Bracelet

1.2K 133 13
                                    










Aku Yerim, gadis berusia 25 Tahun.


Aku bekerja sebagai sebuah pembawa acara berita di salah satu stasiun tv.

Aku memang selau mendapat shift malam, ini karna aku memiliki insomnia sejak masa sekolah menengah.

Suasana saat siaran malam sedang gaduh beberapa minggu ini.

Satu bulan ini terhitung sudah 5 kali berita pembunuhan terjadi, para korbannya adalah wanita, mereka ditemukan dalam keadaan tanpa mata, bahkan beberapa organ dalamnya hancur karna dia merobek bagian perut, para korban ditemukan tanpa busana, dan tersangkanya belum juga ditemukan sampai saat ini.


Seperti malam ini, aku baru saja selesai siaran dan tentunya kekasihku menjemputku.

Dia bekerja sebagai salah satu perusahaan swasta. Setiap hari dia mengantar dan menjemputku, terkadang dia juga menginap.


"Aku merindukanmu"

Aku tersenyum dan memeluknya, menelusupkan wajahku di dada bidangnya.

"Tidak mau makan dulu sayang ?"

Aku menggeleng

"Sedang diet, kau tau akhir akhir ini berat badanku bertambah huhu aku tidak langsing lagi"

Dia tiba tiba marah. Dia selalu marah jika aku melakukan diet ketat seperti ini.

"Aku pulang saja, kau selalu melakukan hal yg tidak kusuka"



Dia pergi begitu saja.



Dia tidak tau bagaimana rasanya aku bertahan dalam lingkup kerja ku saat ini, mereka sering mengejekku secara tidak langsung, aku memang tidak hidup untuk memuaskan mereka, tapi pandangan mereka tetaplah menjadi patokan dalam hidupku.


Aku mudah sekali menyiksa diriku hanya karna sebuah ucapan Yerim sshi, kau terlihat sedikit berbeda, pipimu semakin mengembang kkk, ah pakaianmu ini memang oversize ? Kerutan di samping matamu sangat mengganggu, berat badanmu bertambah ya ?


Aku tidak suka meladeni hal hal itu, tadi perkataan mereka memenuhi isi kepalaku.



Kepala Devisi

Kau sudah merangkum kasus terbaru ?

Sepertinya pelaku orang yg sama


Aku mendengus kesal, ini tugas detektif, kenapa pembawa acara sepertiku harus repot repot merangkum . Menyebalkan



Kim Yerim

Belum ada barang bukti pak, berita besok tetap berpatokan dengan keterangan teman korban




Kepala Devisi

Kau tidak membaca berita online ?

CUMA CHAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang