12. EXHAUTED

66 6 18
                                    

Chapter Twelve Exhauted
❝Rehat sekejap, untuk hati agar tidak terlelap.❞

Happy Reading...🍫

• ^ •

YANG Vino mengerti seharusnya tidak seperti ini. Ia menghela napas gusar. Pandangannya lurus menatap langit-langit kamar miliknya yang berwarna putih polos. Di dalam kepalanya dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang saling bergumul paksa. Logikanya bercerita bahwa seharusnya ‘apa pun yang terjadi, kenapa bisa terjadi’. Namun, batinnya menolak dengan penuh kecaman tegas ‘kamu mencintainya’.

Sangat bertentangan, bukan?

Vino lebih menyetujui logikanya. Bukankah setiap laki-laki memang seperti itu? Baiklah lupakan.

Suara dering yang cukup nyaring, merenggut paksa lamunannya. Cowok bernetra hitam legam itu pun merampas paksa ponselnya yang tergeletak di atas nakas. “Ada apa?!” ketus Vino begitu panggilan tersambung. Tanpa melihat dulu siapa yang meneleponnya.

“Lo bolos?” tanya suara diseberang sana.

“Iya.”

“Lo sakit?”

“Gue bolos, bukan sakit!” Vino mengatakannya dengan nada ketus. Hingga membuat si penelepon terdiam sejenak.

Vino sedang tidak ingin diganggu oleh siapapun. Termasuk Fanie. Iya, si penelepon itu adalah Fanie—pacarnya.

“Lo kenapa?”

“Gapapa.”

“Lo bohong?”

“Nggak,” balas Vino cuek.

Untuk saat ini, Vino tidak peduli dengan reaksi Fanie yang sepertinya terkejut. Vino ingin menjauh sejenak dari Fanie. Lagipula apa yang harus dilakukannya sekarang? Relasinya seakan tidak ada yang istimewa sama sekali. Semuanya tampak datar-datar saja. Yang Vino rasakan ini wajar, kan?

“Entar siang gue boleh ke rumah lo?”

“Terserah.”

“Oke deh.” Terdengar suaranya seperti yang kecewa. Vino sadar seharusnya dirinya tidak seperti ini. “Entar gue ke sana ya. Bay-bay!”

Lalu sambungan telepon pun terputus secara sepihak. Dan tak lama kemudian, ada pesan WhatsApp yang masuk.

Fanieee<3
online

Gue paham maksud lo kayak gini ke gue. Lo capek kan sama hubungan ini?  10:12
It’s ok, Vin. Gapapa:)  10:13
Tetep jadi musuh gue, oke? Lo adalah musuh terbaik yang pernah ada! He he  10:14
Pulang sekolah gue beneran mau ke rumah lo kok. Dipaksa Alana sih awalnya. Tapi akhirnya gue mau karena sekalian juga ketemu lo.  10:16

Dan Vino hanya membacanya saja tanpa membalas satu pun pesan darinya. Lalu, ia tersenyum miris.

Fanieee<3
Ternyata lo emang beneran lagi capek:)  10:19

Kali ini Vino hanya melihatnya di bar notifikasi. Lalu melempar ponselnya asal.

^^^^

“Mana nih yang katanya lagi bahagia?” celetuk salah seorang cowok yang berambut agak panjang.

“Traktir-traktir kita, lah!” timpal cowok yang di sebelahnya. Rambut hitamnya ketara sekali berantakan.

Bro! Jangan diem aja elah!”

“Terkacangi lagi, deh! Sabar ya, Ren, tuh cowok lagi meratapi hidupnya,” ujar cowok yang lain lagi sembari tergelak.

[SHS 2] - ANNI(Ad)VERSARY ME!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang