si sen?" tanya Rean kepada Senja yang sedang memainkan gitarnya.
Senja menoleh ke Rean lalu kembali fokus pada gitarnya,
"Males"
Rean nenyenggol bahu Adara, dan mendapati tatapan peringatan agar tak bertanya macam-macam. Pasal nya sudah 2 hari senja dalam mood senggol bacok.
"Permisi" ucap seseorang, membuat semua menoleh ke arah pintu kecuali Senja. Dia mengenal suara itu, dan dia malas. "Senja ada?" tanya nya.
"Gue sibuk," ujarnya tanpa melihat pada orang itu.
Biru berjalan masuk kedalam ruang musik, dan menghampiri Senja, "Ikut gue" ucapnya dan menarik Senja dengan kuat, membuat gadis itu berdiri terpaksa.
"Eh lo jangan kasar sama–" protes Rean, namun senja menatap nya agar tetap diam.
"Gc ngomong" titah senja.
"Gak disini" ujar Biru dan menarik Senja keluar ruangan.
Entah kemana biru akan membawa nya, hingga tujuan akhirnya adalah rooftop.
Senja memberontak agar dilepaskan tangannya,
"Lepasin gue! Mau lo apaan si?" tanya nya ketus."Ngapain lo bentak Zea?" tanya biru, Senja tersenyum miris mendengar itu, oh jadi dia mengadu?lucu sekali!
Melihat senja tersenyum membuat biru menyernyit, apakah gadis di hadapan nya ini gila?
"Urusan lo apa si?ohh, jadi dia ngadu ke lo kalo gue bentak dia?iya? Mantep ya! Kalo lo nyuruh gue buat minta maaf, sorry aja gue gak bakal mau, karena apa? Karena gue gak salah." ujarnya seraya tersenyum, biru benci senyum itu. Senyum terluka.
"Gue cuma tanya"
Senja tertawa lalu berjalan ke arah pinggiran rooftop,
"Lo bisa tanya ke dia, kenapa harus ke gue?nyari sudut pandang berbeda? Bisa tanya Adara atau Rean kan?" sarkas senja."Gue gak suka lo bentak-bentak kayak gitu"
"Kenapa? Takut cewek lo itu sawan sama suara gue? Ck!" sinisnya.
Biru membalikkan tubuh senja agar menghadap ke arah nya,
"Gue gak suka lo jadi nakal gini" ucap biru seraya mengacak rambut Senja,Senja menahan nafas.
Cepat-cepat senja tersadar dari keterpakuan nya dan mendorong biru lalu berjalan keluar rooftop.Gila, biru sudah gila. Bahkan benar-benar gila.
Biru terkekeh melihat tingkah senja, pipi nya merona dan ahh itu sangat menyenangkan! Mungkin lain kali ia akan mengusili senja lagi? Entahlah.
Drrt drrt...
Ponsel Biru bergetar membuat diri nya tersadar akan ide nya itu,
Unknow
Dia udah keluar.Melihat isi pesan tersebut, rahang biru tampak mengeras dan tangan nya mengepal. Kenapa ketika semua sudah berjalan baik dia harus keluar? Semoga dia tidak melakukan hal aneh. Biru hanya bisa berdoa.
***
Senja memasuki kelas nya yang sedang gaduh, jamkos memang berakibat besar pada keheningan kelas, Rean bodoh kenapa dia tidak membuat semua nya diam? kenapa curut itu malah ikut-ikutan konser dadakan? Biarkan lah lagipula senja pun menikmati jamkos.
Brak
Senja menggebrak meja Adara, membuat para cewek terjengit kaget "Weh weh gosip mulu ye mbaa!"
Tisha mendelik sebal melihat Senja, "Udah sini lo! Gue tau lo kepo juga sebenernya ya kan?!" tukas Tisha membuat Senja nyengir lebar, lalu ikut duduk di samping Tisha.
"Jadi..." pancing Adara.
Rena menjetikkan telunjuk nya, "Lo kemarin kenapa sama zea, sen?" tanya Rena.
Semua tatapan kini beralih ke Senja, yang di tatap hanya menampilkan muka jengkel nya,
"Sial, lo semua! Kalo tau gue yang mau di intrograsi gini mending gue kagak gabung, ish alig lo!" cerocos nya"Udah gc! Hari ini si zea ijin tuh. Padahal baru sehari masuk" ucap Tisha, sekretaris kelas.
