Part 2

7.9K 488 35
                                    

Sorry for typo!!!!






Happy reading!!!!




~~~~~~~~~~~~~~~

"Huff..." helaan nafas terdengar dari Danish.

Ya mereka the twins cs. sedang beristirahat di kantin dan pastinya mereka menjadi pusat perhatian.

"Makanan datang!!!" Ucap Revan sedikit keras yg mendapat tatapan tajam dari para sahabatnya itu kecuali Danish tentu saja karena anak itu masih sebal pada guru sejarahnya tadi pagi.

"Hehehe jangan marah dong boskyu..." Ucap Revan dengan menunjukan cengirannya.

"Makan." Ucap Brian atau lebih tepatnya perintah Brian dingin sambil memberikan nasi goreng pada Danish.

"Ck." Decak Danish sebal karena sepertinya tidak ada yg peka padanya.

"Kenapa?" tanya Aziel halus pada Danish.

Bukannya ia tidak mengerti atau tidak paham pada perasaan adik bungsunya tapi ia ingin mendengar sendiri dari mulut adiknya dan sekalian mengetes apakah adik bungsunya ini sudah berani berbohong padanya apa tidak.

"Gak papa." Jawab Danish lalu menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya.

Aziel hanya menghela nafas kasar lalu mulai makan makanannya tetapi masih mengawasi gerak gerik adiknya.

"Gw mau ke kamar mandi dulu." Ucap Danish langsung melenggang pergi.

"Gw udah." Ucap Cashel langsung pergi menyusul Danish.

Setelah apa yg terjadi satu minggu lalu tidak mungkin ia membiarkan adik satu-satunya itu pergi sendirian.

Sedangkan yg lain langsung pergi menuju kelas setelah selesai makan. Tenang saja kontak batin mereka selalu aktif kok.

~~~Toilet~~~

Cklek

Danish keluar dari dalam bilik dan saat ia keluar dari toilet ia bertemu dengan rivalnya yaitu Henry cs. yg selalu mencari gara-gara dengannya ataupun sahabat dan kembarannya.

"Ck ngapain lo kesini?" Tanya Danish dingin dengan nada malas.

"Ck ck ck udah babak belur masih aja belagu." Ucap Henry mengejek.

Danish mengepelkan tangannya dan mencoba menahan emosinya.

"Gw nggak belagu asal lo tau tapi lo aja yg pengecut beraninya main keroyokan." Balas Danish meremehkan.

Kini giliran Henry yg emosi mendengar penuturan Danish.

Bukkk

Tanpa aba-aba Henry memukul perut Danish kencang hingga tubuh Danish melorot kelantai untuk menahan rasa sakitnya, karena luka satu minggu yg lalu masih terasa dan sekarang ditambah lagi, lebih parahnya dari orang yg sama pula.

"Akhh..." Rintih Danish pelan.

"Payah baru segitu aja udah kesakitan hahaha..." Ucap Henry mengejek.

Tiba-tiba Henry mencengkram kerah Danish kencang dan memaksa anak itu untuk berdiri.

Lalu ia bersiap-siap untuk menonjok Danish lagi, sedangkan Danish hanya memejamkan matanya pasrah karena sungguh perutnya sangat sakit.

Tetapi setelah sekian lama Danish tidak merasakan apa-apa, ternyata ada seseorang yg memegang lengan Henry yg sudah siap untuk melayangkan pukulan padanya.

"Kayaknya lo nggak denger ucapan gw kemarin." Ucap orang yg menahan lengan Henry dingin.

"K-kak Cashel..." Ucap Danish terbata dan lirih.

Beloved 4 Twins BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang