"Sayang tumben dateng pagi banget."
Ucap Mark panik saat melihat Joanna pagi-pagi sekali sudah berada di apartemennya.
Bukannya apa-apa, semalam Herin mabuk dan dengan sangat terpaksa Mark harus membawanya di apartemennya karena tidak mungkin Mark memulangkan Herin dalam keadaan mabuk di rumah orang tuanya.
"Ada Herin, ya?"
Tanya Joanna datar sembari mengintip dibalik pintu kamar Mark.
Dan benar saja, Herin terlihat masih tertidur pulas dibawah selimut yang baunya persis seperti bau tubuh Mark. Itu adalah bau kesukaannya dan Joanna membenci fakta bahwa dia harus berbagi dengan Herin.
"Sayang aku bisa jelasin."
"Gak perlu ada yang dijelasin lagi, semuanya sudah jelas. Mark, I think this is the perfect time to break up."
"No! I'm not agree with you! Joanna, kita bisa bicarakan ini baik-baik. "
"Mark, tidak ada lagi yang harus kita bicarakan. Seharusnya kamu bilang kalau kamu bosan denganku, aku tahu kalau aku memang membosankan. Tapi dengan selingkuh dibelakangku seperti ini, ini bukan solusi yang tepat. Mark aku tahu semuanya, kalian diam-diam bertemu dibelakangku. Terima kasih untuk satu tahun ini."
"No! Joanna!"
Tidak mempeduliakan teriakan Mark, Joanna langsung berjalan cepat meninggalkan apartemen Mark.
"Shitt!"
Joanna's Dorm
"Ngapain lo kesini? Joanna gak ada! Dia lagi workshop di luar kota. Jangan bilang lo gak tau?"
Mark bungkam, itu berarti pagi ini Joanna ingin meminta antar padanya untuk ke bandara.
"Berapa hari?"
"Satu minggu katanya, lo tanya sendiri lah! Lo kan cowoknya, gimana sih!"
"Oke, thanks Kate! "
Joanna benar-benar tidak bisa dihubungi, dia sengaja menyibukkan diri agar tidak memegang Hp.
Apakah Joanna menangis? Jawabannya tidak. Joanna merasa Herin bukan tandingannya, Herin memang lebih tinggi dan kaya dari Joanna. Tapi Joanna lebih cantik dan pintar dari Herin. Dilihat dari sudut manapun bereka memiliki image yang berbeda.
Kalau Herin dilabeli sebagai gadis manja yang suka clubbing, lain dengan Joanna yang dijuluki sebagai putri salju yang ambisius karena kulitnya memang sangat putih malah cenderung pucat karena dia lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam ruangan.
1 Weeks Later...
Jonna memotong rambut panjangnya menjadi pendek sebahu. Sebenarnya itu adalah usul Kate untuk membuang sial. Dia juga sudah memblokir nomor Mark dan Jaehyun, setidaknya sampai beberapa bulan kedepan.
Kenapa harus Jaehyun juga? Karena kakak tingkatnya itu selalu menghubunginya dengan dalih Mark yang menyuruh. Tentu hal itu sangat mengganggu aktivitasnya.
Joanna memakai seraga hitam putih, seragam ujian seperti biasanya. Dia sengaja datang paling akhir agar Mark tidak memiliki kesempatan untuk mendekatinya.
"Jo! Wihh, potong rambut. Mark cewek lo tuh."
Ucap Lucas, teman satu kelas mereka yang paling banyak bicara.
Seperti biasa, Joanna selalu duduk dibarisan paling depan agar tidak ada yang berani meminta jawaban padanya. Bukannya pelit. Itu adalah prinsip Joanna sejak dulu, mencontek adalah salah satu hal yang haram baginya. Jika dia punya anak nanti, dia akan lebih senang jika anaknya mendpaat nilai 40 tetapi dari hasil usahanya sendiri, daripada dapat 90 tetapi hasil dari mencontek. Menurut Joanna, mencontek adalah bibit korupsi dan tindakan tidak mempercayai kemampuan dirinya sendiri. Dan orang yang tidak mempercayai dirinya sendiri sudah pasti mereka bukan orang yang bisa dipercaya orang lain. Bagaimana mau dipercayai orang lain, kalau dengan dirinya sendiri saja dia tidak percaya. Itu menurutnya.
"Jo..."
Mark sudah menebak kalau Joanna pasti akan sengaja selesai lebih cepat agar bisa menghindarinya. Sehingga Mark langsung ikut keluar saat Joana baru saja mengumpulkan lembar jawaban.
"Mark lepas!"
Joanna mencoba menghentakkan pergelangan tangannya yang dicekal oleh Mark.
"Dengerin penjelasanku dulu, Jo. Aku gak selingkuh. Aku berani bersumpah! Aku hanya kasihan dengannya. Orang tuanya mau bercerai. Dia tidak memiliki teman untuk curhat. Aku hanya kasihan, Jo. "
" Seharusnya kamu terua terang bilang seperti itu sejak awal, Mark. Jadi kau tidak perlu membohongiku dan akhirnya membuatku kehilangan kepercayaan padamu. Kita sudah selesai. Aku tidak peduli segala pembelaan dalam bentuk apapun lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Relationship [ COMPLETE ]
Fiksi PenggemarPacarnya Mark, tapi juga suka Jeffrey. ©Nadarker 2019