07. DEVIDED

68 10 2
                                    

Chapter Seven | Divided
❝Bertahan pada satu pilihan? Atau hancur karena sebuah harapan?

Yang terlahir, perpecahan? Ataukah kekacauan?

Dan pada dasarnya tidak ada yang lebih baik, bukan?❞

Happy Reading...🍫

• ^ •

SELASA pagi, Fanie dan Vino berangkat ke sekolah bersama. Dan jangan lupakan Alana yang ikut-ikutan dengan mereka. Mereka menghabiskan waktu bersama dikala sedang istirahat di kantin. Menikmati makanan kantin pun bersama-sama. Tak jarang mereka menarik atensi banyak pasang netra dengan cukup kontras.

Fanie menyadari tatapan aneh yang terlontar dari banyak pihak. Bagaimana tidak, dahulu sebelum keadaan berubah, Fanie dan Vino adalah sosok yang tidak pernah akur, selalu beradu argumen tidak penting, bahkan selalu adu mulut dengan perkataan yang paling pedas sekalipun. Namun, tidak pernah ada pihak yang merasa sakit hati. Dan hanya Alanalah yang bisa menjadi penengah keduanya.

Vino juga menyadari, ia tidak bisa seenaknya bertingkah di tempat umum jika sedang bersama dengan Fanie. Bertingkah seperti merangkulnya manja. Berani melakukannya, dipastikan besok tidak akan pernah bisa berangkat ke sekolah lagi.

Alias mati ditangannya, dengan perkataannya yang sangat pedas itu.

"Fan, gue nyontek ya?"

"Janji deh entar pulangnya gue traktir lo di cafe depan sekolah yang baru buka."

Fanie dengan sikap apatisnya terus saja melanjutkan mencatat tugasnya yang nyaris selesai.

"Fan,"

"Fanie."

"Lo denger gue ngomong gak sih?"

"Ah elah, Fan, guru Sejarah bentar lagi mau masuk nih. Please dong!"

"Iya," balas Fanie singkat, tanpa menoleh sama sekali.

"Eh makasih Faniekuh sayaaanggg, mwaahhh!"

"Jijik!"

Alana cekikikan kecil mendengarnya. Ia sudah sangat terbiasa menghadapi sifat Fanie yang mengesalkan. Dan akan sangat mengesalkan jika seorang Fanie dan Vino bertemu di tempat yang sama.

"Fan, tau gak?"

Pertanyaan yang terlontar itu mengudara tanpa respon. Lalu seperti mengingat sesuatu, tiba-tiba ia menoleh ke belakang memperhatikan Virgo yang sibuk mengerjakan sesuatu di buku tugasnya.

"Virgooo," sapanya yang lebih terdengar seperti rengekan anak kecil.

Virgo mendongak pelan, lantas menaikkan sebelah alisnya.

"Sadnight nanti main, yuk? Di rumahnya Fanieee!" ucapnya menggebu-gebu. Lalu ia menoleh ke arah Fanie. "Iya, kan, Fan?"

"Masih lama, pinter!" Fanie mengerling malas. "Noh, kerjain tugasnya. Katanya bentar lagi guru Sejarah dateng!"

Virgo menatap keduanya acuh tak acuh seraya melayangkan raut datar.

"Aishhh, gue lupa!" Lalu ia pun kelabakan mencari buku dan juga pulpennya. Ia bahkan sampai mengacak-acak isi tasnya dengan sarkas. "Fan, buku sejarah gue manaaa? Huwaaa!"

"Kolong meja."

Mendengar jawaban yang terlontar datar dari Fanie, lantas Alana pun mengecek kolong mejanya dan ternyata benar. "Eh ada deh." Ia cengengesan kecil ke arah Fanie.

[SHS 2] - ANNI(Ad)VERSARY ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang