13. Ketaone

39 5 5
                                    

Lama ga update ya,
cihuy update dong hari ini

...







"M m maksudnya apa ya pak?"tanya Difa.
Semuanya pasang ekspresi kaget.

Gimana bisa ketahuan sih? Kata Evan website nya anti cacat kan? Gue masih bingung sampe sekarang.

"Ngaku apa hukumannya mau ditambahin?" sela pak kepala sekolah.


What?



Secanggih apa teknologi sekolah sampe bisa nemu websitenya Evan?


Difa memandangi Zoe, kayaknya dia bingung mau jawab apa.


"Udah, kita nyerah aja"bisik Zoe pelan.


Difa kembali menghadap ke ayahnya. "Iya ayah, kita ngelakuin itu." lanjutnya.



"Nah gitu dong, bilang gitu aja repot banget. Mas Andri tolong ambilkan surat surat disana."kata pak kepala sekolah pada mas Andri. Jadi bingung mas Andri itu tata usaha apa suruhannya pak kepala sekolah.


Masi sempet ngelawak disituasi kayak gini.


"Tolong mas jangan salah ambil lagi"suruh pak kepala sekolah.


Seakan mendengar suara hati mas Andri, "Kalau gak mau salah ambil ya ambil sendiri sana". Hanya imajinasi gue. Tenang aja.



Mas Andri datang membawa setumpuk amplop yang berisi. Uang tunai bukan ya? Apa form beasiswa ke luar negeri?


Mas Andri membagikannya satu persatu ke kita. "Surat ini tolong dibuka nanti. Sekarang kembali ke kelas." kata pak kepala sekolah.


Kita semua saling berpandangan. Lalu kembali menuju kelas.




Saat sudah didalam kelas, gak ada yang bicara. Semuanya diam. "Website gue anti cacat..."kata Evan memecah keheningan.




".... kecuali ada yang ninggalin jejak." lanjutnya lagi.



"Bisa diinget inget, siapa yang lupa log out, atau ngehapus history pencariannya mungkin?"sahut Naufal.



"Iya itu bener."jawab Evan.




"Tolong jawab temen temen"kata Zoe.



Kalau diinget inget, gue udah log out dan ngehapus historynya sih. Gue inget dengan pasti. Si Erva sama si Ian yang duduk disebelah gue, gue lihat juga udah kok. Jadi siapa?


"Temen temen...."kata Nawang.



"Lupa log out Naw?" sahut Ian.



"Ehm gue minta maaf banget, beneran gue minta maaf banget Evan, temen temen semua. Gue lupa hapus historynya."lanjutnya.




"Anjirr" sahut Ivan.



"Gausah onjar anjir gitu Van, inget-inget dulu. Lo juga enggak log out kan? Lo kehabisan waktu." sahut Kaisa yang duduk disebelah Ivan.



Ivan diem. Wah apa apaan ini? Temen-temen pada kenapa?




"Terus lo kenapa gak ngomong dari kemarin kemarin Kai?"tanya Naufal.



"Gak ada gunanya juga kan? Kalo gue bilang pun gak ada yang bisa dirubah?"


"Mana sempat keburu telat"lanjut Alana.


"He em mana sempat"jawab Biancca.



Gue gak paham sih bisa dirubah apa enggaknya.


"Gue juga minta maaf temen temen, gue kehabisan waktu. Gue gak sempat...." kata Difa kepotong.



"Hahahahaha banyak banget yang gak sempat ya."sahut Ran sambil ketawa kecil.



"Gue pikir hal kayak gini emang beresiko banget. Presentase kemungkinan hal ini terjadi adalah 70%."tambah Ran.


"Kalau gak mau hal kayak gini terjadi, dari awal gausah curang." kata Zoe bijak.


"Temen temen, kita dari awal tau resikonya, sekarang kalo satu salah, berarti yang lain juga salah karena setuju mau curang. Terima aja, ikhlasin aja, kalo gak ikhlas gausah jadi anak 9F"kata Zoe yang tiba-tiba jadi tegas.


"Hayaahhh sok tegas lu Zoe."ejek Mahesa. Mahesa langsung ketawa, ilang deh aura tegasnya.



"Mendingan sekarang kita buka surat ini aja deh" sahut Ara.




Oh iya kan dapat surat cinta dari mas Andri.





Deg deg








Isinya apa ya?










Wow....








"HAH? DISKORS?!"teriak Kaisa.



"LIMA HARI?! HAMPIR SEMINGGU?!"lanjut Deka.



Tertulis disurat cinta, bahwa hukuman yang wajib dijalankan adalah kita diliburkan secara paksa selama lima hari. Mungkin kelas lain akan berteriak "WAHH YE SENENG BANGET!", tapi teman-teman ini kelas 9F. Mana mungkin teriak gitu.


"DISAAT SAAT MAU LATUN KE DUA GINI MALAH DISKORS?"teriak Erva.



"YA TUHAN..."gerutu Biancca.




"Maksud kamu Ya Allah?"sahut Ran.



Jujur, gue pengen protes, tapi kayaknya itikad gue langsung kebaca sama pak kepala sekolah karena didalam surat tertulis, Keputusan hukuman ini adalah yang terbaik dan telah disetujui. Tidak dapat diganggu gugat.


"Baru pertama kali ini gue denger kelas unggulan diskors." ledek Zoe yang juga meledek dirinya sendiri.




"Udah lah. Jajan kuy"kata Ivan tak peduli.



"Kuy!"sahut Mahesa.



"Kalian nih gaada sedih sedihnya banget ya."celetuk Ara pada mereka-mereka yang mau jajan.


"Ya, sedih gak ngerubah apa apa." jawab Deka.


Ya terlihat dari raut wajah Hani yang juga sedikit cemberut. Apalagi si Fian. Nunduk mulu kayak jerapah mau tidur. Ya gimana coba. Latihan ujian itu sebulan dua kali, tiap minggu pertama dan minggu ketiga. Nah minggu kedua dan keempat itu kan buat belajar. KBM yang sangat dinanti nanti. Nah coba besok hari Senin sampe Jumat kita dirumah doang. Ya emang bisa sih belajar, tapi kita gak dapet penjelasan dari guru dong.


"Udah lah, stickman party kuy." ajak Ello pada Ran, Nawang, Fian dan Ben.


Stickman party itu aplikasi game yang bisa main bareng bareng guys. Ya mereka sering banget main itu bareng-bareng.


"Eh habis Ben giliran gue yaa" sahut Rachel.


Gue paham banget mereka sok sok-an kuat didepan gini tapi dalemnya ambyar banget. Dan jujur gue juga bingung gimana njelasin ini sama bapak gue. Apalagi temen temen gak sedikit yang orang tuanya yang galak kan.














..








an/2020


Hai guys, angkatan corona apa kabar??
stay safe pokoknya, yang foto lagi nongkrong di tempat nongkrong sentil aja pankreasnya.

jangan lupa makan, pake masker, jangan nimbun, jangan panic buying

btw maaf ya baru up...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GeniuxityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang