Part 5

5.9K 435 50
                                    

Sorry for typo!!!!















Happy reading!!!!













~~~~~~~~~~~~~~~

Kini Danish sedang berada di kamarnya sendirian padahal biasanya ia akan meminta salah satu kakaknya untuk menemaninya.

"Pokoknya besok gw harus bisa ikut tawuran itu."

"Tapi gimana caranya?!"

Katakanlah Danish sudah gila karena ngomong sendiri.

Tok tok tok

"Siapa sih ganggu aja." Dumel Danish berjalan kearah pintu.

Cklek

"Ngapain ke sini kak?" Tanya Danish bingung setelah melihat salah satu kakak kembarnya.

Bukannya menjawab Cashel malah langsung nyelonong masuk dengan acuhnya seakan tidak ada siapa pun di sana.

Tetapi masih beberapa langkah ia masuk ada yg menarik lengannya sehingga ia kembali lagi dipintu masuk.

"Nggak ada yg boleh masuk ke dalam kamar aku hari ini!" Ucap Danish menatap kakaknya tajam.

Sedangakan yg ditatap hanya cuek dengan tatapan datarnya.

Cashel langsung mendorong Danish masuk ke dalam dan ia pun masuk langsung mengunci pintu.

Danish yg melihatnya pun sebal dengan tindakan kakaknya yg menurutnya semena-mena.

Ia langsung berjalan ke arah tempat tidurnya dan menidurkan dirinya dengan posisi membelakangi kakaknya yg sedang menatapnya datar.

Danish dapat merasakan elusan lembut di kepalanya.

"Kamu kenapa? ada masalah? bilang sama kakak." Ucap Cashel dingin namun lembut.

"Nggak papa."

"Huff... Kalo kamu nggak mau cerita kakak bakal tanya sama Daniel juga Revan!" Ancam Cashel dan see ternyata ancamannya berhasil.

Danish langsung duduk dan manatap kembarannya tajam.

"Ngapain sih kakak pake bawa-bawa mereka segala!!!"

Cashel hanya menatap datar Danish yg marah-marah padanya.

"Kakak bakal ingetin kamu sekali lagi. Kakak bukan kak Brian ataupun kak Aziel, jadi kakak lebih suka main fisik daripada hati."

Danish hanya diam merutuki kebodohannya. Bagaimana ia bisa lupa kalau kakaknya paling tidak suka dengan kebohongan.

"Dan kakak nggak bakal segan-segan buat bunuh orang yg berani nyakitin kamu ataupun yg lain." Lanjutnya yg membuat Danish melotot.

"K-kakak beneran mau b-bunuh orang yg udah nyelakain aku, kak Brian, sama kak Aziel???" tanya Danish takut-takut.

"Ya dan kakak juga gak bakal segan-segan buat nyakitin kamu kalo kamu nakal."

"Yak!! Nggak bisa gitu dong!!!"

Danish protes tidak terima. Bagaimana mungkin kakaknya tega menyakiti adiknya yg paling tampan ini dan juga dia kan adik satu-satunya Cashel.

"Terserah kamu mau percaya apa nggak tapi kakak nggak main-main sama ucapan kakak." Ucap Cashel dingin.

"Iya-iya!!!"

"Tidur udah malem."

"Kakak duluan yg ganggu aku! udah sana kakak keluar!!!"

"Kakak nggak bakal keluar sebelum kamu tidur."

Beloved 4 Twins BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang