*Dua bulan kemudian , Istana Negara
Panas matahari mulai terasa menimpa wajahku . ProsesiPraspa masih terus berlangsung pada hari ini. Aku duduk di tenda para tamu undangan bersama orang tua dari Rey. Prosesi berlangsung dengan sangat sakral hingga pada akhir acara terdengar suara kegembiraan yel-yel para taruna TNI dan Kepolisian . Hal yang menarik pada acaranya hari ini adalah bagaimana para taruna AkademiAngkatanLaut melemparkan topi mereka ke udara setelah meneriakkan yel-yel . Topi- topi itu berhamburan di udara pertanda usai sudah masa pendidikan . Memandang mereka, para taruna AkademiAngkatanLaut membuatku teringat akan Rama . Sudah sekian lama dirinya tak memberiku kabar. Sedih rasanya pertemuan terakhirku dengannya terjadi pertengkaran . Ditambah lagi kalung berliontin cincin itu tak berada ditanganku lagi
"Ayo nak , kita cari Rey " . Ajak ibu dari Rey . Aku segera berdiri dari kursi tersebut . Berjalan memecah keramaian . Keluarga dari para taruna mulai menghampiri anak, kakak , maupun adiknya bahkan tak jarang para pendamping taruna tersebut datang . Banyaknya orang yang ada di lapangan IstanaNegara tersebut. Membuatku tertinggal dari keluarga Rey . Aku berjalan sedikit melambat sembari mencari keberadaan Rey. Dengan tangan membawa buket bunga mawar aku berjalan perlahan . Pada saat aku melewati barisan berseragam putih itu , dari arah belakang ada dua tangan yang memelukku . Dia mendekapku dengan sangat erat. Dengan panik segera ku coba membalikkan badanku . "Tunggu sebentar aku kangen biar aku peluk kamu kayak gini sebentar" . kata seseorang yang memelukku .
"Apaan sih... Siapa nih ?! " . aku mencoba memberontak tetapi dekapannya terlalu kuat. Sekali lagi aku mencoba melepaskan dekapan itu. "Oke Bentar" . Terdengar suara dari orang yang tangannya masih mendekapku itu . Perlahan dekapan tangannya itu mulai meregang, aku segera membalikkan badan . Betapa terkejutnya aku melihat wajah yang ada di hadapanku itu. Dia adalah laki-laki pemberi kalung berliontin cincin itu . Rama Kencana . Seketika air mataku menetes saat menatap matanya . Aku memperhatikan dirinya dari ujung kepala hingga kaki. Kalung yang tadinya dia ambil kembali kini ada di pedangnya . Rama mengikatkan kalung itu di pedang yang dia bawa saat Praspa . Aku kembali memeluknya . "Maaf Ram , aku minta maaf .. maaf atas keraguanku " .
"Aku udah tau semuanya kok dari Rey . Rey ngehubungin aku setelah pergi kerumahmu waktu itu "
"Emm ... KakRey cerita apa aja ?" . mataku terbuka lebar dan kembali menatapnya
"Rey cerita dia bilang kalo sebenernya kamu sama Dito enggak ada hubungan apa-apa kalian berdua hanya berteman .. Dia juga cerita kalo Dito beberapa kali memintamu untuk kembali padanya dan kamu menolaknya . aku rasa kamu juga enggak ada maksud buat mempermainkan lamaranku dengan menggantungkan lamaran Dito kala itu ... mungkin saat itu kamu terlalu bingung karena masih berduka atas kepergian papamu , Gia .. maaf aku juga pernah ragu sama kamu karena aku emosi saat itu " . Kata laki-laki berseragam dihadapanku.
Dengan sedikit sesegukan aku mencoba menjelaskan pada Rama . "hmm emm .. aku udah nolak lamaran Dito , dua bulan yang lalu Ram "
Rama tersenyum menatapku . Tangan kanannya mulai mengelus kepalaku lembut. Setelah itu hal yang tak terduga Rama lakukan. Dia mulai melepas pelukannya dari tubuhku. Rama mulai berlutut dengan satu kaki . Dia mulai melepas ikatan kalung berliontin cincin tersebut dari pedangnya . Kemudian laki-laki itu melepas cincin dari kalungnya . "GiaVanessa , disini .. di Istana Negara ini , disaksikan oleh kedua orang tuaku beserta seluruh taruna dan para tamu .. mau kah kamu menikah denganku nanti ? "
Melihat hal tersebut membuat tangisku semakin deras . "Iya aku mau Ram " . Jawabku tanpa ragu. Rama segera lepas untaian cincin dari kalung tersebut dan memasangkan di jari manisku . Dia kembali berdiri dan memelukku . Matanya terlihat berkaca-kaca . "MakasihGia " . kata laki-laki itu sembari mengecup keningku . Sementara itu banyak pasang mata yang melihat kami serta bersorak gembira untuk kami berdua.
![](https://img.wattpad.com/cover/169025073-288-k593291.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibawah Pedang Pora (Sudah Terbit di Webnovel )
Romans[#Watty2019]"Apa yang salah dari ku..! mengapa kau tak mau menatap mataku ..! Aku tak sejelek itu setidaknya tatap mataku saat bicara padaku ..!" Gia berteriak karena kesalnya , laki-laki dengan seragam itu tetap dingin & tak mau menatap. Hal terse...