Dunia menghembuskan kepada tanah air yang mengaris bawahi kehidupan terhadap takdir perubahan bahwa perbedaan menempatkan ia diantara sisi kemanusian bergaris pada tingkatan sosial bahwa suatu hal lain tidak dapat ditempatkan begitu saja. Biarkan ia memenuhi kehidupan sementara sebagai cahaya tersembunyi bagai bintang berhias malam tetapi di siang hari ia kalah dengan cahaya matahari namun bintang merupakan cahaya keabadian yang tidak akan hilang dalam waktu. Tidak akan berlalu tanpa pertualangan karena ia menjadi perjalanan dalam sejarah tertulis, aku ingin hidupkan sisi lain yang tidak pernah di sentuh manusia.
Hari ini ingin kutuliskan segaris kisah yang tidak aku tahu jika perasaan ini akan berakhir seperti ini. Aku kira semuanya hanya mimpi pertama ketika aku terbangun dari tidurku. Aku menyaksikan tangan yang selama ini mengenggam erat harus terlepas begitu saja. Tidak pernah aku sangka cowo yang selama ini menemani separuh perjalanan hidupku harus aku relakan kepergiannya. Air mataku tumpah memecah pilu yang terasa retak, semakin mengingat semakin hatiku teriris penuh luka.
Dia merupakan cowo yang memberikan kasih juga sayangnya. Ia baik dan sangat perhatian kepadaku. Karena hanya dia cowo pertama yang membuatku jatuh cinta. Dia yang mengenalkan aku kepada perasaan yang sesungguhnya, tidak pernah aku memikirkan sesuatu hal yang akan berakhir seperti ini.
Kisah ini menjadi kisah manis juga pahit aku rasakan. Seperti ketika meminum kopi disertai gula, terasa manis di saat seduhan pertama yang memberikan kenikmatan pada aroma kopi tetapi kopi tanpa gula terasa pahit.
"Perkenalkan namaku Alicia Reyna"
Disinilah pertama kalinya aku melihat seorang cowo tampan yang penuh karisma telah mematahkan pandangan pertama disalah satu kelas. Untuk pertama kalinya aku duduk di bangku kuliah. Manis, itulah kenangan pertama yang aku temukan dari cowo yang berada di sampingku. Tidak satupun dia mengalihkan perhatiannya selain bangun dari tempat duduk untuk memperkenalkan diri dihadapan semua mahasiswa.
"Kenalin gua Royland Adrean Hirata, asal gua dari Bandung. Status gua jomblo tapi kali ini gua mau nembak salah satu cewe di kelas ini berhubung dia ada maka gua mohon izin kepada pak dosen, jika di perbolehkan." Dia akhirnya memohon izin. Tidak ada satupun permainan dari suara barinton yang dia miliki, ini lebih serius.
"Silahkan..."
Tidak aku sangka ternyata ada tipikal dosen seperti ini. Hari itu aku melihat seorang cowo tertunduk di hadapanku dengan setangkai bunga yang terbuat dari kertas memohon dan meminta jawaban dariku.
"Kepada Alicia Reyna dengan ini gua menyatakan cinta bahwa gua suka sama lu. Lu mau nggak jadi pacar gua?"
Deg... jantungku berpacu cepat, aku merasa kedua pipiku sudah memerah seperti terkena rebusan air panas berisi udang. Tidak bisa aku percaya jika seorang yang memiliki lensa biru terang di hadapanku tersenyum lebar, aku rasa dia ganteng.
Hmmm... dia terlihat serius dengan lontarannya sehingga terlihat penuh kesungguhan mengharap balasan dariku. Kelas menjadi hening selama lima menit berselang kemudian pak dosen memberikan intruksi.
"Jika kamu tidak memberikan jawaban kelas ini akan saya bubarkan..." tegasnya di akhir mata kuliah.
Sumpah! Hari itu aku di buat bingung setengah mati. Bagaimana tidak, terhadap cowo yang tak pernah aku kenal apalagi sampai aku temui kecuali hari ini berada di hadapanku. Ia membawa pernyataan yang entah aku perlu menjawab atau tidak sama sekali aku respon. Setelah ia menggulang pernyataannya kelas menjadi ramai dengan dukungan.
"Terima, terima, terima..." semua mahasiswa dalam kelas besorak ria.
"Katakan yes, yes, yes..." lagi, lagi sorakkan tersebut lebih heboh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAIKA FALLING IN LOVE "Yang Terdalam"
Storie breviKamulah seorang yang menjadikan ruang rindu menghiasi hati sang gadis kesepian. Merefleksikan dalam ungkapan diksi berbuah karya untukmu, kak Ai; aku persembahkan.. Catatan kecil yang tidak dapat aku sampai namun membisikannya diantara kata (rindu)...