Senja menghela napas nya, "Lo tau gue lagi incer si Biru kan?" tanya nya mendapat anggukan kepala dari mereka.
"Gue susah payah, eh si Zea baru pertama masuk udah langsung dapet perhatian nya Biru, terus dia kemarin mau bilang kalo dapet no Biru ke gue" lanjutnya."Kok lo bisa tau dia mau ngasih tau itu?" tanya Adara.
Flashback on..
Senja berjalan santai di koridor bawah, ia ingin ke kamar mandi belakang, menurutnya itu cukup bersih tidak seperti yang di atas. Namun, samar-samar ia mendengar suara orang. Ngapain dan siapa yang mengobrol disaat sudah masuk? Ia mengikuti arah suara tersebut,
"Biru? Zea?" gumam nya,
"Bir, aku kangen sama kamu" ucap Zea di dalam pelukan Biru. Biru mendorong pelan tubuh Zea dan menatap mata itu.
"Sama" ucap nya tersenyum bahagia.
Senja terpaku ditempatnya, biru dan zea? Ada hubungan apa mereka berdua? Bisa jadi mereka mantan dengan perasaan yang belum terselesaikan kan? Ah tapi inikan di dunia nyata. Senja kembali tersadar dari lamunan nya.
"No aku" ujar biru menyerahkan kertas pada Zea, membuat Zea tersenyum manis.
"Ok! Kamu semangat ya" ucap nya dengan tangan di angkat.
Biru mengacak rambut Zea dan terkekeh pelan, "Kamu juga, jangan males! Nanti aku bilangin om nih"
Sedekat itu kah mereka? Sampai-sampai Biru kenal dengan orangtua Zea?
Udah sen bulanpintu aja! Batin nya.
Melihat Zea berjalan ke arah nya, Senja langsung berlari ke dalam gudang, ia menghela napas ketika Zea sudah tidak ada di koridor, mengingat tujuan awal nya ia segera berlari kecil untuk sampai ke kamar mandi.
Flashback off...
Mereka semua tampak diam, membuat Senja geram sendiri. Tadi minta di ceritain, giliran sudah malah di kacangin. Dia kan bukan martabak.
"Kok diem si?!"
"Gue heran, lo sehat? Biasanya kalo udah ada takenan nya lo gak bakal lanjutin, terus misuh-misuh kayak gini. Ini senja kan?" ucap Leira dramatis.
Senja jengah ketika badan nya di goyang-goyangkan oleh Leira, "Alay lo le! Makanya jangan kebanyakan nonton sinetron" ucap nya mendapat plototan mata oleh Leira.
"Udahlah sen, lo mundur aja si"
"Ah lo mah pada gak dukung gue" rajuk nya.
Adara tertawa ngakak, "Muka lo ngapa gitu? Kek bebek njir, hahaha!"
Plak!
Sebuah sepatu mendapat sempurna di mulut Adara, membuat gadis itu terdiam dan melihat Rean yang sedang cengengesan, "REANJING!" Teriak nya kencang, lalu mengejar Rean dan memukuli anak itu menggunakan sepatu.
"Makan nih! Lo pikir enak di sumpelin sepatu bau lo! Buka mulut lo gc!" ucap nya geram,
"Ampun woi ampun! Gue gatau kalo tuh sepatu bisa nyungsep indah di mulut lo! Siapa suruh lo mangap pas gue lempar, awhh!"
Ucapan Rean membuat Adara geram dan menduduki punggung Rean dan menjambak rambut nya.
Tawa seisi kelas pecah melihat itu,"Woi dar, jangan KDRT bego! Kasian Rean nya" celetuk Bayu,
"Gila lo dar, di rumah kan bisa jangan disini lah!" celetuk anak yang lain nya.
Rean meringis, " Eh goblok! Bantuin gue sat!" toxic Rean.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"
***
tq✨🦖
KAMU SEDANG MEMBACA
For A Dream
Teen FictionSenja Axiveilla, biasa di panggil senja oleh teman-temannya ini adalah gadis ceria dengan segala ke absurd-annya dan sangat menyukai Senja & Kopi. Ditengah tengah masa putih abu-abu nya yang damai, Senja di hadirkan se sosok manusia misterius. Xabi...