3. Jeffrey

5.7K 269 13
                                    

6 PM

Joanna bangun karena pembalutnya terasa penuh, dia segera bangun dan menuju kamar mandi. Joanna saat ini memakai sweater biru milik dan celana olahraga milik Mark yang sangat kebesaran dipakainnya. Rambut panjangnya yang setengah basah dia biarkan terurai sehingga menutupi sebagian wajahnya.

"Kak Jeff, Mark mana?"

Jeffrey terkejut karena melihat Joanna yang terlihat segar karena baru saja mandi, karena dia bisa mencium aroma strawberry yang sudah pasti bau sabun milik Joanna yang sengaja sudah disiapkan oleh Mark. 

"Lagi keluar bentar, dia beli makan. Sudah enakan?"

Jeffrey menatap Joanna yang duduk disampingnya sembari menatap televisi yang menampilkan kartun spons berwarna kuning. 

"Aku gak sakit, Kak. Mark aja yang lebay, hahhaha..."

"Gak sakit apanya, tadi sampe pucet gitu. Kalo sakit itu bilang!

"Hahahha iya-iya. Gimana skripsinya, Kak?

"Pusing, judul belum di acc sama dosen pembimbing."

"Emang siapa dospem-nya?"

"Pak Loey. "

"Wah, enak dong." 

"Enak apanya? Serem iya! Killer banget dia, judulku sama Rose gak di acc acc padahal Johnny aja yang dospemnya Pak Lay udah sampe bab dua. "

"Yah mungkin judul kalian belum bener kali, Kak. Hehehe..." 

"Ya masa sih, Johnny kan lebih goblok dari gue."

"Hahhaha, gak boleh gitu sama temen sendiri."

Joanna tertawa sembari memegangi perutnya. 

"Ya emang fakta, dia kalau ujian pasti nyontek gue terus. Padahal gue gak pernah belajar."

Ucap Jeffrey. 

"Coba bang kapan-kapan aku bantu, kebetulan aku punya beberapa ide judul buat skripsian, kali aja cocok. "

"Wah, bener?" 

"Iya bang."

"Oke deh, thanks ya Jo."

"Sans, Kak. Kayak sama siapa aja."

3 Mounths Later...

"Gila lo Jeff, cepet banget udah mau sidang. Gue aja maish berjuang sama bab empat."

Keluh Johnny. 

"Iyalah, gue gitu loh. "

Jeffrey membanggakan dirinya sembari membayangkan perjuangan Joanna yang hampir setiap hari membantunya menyusun skripsi di apartemen Mark. 

"Rose udah sampe bab berapa?" 

"Masih bab dua."

"Gila, gak lo bantuin?"

"Gimana mau bantuin orang gue aja dibantuin pacarnya Mark. Lo kan tau kerjaan gue kalo pelajaran dengerin musik."

"Joanna? Lo gak selingkuh kan?"

"Yee, gila aja lo. Lagian punya temen yang pacarnya pinter itu harus dimanfaatin."

Jeffrey dan Johnny tidak sadar kalau dibelakang mereka ada Joanna yang sedang membeli minuman dibelakang mereka.

Seperti biasa, akhir semester adalah masa paling sibuk-sibuknya ketika kuliah. Karena Joanna dan Mark harus mengisi buku praktikum sampai full. Kalau tidak nilai tugasnya akan kosong.

"Sayang, makan dulu yuk! Ayam gepreknya udah dateng."

Suruh Mark pada Joanna, mereka selalu membagi tugas mengisi buku praktikum. Joanna selalu mengisi bagian uraian sedangkan Mark yang hitung-hitungan.

"Ayok!"

Joanna meletakkan pensilnya dan ikut duduk bersama Mark yang didepannya sudah ada berbagai makanan yang dibawahnya beralaskan koran.  

"Sayang makanya pelan-pelan ih, nanti keselek."

Saran Mark. 

"Sebentar lagi jam 9 Mark, takut gak kebutu, nanti gerbangnya ditutup."

"Nginep sini lah sayang, biasanya juga gitu."

"Besok aku ada seminar jam 7, takut gak sempet."

"Besok aku anter deh, janji besok bangun subuh."

"Bener? Awas aja kalo ngebo."

"Iya, asal banguninnya pake blow job."

"Mesum!"

"Hehehe, tapi kamu suka, kan?"

"Apaan sih Mark, malu tau!"

"Hehehe, iya-iya. Ayok makan lagi."

Setelah selesai makan Joanna melanjutkan mengisi praktikum sedangkan Mark baru saja keluar membeli beberpa cemilan untuk mereka lembur malam ini.

Krekk...

"Mark, cewek lo dimana kok gue hubungin gak bisa?"

Teriak Jeffrey saat melihat lampu ruang tamu apartemen Mark menyala. 

"Joanna, HP kamu kenapa gak aktif?"

"Lagi dicharger."

Ucap Joanna tanpa menatap Jeffrey.

Toxic Relationship [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang