"Kau tidak perlu berlebihan, Hanbin."
Yerin yang sudah sedikit pulih menolak tawaran Hanbin untuk pulang bersama. Menurutnya, Hanbin telah berbuat banyak baginya, dan itu sungguh merepotkan pria itu.
"Tidak apa-apa, kondisimu belum pulih sepenuhnya," balas Hanbin dengan tulus.
"Tunggu." Yerin menghentikan langkahnya. "Bagaimana dengan Jennie? Apa kau sudah bilang padanya jika kau mengantarku pulang?"
"Untuk apa, lagi pula aku sudah putus dengannya," jawab Hanbin spontan. Pria itu sedang berbohong, ia tak ingin gadis di sampingnya ini banyak bicara.
"Apa? Benarkah?" tanya Yerin terkejut. "Karena apa? Padahal kalian sangat cocok."
"Masalah pribadi. Sudahlah, ayo kita pulang."
Hanbin menarik tangan Yerin menuju ke tempat motornya di parkir.
***
"Jeon Soobin, berhentilah menangis, sayang," bujuk Eunha pada sang putra yang tengah menangis dalam gendongannya.
Tadi, Soobin menangis kencang akibat ia mendengar suara wajan yang jatuh dari dapur. Eunha rasa, Irene tak sengaja menjatuhkan wajan itu. Ia juga tidak menyangka Soobin menangis sampai sekencang itu.
"Anak Eomma, berhenti menangis, nde?" Eunha masih mencoba membujuk putranya. Namun bukannya tangisan Soobin mereda, malah tangisan Soobin semakin kencang.
Hwasa yang sedang bersantai di kamarnya segera menghampiri Eunha dan Soobin.
"Eomma, bisa bantu aku menenangkannya?" tanya Eunha meminta tolong. Hwasa mengangguk dan mengambil Soobin dari gendongan Eunha.
Eunha melihat tangisan Soobin mulai mereda karena Hwasa menepuk-nepuk bagian samping pahanya dengan lembut. Sesekali juga Hwasa menggumamkan kata 'sssstttt' agar Soobin kembali tenang.
"Ini, dia sudah cukup tenang," kata Hwasa sambil menyerahkan Soobin kembali ke sang ibu. "Berikan dia asi, setelah itu tidurkan dia. Eomma rasa dia mengantuk."
Eunha mengangguk mendengar perintah sang ibu. Wanita itu beranjak menuju ke kamarnya.
Soobin-ah, maafkan Eomma yang belum bisa menjadi ibu yang baik.
***
Taehyung mulai mengantuk saat memasuki siang hari. Sedari tadi, ia disibukkan dengan adanya rapat, pertemuan dengan perusahaan lain, dan lain-lain.
Taehyung lelah, ia ingin mengistirahatkan diri sejenak namun pekerjaannya masih menumpuk.
Matanya beralih menuju ke meja ketika ponselnya berbunyi. Bibirnya langsung tersenyum melihat seseorang yang meneleponnya.
"Yeoboseyo, Yerin-ah?" sapa Taehyung dengan gembira.
"Annyeong, Taehyung-ah," balas gadis itu. "Maaf kita jadi jarang berkomunikasi, aku sibuk dengan pelajaran kuliah."
"Hm, gwaenchana. Asal kau jangan melupakan kewajibanmu seperti makan siang, tidur pada jamnya, dan memikirkanku."
"Apa memikirkanmu termasuk kewajiban, Tae?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm In Love - Eunkook & Taerin ✔
RomanceDari cerita ini, disimpulkan bahwa cinta tidak memandang harta dan derajat. Cinta itu tulus, dan berasal dari hati. #1 eunkook #1 taerin ©® jinchaa7 Start: 24-12-2019 End: 15-02-2020