Hari ini hari senin, biasanya Joanna akan menjadi mahasiswa yang paling dulu datang. Tetapi tidak dengan hari ini, dia masih belum menunjukkan batang hidungnya bahkan setelah 30 menit pelajaran dimulai.
Mark yang memang satu jurusan dan selalu satu kelas dengan Joanna tentu merasa sangat heran. Memang dia jarang sekali menjemput Joanna ketika da kelas pagi. Karena, yah... Dia sendiri susah untuk bangun pagi. Ini saja Mark baru masuk kelas ketika pelajaran sudah dimulai 10 menit.
Mark
Sayang km gak kuliah? Mau aku TAin?Joanna
Kuliah kok
Pak Loey udah dateng ya?Mark
Iya, tumben banget kamu telat. Ada apa?Joanna
Gk ada apa-apa, udh ya. Aku udah sampe depan kampus, mau lari otw kelasMark
Iya, semangat sayangg!!!Tiga menit kemudian Joanna tiba di kelas dengan keadaan nafas tersendat dan keringat yang membasahi dahinya.
"Permisi, Pak Loey. Boleh saya masuk?"
"Joanna, tumben sekali. Kenapa terlambat? Kamu sakit?"
Pak Loey mendekati Joanna dan kemudian memegang dahi dan telapak tangan Joanna.
"Pantas saja pucat, kalau sakit tidak usah dipaksakan."
"Saya tidak apa-apa kok, Pak. Jadi, saya boleh masuk, Pak?"
"Iya boleh-boleh, nanti kalau kamu mau selesai kelas saya antar ke rumah sakit."
Joanna mengangguk dan tersenyum pada Pak Loey.
"Terima kasih, Pak."
Ucapnya sembari duduk di barisan paling depan yang memang selalu banyak kursi yang kosong.
Mark menatap khawatir Joanna dan menatap jengkel Pak Loey yang memang sejak dulu selalu berusaha mendekati kekasihnya.
Pria itu memang tidak tahu umur, usianya sudah menginjak kepala tiga tetapi malah mau mendekati wanita yang 10 tahun lebih muda, batin Mark.
2 Hours Later...
"Sayang kamu sakit?"
Joanna menggeleng. Saat ini mereka sedang ada di kantin. Mark baru saja memesan dua bubur ayam dan air es untuk mereka berdua.
"Terus kenapa pucat begini? Habis ini aku antar ke dokter ya?"
Mark memeluk Joanna dari samping dan meyenderkan kepala Joanna pada pundaknya.
"Gak usah, aku gak sakit. Udah biasa kayak gini kok."
"Udah bisa gimana? Kamu pucet banget gini, tanganmu juga dingin banget. Ini makan dulu, kalo perlu punyaku juga makan. Apa jangan-jangan kamu diet-dietan lagi?"
"Apaan sih, Mark? Hahhaha, kamu lucu banget."
"Apa? Aku gak suka ya! Aku gak peduli kamu gendut sekalipun. Ayo cepet makan!"
5 PM
Joanna masih tidur nyeyak di kamar Mark. Jam 2 tadi Mark memaksanya ke dokter, katanya pacarnya itu harus banyak istirahat karena kehabisan darah. Yah, Joanna sedang menstruasi. Mark tidak malu sama sekali. Dia bahkan rela membelikan Joanna pembalut karena dia memaksa agar pacarnya itu mau menginap. Alasannya agar jika butuh apa-apa, Mark akan selalu siaga.
"Pacar lo masih tidur?"
Tanya Jeffrey yang memang sejak tadi siang sudah berada di apartemen Mark. Mereka bermain Playstation hingga lupa waktu.
"Iya, Bang."
" Lo gak pernah berantem gitu? Kayaknya hubungan kalian adem ayem terus selama satu tahun ini. Gue sama Rose aja, tiap minggu pasti ada aja yang dibikin masalah. Padahal kita udah pacaran hampir 3 tahun."
"Ya gimana mau berantem, Joanna aja kayak gitu. Lo kan tau sendiri bang, Joanna anak emas di kampus. Penurut banget dia mah, gak pernah buat gue marah. Kalo gue lupa jemput paling ya cuman bilang 'Kamu sih gitu Mark, lain kali jangan lagi' Sama kayak pas kemaren gue lupa kalo dia masih di kamar waktu lo bilang mau pake kamar mandi. Dia gak pernah ngambek sampe berhari-hari, paling lama setengah jam. Itu aja cuman sekali, waktu gue nganterin Herin. Dia cemburu, hahhaa. "
"Iya juga sih, dia bukan cewek yang suka neko-neko. Terus kenapa dia mau lo ajak ml? Lo paksa apa gimana? Secara dia anak baik-baik gitu, malah lo rusak."
"Yaelah, Bang. Kayak lo gapernah aja begituan sama Rose."
"Iyo kan beda goblok! Gue sama Rose udah biasa clubbing. Nah pacar lo, markasnya kan perpustakaan."
"Gak gitu juga kali bang, dia itu tipe-tipe cewek cerdas yang open minded. Meskipun idealismenya tinggi, dia gak penganut sex after married. Kata dia hidup itu harus dinikmatin selagi bisa, dia bilang daripada kevirginannya hilang diperkosa atau sama orang yang gak dia suka. Mending dia sama gue, hahhaha."
"Enak banget lo!"
"Hahaha. Laper gak, Bang? Gofood yuk! Lo pengen makan apa?"
"Apa aja deh, gue cabut jam 10an deh kayaknya. Rose minta jemput jam segitu."
"Iya, Bang. Sans. Kayak sama siapa aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Relationship [ COMPLETE ]
FanfictionPacarnya Mark, tapi juga suka Jeffrey. ©Nadarker 2019