TUJUH : Kenapa mereka datang dan menganggu?

13 1 0
                                    

"Assalamualaikum Sabina" Sapanya yang keberadaannya yang membuat sangat kaget.

"Wa..alaikum..sallam' Jawabku yang terbatah-batah karena kaget melihat dia ada dihadapanku sekarang.

Dia, wanita yang ada dihadapanku sekarang adalah salah satu wanita yang menyebabkan sakit hati terbesar untukku. Dia adalah Andina, wanita yang merebut lelaki yang aku cintai dan mengambil kebahagianku dulu, ya dia adalah istri Mas Danu.

****
Andina mengajakku pergi ke Café untuk mengobrol.

'Untuk apa kamu ada datang menemui aku?" Tanyaku yang mungkin cukup ketus, tapi tak dipungkiri hatiku sakit saat melihat dia.

"Maaf, kalau aku ganggu kamu, maaf aku temui kamu tanpa ngomong dulu kekamu, tapi memang ada hal penting yang aku bicarakan dengan kamu. Aku tau, aku telah menyakiti kamu karena telah merebut mas Danu dan menikah dengan dia, aku tau aku salah dengan kamu, aku tidak punya pilihan karena ini pilihan kedua orangtua kami,tapi jujur aku juga sangat mencintai mas Danu, pada saat itu aku emang egois memikirkan diriku sendiri karena ingin menikah dengan mas Danu, tapi Binaa?"

"Aku fikir aku akan bahagia setelah menikah dengan mas Danu, tapi aku salah aku tidak pernah bahagia menikah dengan mas Danu, Mas Danu tidak pernah mencintai aku Binaa" Tangisnya yang akhir pecah menceritakan semuanya.

"Untuk apa kamu menceritakan itu semua denganku?" Jawabku dengan sinis menatap kearahnya.

"Aku hanyaa?"

"Cukup!!" Potongku.

"Kamu dengar sini, aku sudah tidak mau dengar tentang kamu ataupun Mas Danu, aku sudah mulai melupakan semuanya, so tolong kamu jangan pernah ganggu hidup aku lagi!" Tangkasku yang langsung meninggalkannya.

Di satu sisi aku marah kenapa dia datang dihadapanku lagi dan membuka lembaran pahit itu namun disisi lain aku cukup prihatin dan sedih mendengar ceritanya yang menikah dengan Mas Danu tapi tidak bahagia dengannya, tapi untuk apa? Untuk apa aku fikirkan masalah yang sudah aku buang jauh-jauh, aku sudah memulai lembaran baru dengan Alid dan aku tidak mau melihat kebelakang akan masalah itu.

****
    Dengan datangnya Andina menemuiku membuat hatiku menjadi tidak tenang dan terus kepikiran dengan dia dengan Mas Danu. Hati dan fikiranku tak selaras karena hatiku sudah tak ingin berhubungan dengan mereka tapi fikiranku menolak untuk melupakan mereka sungguh membuatku resah. Tidak ada pilihan aku harus menemui Mas Danu agar aku tidak kepikiran terus menerus. Tanpa berfikir panjang di jam kerjaku aku permisi untuk keluar kantor untuk menemui Mas Danu di kantornya.

"Sabinaaaaa?" Teriakan Sarah sahabatku sesaat aku kerja di kantor Mas Danu.

"Aku kangen banget sama kamu, uda lama banget kamu gak main kesini".

"Iya maaf ya, soalnya aku sibuk dikerjaan aku yang baru".

"Hmm, Iya deh, kamu kesini mau temui bos ya?"

"Iya Sar, dia ada ditempat?"

"Ada kok, kamu masuk aja"

"Oke, makasih yaa!"

Dengan berat hari aku berjalan untuk memasuki ruangan Mas Danu dengan gugup karena sejujurnya aku tak ingin lagi ada masalah dengan dia namun aku harus selesaikan ini agar aku tidak terus menerus memikirkannya.

"Assalamualaikum" Sapaku

"Waalaikumsallam, Binaaa?" Jawabnya dengan ekspresi yang cukup kaget, aku tau dia pasti kaget kenapa aku bisa dan mau datang ke kantor dia.

"Kamu sibuk?" Tanyaku

"No, apapun tentang kamu aku gak akan sibuk" Kata gombal yang sesungguhnya membuatku muak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TsabinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang