1. Mark

9.3K 313 29
                                    


Mark dan Joanna sudah berpacaran sejak satu tahun yang lalu, ketika keduanya sama-sama menempuh semster dua strata satu. Yah, singkatnya mereka mulai pendekatan ketika masih menjadi mahasiswa baru. 

"Mark, bangun!"

Joanna mengguncang tubuh Mark yang hanya tertutup selimut.

"Enghh, iya ini bangun. Ada apa?" 

Tanya Mark ketika sudah membuka mata. 

"Itu kayaknya ada orang deh di luar, jangan-jangan orang tuamu Mark."

"Gak mungkin lah, mereka gak tau password apartemen, hanya kamu, Jae... Sialan! Kamu cepet pake baju!"

Mark langsung meloncat dari kasur dan memakai celana piyama tanpa boxer dan kaos yang masih tergeletak di lantai. Sedangkan Joanna kini mulai memunguti pakaiannya yang dari semalam masih tercecer di lantai dan kemudian berjalan menuju kamar mandi dengan santai. Karena yah, dia sudah tahu kalau bukan orang tua Mark yang datang, pasti teman-temannya. Jadi dia tidak perlu khawatir.

"Nah kan, ngapain sih kalian kesini subuh-subuh? Ganggu banget!"

Keluh Mark sembari mengucek matanya karena masih belum terbuka sempurna. Di ruang tamu sudah ramai diisi oleh Jeno, Jaemin, Jeffrey dan Johnny. Teman-teman futsalnya.

"Subuh-subuh kepala lo! Udah jam 11 nih! Lo lupa kalo kita ada tanding jam 1 nanti?"

Mark hanya menyengir  sebelum menjawab pertanyaan Jaemin. 

"Sorry-sorry, gue lupa hahhaha. "

"Eh Mark, gue numpang ke kamar mandi dong. Udah kebelet dari tadi nih, toilet di kamar sebelah gak bisa ya?" 

Tanya Jeffrey, pria berdimple yang saat ini tengah berdiri dibelakang sofa sembari berkacak pinggang. 

"Iya bang, di kamar gua aja. Kebetulan kamar mandi di kamar sebelah emang rusak, hahaha. "

"Yaudah, gue kesana dulu." 

Setelah Jeffrey pergi melesat ke kamar Mark. Kali ini Jeno yang mulai bersuara. 

"Kebiasaan ya lo, Hp lo mana sih? Percuma punya Hp mahal-mahal kalo gak bisa dipake."

"Mati, gue lupa charger tadi."

"Habis maen sama cewek lo ya makanya lupa gitu?" 

Tanya Johnny yang sukses membuat Mark yang baru saja mendudukkan pantatnya di sofa langsung berdiri lagi dan berlari menuju kamarnya. 

"Gila bang, gue lupa pacar gue masih naked di kamar!"

Jaemin, Jeno, dan Johnny tertawa. Mereka membayangkan ekspresi Jeffrey saat melihat pacar Mark yang masih telanjang disana.

Klek...

Mata Jeffrey membulat saat melihat Joanna yang hanya memakai bra dan celana dalam. Tubuhnya memang tidak terlalu tinggi, mungkin hanya 150 lebih sedikit. Tetapi yang membuatnya heran tubuhnya sangat bersih dan err... Kalian pasti tahu apa yang mebuat pria langsung dalam tekanan tinggi. 

Setelah mengaitkan bra pada kaitan nomor tiga, Joanna kini langsung memakai kaos kebesaran milik Mark sehingga tubuhnya terlihat seperti sedang memakai dress. 

"Eh, Kak Jeff. Mau ke kamar mandi? Masuk aja, aku udah selesai kok."

Ucap Joanna sembari memunguti pakaian kotornya di lantai kamar mandi dan mulai berjalan keluar. 

"E-eh, iya Jo. Gue masuk ya?"

"Iya, Kak. "

Setelah pintu kamar mandi tertutup, Mark kemudian datang dengan nafas tersenggal.

"Sayang, Maaf. Aku lupa... "

"Kamu kebiasaan emang, untung aku udah pake baju. Aku pulang ya? Nanti ada kelas sore." 

"Hehehe, maaf ya. Tunggu, aku siap-siap dulu. Aku antar. "

"Gak usah Mark, ada temen-temenmu gini. Aku naik taxi aja, see you."

Pamit Joanna sembari mencium bibir Mark sekilas dan dilanjutkan dengan memakai hoodie warna hitam miliknya sehingga kaos Mark terlihat seperti rok ditubuhnya. Ketika sampai ruang tamu, Joanna berhenti sebentar untuk menyapa Jaemin, Jeno, dan Johnny seperti biasa. 

"Pulang dulu ya Jae, Jen, bang John!"

"Iya, Hati-hati... "

Ucap mereka serempak.

"Gak lo anter?" 

Tanya Johnny.

"Gak mau dia, duh goblok banget sih gue."

Keluh Mark sembari memukul sofa karena mengingat kelalaiannya tadi.

"Suka marah gak dia?"

Tanya Johnny lagi.

"Gak sih, Bang. Malah kadang gue bingung, ini anak suka beneran gak sih sama gue."

Keluh Mark.

"Gak suka ngapain mau lo ajak naena? Itu lo yang jebolin pertama, kan?"

Sahut Jeno. 

"Hehehe, iya sih."

"Yeu, goblok! Itu namanaya dia suka banget sama lo!"

Timpal Jaemin sembari meninju lengan Mark pelan.

"Ini ngomong-ngomong si Jeffrey ngapain lama banget sih?"

Keluh Johnny. 

"Boker kali."

Ucap Mark, karena tidak mungkin kakak tingkatnya itu memainkan asetnya, karena Joanna sudah mengatakan bahwa Jeffrey tidak melihatnya telanjang.

"Akhhh... Shhhhh... Naaa... Akhh... "

"Sialan ini gara-gara Mark, Bangsat!" 

Umpat Jeffrey sembari menaikkan resleting celannya.

Toxic Relationship [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang