15. Love Foolish

63 10 0
                                    

Ini Adam

Seminggu kemudian


Aku melihat semuanya semalam dengan apa yang terjadi sama teh Raiya dan kang Faishal semalam. Aku emang kesal dan benci banget sama kang Faishal yang udah nyakitin hati si teteh. Semua kebusukannya itu terbongkar dan akhirnya ia menyesal sama apa yang udah dia lakuin ke teh Raiya.

Aku udah gak mau kang Faishal punya hubungan apapun lagi sama teh Raiya walaupun aku tau kalau teh Raiya masih sayang banget sama kang Faishal.

Cuma ya karena situasinya yang udah semrawut gini dan akhirnya teh Raiya menutup pintu hatinya buat kang Faishal.

Seminggu lalu setelah kejadian itu, teh Raiya masuk ke kamarku dan tentu saja aku terkejut dengan wajah kusutnya karena menangis.

Aku menyuruhnya untuk bercerita. Akhirnya ia bercerita padaku. Aku berpura-pura tidak mengetahuinya karena sebenarnya aku sudah melihat dan mendengar semuanya.

Aku memintanya untuk menghapus atau memblokir kontak kang Faishal di handphone nya dan mencoba sedikit demi sedikit melupakan kejadian dimana ia dan cowok itu bertemu.

Aku juga sekali membawanya ke psikolog karena dua hari setelah kejadian itu, teh Raiya jadi gak mau keluar dari kamarnya. Kata psikolog nya sendiri sih, teh Raiya terlalu masuk kedalam masa lalunya dan sesekali merasa trauma.

Setelah dari psikolog juga aku mencoba buat bertanya sedikit tentang pernyataan dari beliau. Dan ternyata benar, selama satu tahun ini setelah putusnya mereka berdua, teh Raiya jadi sedikit trauma sama bayangan masa lalunya sama kang Faishal.

Ternyata, cowok itu sangat berpengaruh sama kehidupan teh Raiya. Apalagi, kang Faishal adalah cinta pertama teh Raiya. Iya, kakakku baru pacaran setelah mulai kuliah.

Setelah bersiap ke kampus, sebelum berangkat aku akan ke kamarya teh Raiya dulu. Jam segini belum bangun juga dan ini gak kaya biasanya. Mau hari libur atau lagi nganggur pun teh Raiya tetap bangun pagi.

Aku mengetuk pintu kamarnya, namun tidak ada respon. Setelah tiga kali mengetuk pintu dan hasilnya masih nihil, terpaksa aku masuk ke kamarnya tanpa seijin nya dan pintunya tidak pernah di kunci. Jadi aku bebas keluar masuk kamarnya.

“Teh.”

Aku menatap kearah kasurnya dan teh Raiya masih terlelap di atas kasurnya. Aku menghampirinya dan duduk di pinggiran kasur.

Teh Raiya tidur dengan memunggungiku. Aku merasa kasihan karena aku baru melihat kakakku bisa serapuh ini. Bahkan rasa sakitnya ia tutupi dan berakting seolah-olah ia baik-baik saja.

Aku mengelus lembut pundaknya, menatapnya nanar dan aku bisa merasakan rasa sakit itu kini berada di dalam diriku. Kakakku adalah wanita yang kuat.

Meskipun ini hanyalah masalah karena belum menikah, setidaknya teh Raiya sudah berusaha untuk bisa menyelesaikan masalah seperti ini meskipun berakhir menyakitkan.

Aku bangkit dari dudukku dan pergi keluar dari kamarnya–membiarkan ia tidur dengan lelap untuk melepaskan semua rasa lelah dan rasa sakit di tubuhnya.

Aku kembali ke kamarku untuk bersiap ke kampus. Aku pamitan pada Mama dan Papa serta menitip teh Raiya yang belum bangun dari tidurnya.


Kelas akhirnya berakhir. Aku bergegas untuk pulang dan menemui kakakku. Entah kenapa seharian ini aku merasa khawatir padanya. Aku keluar dari kelas dan berjalan dengan cepat menuju parkiran. Namun..

Brug!

“Aduh!”

Aku mengelus kepalaku dan terkejut saat melihat seseorang yang barusan aku tabrak. Cewek.

You and All Memories || yjy - ljh [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang