A2 Sir Tulalit

8 1 0
                                    

Berawal dari kisah Dilan yang dituliskan dalam lembaran kisah kasih masa SMA oleh Pidi Baiq. Kini aku menjumpai diriku yang menggila karena cerita humornya. Sampai akhirnya aku menemukan dia. Dia yang selalu mengusik hari-hariku.

Tenang, yang aku alami berubah karena kehadirannya. Aku tak pernah mengerti, mengapa aku terlahir untuk mencintainya. Padahal sudah lama aku melarikan nuansa cinta tiada berulang. Sekarang kisahku dibuat seapik mungkin karena inilah nilai peristiwa yang berlalu.

Darinya aku mengenal diriku, Alita Nandara, nama ini menggemaskan. Kisah pilu yang menyudahi tentang aku dengannya. Tidak tahu berawal dari mana aku hanya menyaksikan kedua mataku meleleh tanpa sebab. Mungkin saja itu adalah kebodohanku, tetapi akhirnya aku mengakhiri dengan melepas senyum di hadapannya.

"Hai, Lit?" sapa Aria

Itu sekian kalinya aku disapa olehnya. Hatiku bagaikan degupan yang melanda pesisir pantai. Ombak biru beserta angin laut menyampaikan kisah lama yang sudah terpendam.

"Hai juga, Ar." Lelaki itu hanya melengos begitu saja tanpa jawabanku.

Sudah biasa terabaikan dari tatapan super tampannya. Aku menyaksikan punggung tersebut menjauh dari hadapanku. Raden Ariadala Kourema, si tampan ambisius. Dia menjadi The Most Wanted karena ketampanannya menjatuhkan berbagai bidadari yang juga meledakkan warga SMAN Nusantara.

Bagaimana tidak, bila seorang Aria mampu melampaui para playboy seperti Andra, Rio, Marchell, Kino, Lubab. Baru menginjakkan kaki tidak sampai tiga minggu dia sudah menggandrungi cewek seperti Citra, Sellya dan yang lainnya. Dalam hitungan jari mereka berlutut di hadapan Aria walaupun semuanya menjadi pacar sungguhan tapi naasnya tidak semua berakhir dengan tempo yang lama. Dalam hitungan hari diputuskan dan ditembak dari satu ke yang lainnya.

***

"Siapa yang tidak terharu oleh cinta, berarti berjalan dalam gelap gulita."

Akhirnya, aku mengerti tanpa harus ditanya apa dan siapa. Kita adalah manusia yang dianugerahi pengetahuan. Oleh karenanya, kita perlu tahu terkait asal-usul cinta yang merespons kepadanya. Bahwasanya Quraish Shihab menyebutkan, "Cinta adalah dialog antara dua aku, yang memaksakan kehendaknya enggan berdialog, bukan cinta namanya." Maka dari itu, dia mencintainya karena ada kesamaan, keselarasan antara dia dan dirinya.

Aria merupakan siswa baru di sekolahku dan kepindahannya karena mutasi bisnis yang dijalankan oleh ayahnya. Sebab itu, dia ditempatkan di sekolah terdekat supaya aktivitasnya dapat diseimbangkan dengan kegiatan si ayah. Itu semua dilakukan Aria agar memahami bagaimana menjadi pembisnis, bahwa dirinyalah yang akan meneruskan bisnis sang ayah.

Di sisi lain, yang terjadi di sekolah saat pertama kali kehadirannya, dia membuat warga sekolah gempar seketika. Tanpa menunggu lama, respons para siswa-siswi langsung terpikat oleh ketampanannya. Dia memiliki wajah dengan kemiripan sempurna seperti Baekhyun EXO. Bila saja aku salah satu fans terberat bisa jadi paling histeris meneriakinya.

Sayangnya, aku hanyalah warga biasa di masyarakat sekolah. Seorang kutu buku yang menghabiskan waktu di pojok teras taman belakang perpustakaan. Terbiasa sendiri dengan alunan musik mengalir di antara headset yang terpakai tanpa memikirkan hal terbaru di sekolah.

Kalau boleh bilang sejujurnya tentang Aria, dia bukanlah jenis siswa yang dapat merespons dengan baik. Namun, dia tipikal siswa yang tidak serius dalam percintaan. Apa menariknya menemukan seorang penggombal cinta, tapi dia tidak memiliki makna tentang mencintai dari dicintai?

Hari itu seperti biasa, aku duduk di taman dan membaca novel karangan Pidi Baiq, "Dia adalah Dilanku Tahun 1991." Aria datang, dia duduk di sampingku juga membaca novel yang sama denganku. Tidak tahu maksudnya apa, memang dia suka baca, atau sengaja membaca, karena hampir satu bulan ini dia sering ikut serta membaca dengan judul yang sama denganku.

SYAIKA FALLING IN LOVE "Yang Terdalam"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang