affect

70 8 0
                                    

Author POV

Setelah kejadian itu mereka semua kembali ke kediaman Mr. Max

Sesampainya di kediaman Mr Max

"Bobby/Raina"pekik kedua orang ibu dengan memeluk anaknya

"Mama/Mami"jawab kedua orang anak yang merentangkan tangannya

Sedangkan di sisi lain. Seorang pemuda tampan hanya tersenyum sinis(Vano)

"Wow drama keluarga yang sangat mengharukan"ucap seorang yang tak di kenal. Siapa lagi kalau bukan Alexa

"Sudahlah,aku gerah Kak kamar mandi mana numpang mandi dong"ucap Vano

"Di kamar kakak aja,terus bajunya"ucap Vino

"Kak Alexa bawa kok"ucap Vano

Akhirnya Vino mengantarkan Vano ke kamarnya

Raina,Bobby, dan Mikasa mereka juga kembali ke kamar yang sudah ada

Di ruang tamu rumah besar itu tersisa Max,Willam,Lily,Clara, dan Alexa

"Jadi buat apa kau mengumpulkan kami disini Alexa"ucap Willam melihat jengah adiknya itu

"Aku hanya ingin mengumpulkan kalian saja,biar lebih dekat. Jadi tolong duduk dengan tenang"ucap Alexa dengan sangat lembut

"Kau membuang waktu ku"ucap Mr. Willam sambil bersiap untuk meninggalkan tempat tersebut

"Aku bilang duduk Willam Brata"ucap Alexa dengan aura yang sangat gelap

Willam tau betul sikap adiknya ini,sama seperti ayah mereka. Saat mereka emosi maka mereka akan mengeluarkan aura yang sangat gelap.,Berbeda dengan Alexa. Willam mewarisi seratus persen Fisik dari sang ayah

Willam kembali duduk...

"Kalian tahu apa yang kalian lakukan merusak mental keponakan-keponakan ku"lagi-lagi Alexa mengucapkan kalimat itu dengan aura yang gelap

"Kami hanya ingin mereka baha...."Lily

"Mereka atau kalian"potong Alexa

Lily terdiam...

"Kami hanya ingin mereka hidup penuh kasi...."Clara

"Kasih sayang? Kasih sayang yang kalian maksud itu saling membentak,saling meneriaki,saling melukai,dan saling memaki?"Potong Alexa yang lagi-lagi membuat orang yang mendengarnya terdiam

"Vano dan Vino adalah anak yang sangat manis saat mereka masih kecil, namun sayang kedua keponakan ku itu terlalu cepat dewasa kalian tau karena apa?"ucap Alexa

"Itu kesalahan kalian. Kalian hanya mementingkan kepentingan diri sendiri tanpa memikirkan apa yang akan terjadi setelah itu"sambung Alexa

"Walau Mikasa tidak memberi tahu siapapun, aku tahu di dalam lubuk hatinya yang paling dalam merasakan rasa kecewa,sedih,marah yang tidak bisa ia ungkapkan."ucap Alexa

"Apa maks...."Max

"Melihat ayah melakukan hubungan dengan orang lain saat ibunya sedang sakit itu sangat menyakitkan kau tau"potong Alexa

Max terdiam dan menunduk sangat dalam,hal yang sama juga di lakukan oleh Lily

"Kalian tahu dalam persoalan ini kalian tidak seharusnya memakai otak. Pakailah hati kalian, mungkin untuk Vino, Vano ,dan Mikasa ini sudah terlambat tapi Bobby dan Rainathan. Jangan sampai mereka merasa apa yang dirasakan oleh kakak-kakak nya"ucap Alexa

Meraka semua menunduk

"Untuk apa kau menasehati mereka. Mereka itu hanya orang-orang egois yang memikirkan diri mereka sendiri. Dan aku benci orang seperti itu"ucap Vano yang menuruni tangga

"Mereka pikirkan hanyalah kebahagiaan mereka sendiri,apakah kalian ingin adik-adik ku mengalami yang aku rasakan"sambung Vano

"Mama tahu yang kau rasakan nak, maaf kan kami"ucap Lily

"Apa yang kalian Tahu HAH!yang kalian tahu hanyalah kebahagiaan kalian SENDIRI. Kalian membiarkan anak kecil seperti ku dulu menanggung beban yang sangat berat. APA YANG KALIAN MAU ADALAH seorang anak kecil merelakan semua kebahagiaan nya SENDIRI hanya untuk kebahagiaan orang lain,begitu?"ucap Vano dengan beberapa kali penekanan dan nada yang sedikit bergetar yang menandakan ia akan segera mengeluarkan air mata.

"ANGKAT KEPALA KALIAN!!!DI MANA KALIAN YANG KEMARIN YANG SOMBONG TERHADAP KESALAHAN KALIAN, DIMANA KALIAN YANG BANGGA KARENA BERHASIL MEMBUAT KEHIDUPAN SEORANG ANAK KECIL MENDERITA HAH!!!!"Bentak Vano yang sudah tidak bisa menahan semua perasaan yang ada di kepalanya dan pada akhirnya ia tidak bisa menahan air mata untuk keluar membasahi pipinya

"Sudahlah jagoan jangan menangis. Ingat pesan Kakek? Jangan pernah menunjukan kelemahan kepada seorang musuh"ucap Alexa sambil memeluk Vano

Entah mengapa sekarang Vano merasa bahwa ini bukanlah Kevin Alvano Brata melihat anak kecil yang bernama Ano. Seorang anak kecil yang kesepian, seorang anak kecil yang mencari kebahagiaan walau hal itu hanya sebuah mimpi untuknya. Dimana Kevin Alvano Brata yang biasanya tegar,kuat,dan berani menghadapi semua masalah kehidupannya. Hari ini Vano merasa ia kembali ke masa lalu yang sangat ia benci.

Vano menangis sejadi-jadinya hari ini membuat Willam, Clara tercengang karena hari ini adalah pertama kalinya dari sekian lama mereka melihat Seorang Kevin Alvano Brata menangis dengan sangat deras

Dan hal itu juga membuat Vino dan Mikasa yang melihat dari atas sangat sedih. Mereka mengerti apa yang Vano rasakan mereka pun pernah merasakan hal yang sama. Bedanya mereka lebih memilih untuk menerima kenyataan itu walau pun sangat menyakitkan, sedangkan Vano? Vano berusaha untuk menghilangkan semua masa lalu itu hal itu membuatnya menjadi lebih sakit dari pada Vino dan Mikasa

"Nak kami minta ma...."Lily, Max, Willam, dan Clara

"Diam kalian jangan ganggu keponakan ku saat sedang bersedih,bila kalian mengganggu aku tidak akan segan-segan membunuh kalian"ucap Alexa dengan aura yang sangat amat gelap

Dia menyayangi keponakan nya sangat........

"Kak Alexa aku mau pulang"ucap Vano

"Ke rumah Kak Will?"ucap Alexa binggung karena biasanya Vano bila marah itu akan sangat lama untuk membujuknya kembali

Vano menggeleng

"Rumah Kakek........."


Bersambung......................................

Hallo reader's sampai di sini dulu cerita Darkness ya, bila penasaran masukan cerita ini kedalam perpustakaan kalian

Jangan lupa untuk meninggal vote, coment, dan follow akun author

Maaf bila ada ada typo, nggak nyambung, gaje, ceritanya pendek

Salam cinta😘😍
Dari myisalisa

DARKNESS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang