10. Prepare

41 10 0
                                    

Setelah yang kemarin terjadi, atmosfer kelas jadi balik kayak biasanya lagi. Pada rame kayak biasanya lagi. Dan pemandangan baru yang terjadi adalah,

Mereka belajar.


Bentar lagi Latun atau latihan ujian. Kira kira seminggu lagi. Dan ya, wajarnya kita belajar sih. Ini kelas F lho. Atau FEAR for other class. Mendingan gue juga belajar aja deh.

Pelajaran tambahan atau penganiayaan, eh pengayaan, mulai dilaksanakan. Pengayaan ini sangat gak efektif karena anak kelas F juga manusia. Kalo semakin capek tubuh, semakin gak fokus sama pelajaran.

"Siyi ikin mingidikin litihin ujiin 8 kili." begitu kira-kira kata pak kepala sekolah.

"Ya gila banget sih ini latihan ujian atau penyiksaan."begitu kira-kira kata Daniar.

"Anjing." begitu kira-kira kata Evan.


Btw, daripada kita ngomongin komentar anak 9F tentang latihan ujian yang dilaksanakan delapan kali, mendingan gue belajar. Gue gak bisa bayangin seluruh materi yang diajarin kelas 7 dan 8 bakal ada lagi. Bakal dipertanyakan lagi.

Buku-buku latihan soal ujian juga udah dibagiin. Eh, dibeli ndeng. Kayaknya persiapan matang matang harus dilakukan dari sekarang. Predikat genius untuk kelas 9F jangan sampe berpindah ke kelas lain.




***





Hari ini hari Sabtu. Besok Minggu dan hari Senin kita latihan ujian. "Reya, " panggil Evan.

Gue noleh tanpa jawab. "Tolong pinjemin laptop di Mimi gih." lanjutnya. Entah buat apa, tapi gue manut manut aja dan minjem laptop ke Mimi.

"Mi, minjem laptop bentar."

"Buat apa?"

"Tadi di suruh Evan. Buat apa juga gak tau."

"Yaudah. Ditas tuh."

Gue ambil laptop ditas Mimi dan gue kasih ke Evan. "Reya coba lihat deh" kata Evan sambil mengacungkan kayak memory card tapi ada tulisan kecilnya, kj latihan ujian.

"Kj? Kunci jaw...." kata gue yang terpotong karena mulut gue dibekap sama Evan.

"Pelan pelan goblok"

"Iye maaf. Jadi lo mau cek ini di laptopnya Mimi?"

"Ho oh"

Kata Evan memory card itu ditemukan sama Naufal dideket ruang panitia. Lebih tepatnya di deket tempat sampah sekitaran situ. Terus dikasihin ke Evan.

Setelah berhasil disambungkan ke laptop Mimi, memory card itu ternyata file- file nya masih lengkap. Enggak rusak juga. Saat Evan membuka file bernama "Kunci Jawaban"....

"Anjir..." gumam Evan karena saking kagetnya dengan isi file tersebut.

Gila, itu beneran kunci jawaban. Gue melongo bareng Evan.

Gue dan Evan cepet cepet mau ngecopy kunci jawaban ke laptop Mimi. Pas mau di ctrl C, tiba tiba ke - close sendiri dan balik lagi ke laman waktu milih file-file. Dan,

FILE KUNCI JAWABANNYA ILANG

"Hah? Ini kenapa nih? Ngebug?" kata Evan.


"Beneran? Lah kenapa nih?" jawab gue.

"Tapi kalo ngebug, kenapa file lain gak ilang? Cuma file kunci jawaban itu yang ilang. Gak kedelete sama gue kok. Gue yakin"jelas Evan.

"Coba lo cari petunjuk di file file lain Van"saran gue.


GeniuxityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang